Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Luncurkan 8 Rudal Balistik Jarak Pendek ke Lautan, Apa yang Terjadi?

Baca di App
Lihat Foto
KCNA via KNS/AP PHOTO
Foto yang didistribusikan oleh pemerintah Korea Utara ini menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17, di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara pada 24 Maret 2022.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Korea Utara menembakkan delapan rudal balistik jarak pendek ke arah laut di lepas pantai timurnya pada Minggu (5/6/2022).

Hal ini dilakukan guna menguji coba tunggal misilnya, setelah negara di bawah pimpinan Kim Jong Un tersebut bersama AS mengakhiri latihan militer bersama.

Latihan bilateral ini melibatkan kapal induk AS.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, rudal-rudal itu diluncurkan antara pukul 09:08 dan 09:43 waktu setempat di Seoul pada Minggu, 5 Juni 2022.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut mereka, tindakan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Korea Utara Laporkan 79.100 Kasus dan 1 Kematian di Tengah Gelombang Covid-19

Delapan rudal ditembakkan

Dikutip dari Channel News Asia, Minggu (5/6/2022), Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, delapan rudal menempuh jarak antara 110 hingga 670 kilometer (68 hingga 416 mil) pada ketinggian 25 hingga 90 kilometer (15 hingga 55 mil) dan kecepatan dari 3 Mach hingga 6 Mach.

Mereka diluncurkan dari empat lokasi di Korea Utara, yakni:

"Peluncuran rudal balistik Korea Utara yang berkelanjutan merupakan provokasi serius yang membahayakan perdamaian dan stabilitas tidak hanya semenanjung Korea tetapi juga masyarakat internasional," ujar Kepala Staf Gabungan.

Ia juga mengutuk dan mendesak Korea Utara untuk segera menghentikan tindakan tersebut.

Sebagai tanggapan, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional (NSC).

Dalam berita yang dirilis dari kantor presiden, pertemuan NSC menyimpulkan, peluncuran rudal tersebut adalah pengujian dan tantangan Korea Utara terhadap kesiapan keamanan pemerintahan baru Korea Selatan.

Baca juga: Kim Jong Un Ucapkan Selamat ke Ratu Elizabeth II atas Platinum Jubilee 70 Tahun Bertakhta

Tindakan yang tidak dapat ditoleransi

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan Kim Gunn Perwakilan Khususnya untuk Urusan Perdamaian dan Keamanan Semenanjung Korea, membahas provokasi tersebut dengan Perwakilan Khusus AS Sung Kim, orang yang ditunjuk AS untuk urusan Korea Utara.

Kim Gunn juga mengadakan konferensi telepon dengan pemerintah Jepang.

Dilansir dari CNN, Minggu (5/6/2022), pemerintah Jepang juga memprotes keras peluncuran rudal Korea Utara.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan, tindakan peluncuran rudal balistik itu merupakan pelanggaran terhadap resolusi PBB.

Menteri Pertahanan Jepang Nobuo Kishi mengatakan, Korea Utara telah meluncurkan beberapa rudal, dan tindakan itu "tidak dapat ditoleransi".

Menurut Kishi, rudal yang ditembakkan Korea Utara ini diperkirakan telah jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.

"Jumlah peluncuran yang sangat besar dari setidaknya tiga lokasi dalam waktu singkat belum pernah terjadi sebelumnya," ujar Kishi.

Baca juga: Pria Jepang Ini Jadi Orang Tertua yang Berlayar Sendirian di Samudra Pasifik

Disebut unjuk kekuatan

Di sisi lain, Komando Indo-Pasifik AS mengatakan dalam sebuah pernyataan, beberapa peluncuran rudal balistik Korea Utara menyoroti dampak destabilisasi dari program senjata terlarangnya, tetapi peristiwa itu tidak menimbulkan ancaman langsung.

Michael Duitsman, dari James Martin Center for Nonproliferation Studies (CNS) yang berbasis di AS menyampaikan, hal itu tampaknya menjadi tes tunggal terbesar yang pernah dilakukan oleh Korea Utara.

Sebab, sejumlah besar rudal lebih menunjukkan latihan militer atau unjuk kekuatan, daripada uji teknologi baru.

Peluncuran ini juga menyusul kunjungan Sung Kim ke Seoul yang berangkat pada Sabtu (4/6/2022).

Dia bertemu rekan-rekannya dari Korea Selatan dan Jepang pada hari Jumat untuk mempersiapkan "semua kemungkinan" di tengah tanda-tanda Korea Utara sedang bersiap untuk melakukan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi