Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Alasan Pembatasan Candi Borobudor, Apa Itu Keausan Tanah?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/kayennkim
Koridor dengan relief pada Candi Borobudur.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berencana menaikkan harga tiket naik Candi Borobudur. 

Rencana tersebut dilakukan Pemerintah karena ingin membatasi jumlah pengunjung yang naik candi agar tidak membludak, sehingga tetap terjaga kelestariannya.

Berdasarkan hasil monitoring dari Balai Konservasi Borobudur terkait pelestarian Candi Borobudur, telah ditemukan bagian dengan kondisi keausan batu dan kerusakan beberapa bagian relief.

Beban pengunjung yang berlebihan juga dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan kontur tanah Candi Borobudur yang akan mengganggu kelestariannya.

Lantas, apa itu sebenarnya keausan batu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan ahli geologi UGM

Dosen teknik geologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Doni Prakasa Eka Putra mengatakan, istilah "keausan" sebenarnya digunakan di bidang teknik sipil.

Baca juga: PT TWC Dukung Pembatasan Kuota dan Tiket Khusus Naik Candi Borobudur

Di bidang teknik geologi, istilah yang lebih tepat adalah "pelapukan".

"Dari sudut pandang keilmuan saya yaitu teknik geologi, lebih sesuai istilahnya "pelapukan". Keausan biasanya lebih dilihat dari sudut pandang fisik, kurang memandang aspek kimiawi," kata Doni kepada Kompas.com, Senin (6/6/2022).

Dia menjelaskan, pelapukan adalah proses perombakan material batuan oleh peristiwa fisik atau kimiawi.

Untuk peristiwa fisik, Doni menjelaskan bebatuan akan hancur atau pecah ketika kerap disentuh, dipukul, dan diduduki.

"Kimiawi adalah reaksi antara air atau bahan atau larutan kimia, termasuk di dalamnya dapat juga keringat (asam) dengan batuan yang menyebabkan perubahan pada mineral penyusun batuan," jelas dia.

"Semisal terbentuknya mineral lempung yang mengubah komposisi batuan secara perlahan-lahan dan mengubah kekuatan batuan," sambungnya.

Apabila batuan mengalami pelapukan atau keausan, struktur dan kompisisinya akan berubah.

Baca juga: Wacana Tiket Stupa Candi Borobudur Rp 750.000 Dinilai Hambat Kebangkitan Ekonomi Rakyat

 

Dampak keausan atau pelapukan batuan candi

Apabila terjadi pelapukan atau keausan hal ini dapat mengakibatkan kekuatan batuan akan menurun. Sehingga mudah retak, pecah, serta terbentuk mineral-mineral sekunder.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi proses fisika dan kimiawi yang mempercepat pelakukan.

"Tidak boleh dipukul, diduduki, dilompat-lompati dan lain-lain. Secara kimia, mengurangi risiko reaksi kimia antara air atau bahan atau larutan kimia yang dapat mempercepat proses pelapukan," ujarnya.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara melapisi batu dengan cairan kimia anti-pelapukan dan pengaturan drainase air hujan yang lancar.

Untuk pemberian cairan kimia, Doni menyebut ada efek samping yang akan muncul, di antaranya adalah perubahan warna.

Sementara pengaturan drainase dilakukan agar dapat mengurangi waktu reaksi antara air hujan dengan batuan di Candi Borobudur.

Baca juga: 5 Fakta Harga Tiket Naik ke Candi Borobudur Rp 750.000

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi