Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Presiden Afghanistan Disebut Kabur dan Bawa Uang Rp 2,4 Triliun, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/RAHMAT GUL
Foto pada 21 Maret 2021 memperlihatkan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, berpidato dalam perayaan Tahun Baru Persia, Nowruz, di Istana Presiden Afghanistan, Kabul. Ghani kabur ke luar negeri pada Minggu (15/8/2021) setelah Afghanistan dikuasai Taliban.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Eks Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dikabarkan meninggalkan Kabul dengan uang sekitar 169 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,4 triliun kembali ramai diperbincangkan.

Sebelumnya, Ghani memang berupaya melarikan diri atau meninggalkan Afghanistan ketika Taliban menyerbu wilayahnya pada Agustus 2021.

Setelah itu, warga menuduhnya sengaja meninggalkan Afghanistan dan menerima uang jutaan dollar AS.

Lalu, benarkah Ashraf Ghani meninggalkan Kabul dengan uang sekitar Rp 2,4 triliun?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pengawal Mantan Presiden Afghanistan Klaim Punya Bukti Bosnya Bawa Koper Penuh Uang 

Bantahan Ghani dan laporan pengawas pemerintah AS

Dikutip dari India Today, Selasa (7/6/2022), pengawas pemerintah AS membantah, Ashraf Ghani kabur dari Kabul dengan uang jutaan dollar AS.

Politico melaporkan bahwa pihaknya telah mewawancarai saksi serta pejabat yang berada dalam konvoi helikopter dengan Ghani saat mereka buru-buru melarikan diri dari Istana Kepresidenan di Kabul sementara Taliban berbaris ke ibukota pada 15 Agustus 2021.

Pada hari-hari berikutnya, beberapa laporan menunjukkan bahwa Ghani dan pejabat lainnya membawa sekitar 169 juta dollar AS atau Rp 2,4 triliun uang pemerintah Afghanistan bersama mereka.

Menanggapi hal ini, Ghani selalu dengan keras membantah klaim tersebut.

"Meskipun Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR) menemukan bahwa sejumlah uang tunai diambil dari halaman istana dan dimuat ke helikopter ini, bukti menunjukkan bahwa jumlah ini tidak melebihi 1 juta dollar AS dan mungkin nilainya mendekati 500.000 dollar AS," kata laporan itu.

Hal ini didasarkan pada penilaian atas wawancara dengan para saksi dan pejabat yang terlibat.

Mereka pun menjawab tidak melihat tanda-tanda uang tunai dalam jumlah besar di helikopter.

Artinya, bukti-bukti menunjukkan bahwa uang yang dibawa Ghani mendekati sekitar 500.000 dollar AS atau sekitar Rp 7,2 miliar.

Namun laporan SIGAR itu masih bersumber dari dokumen-dokumen sementara karena mereka masih menunggu jawab atas pertanyaan-pertanyaan yang dikirimkan kepada Ghani.

Baca juga: Utusan HAM PBB Desak Taliban Cabut Pembatasan Terhadap Perempuan

Laporan SIGAR

Berdasarkan laporan SIGAR, uang kertas 169 juta dollar AS, ditumpuk dari ujung ke ujung, akan membentuk balok dengan panjang 7,5 kaki (2,3 meter), lebar 3 kaki, dan tinggi 3 kaki.

Kemudian, balok ini akan memiliki berat 3.722 pon, atau hampir dua ton.

Namun helikopter yang ditumpangi Ghani jelas tidak muat membawa uang sebanyak itu dengan dimensi yang sudah dijelaskan, karena tida ada ruang kargo dalam helikopter.

Seorang eks pejabat senior memberi tahu SIGAR bahwa ada pejabat yang membawa sekitar 200.000 dollar AS atau sekitar Rp 2,8 miliar.

Sementara orang lain membawa 240.000 dollar AS atau sekitar Rp 3,46 miliar, serta beberapa orang mengantongi 5.000 sampai 10.000 dollar AS atau sekitar Rp 144 juta.

Dengan demikian, uang yang dibawa tidak sampai 169 juta dollar atau Rp 2,4 triliun.

"Jika benar, jumlah total uang tunai di atas tiga helikopter itu sekitar $ 500.000, dengan $ 440.000 milik pemerintah Afghanistan," kata laporan itu.

Baca juga: Pembaca Berita Pria Afghanistan Ikut Tutupi Wajah, Protes Tuntutan Taliban bagi Rekan Wanita

Sementara itu, SIGAR juga mengidentifikasi keadaan mencurigakan di mana uang tunai sekitar 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 72 miliar diduga tertinggal di istana presiden.

Tidak jelas dari mana uang itu berasal atau untuk apa, tetapi itu seharusnya dibagi oleh anggota Layanan Perlindungan Presiden setelah helikopter berangkat, tetapi sebelum Taliban merebut istana.

Laporan itu mengatakan, tampaknya ada banyak peluang dan upaya untuk menjarah pundi-pundi pemerintah Afghanistan.

Namun, pengawas menambahkan, mereka tidak memiliki cukup bukti untuk menentukan dengan pasti apakah ratusan juta dolar telah dikeluarkan dari negara itu oleh pejabat Afghanistan ketika pemerintah runtuh atau apakah ada uang curian yang disediakan oleh Amerika Serikat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi