Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hans, Pulau Kecil yang Diperebutkan Kanada dan Denmark lewat Perang Whisky

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Hugued de Buyer Mimeure
Ilustrasi whisky
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pulau Hans adalah pulau kecil yang terletak di tengah Selat Kennedy di Selat Nares, yaitu selat yang memisahkan Pulau Ellesmere dari Greenland Utara dan menghubungkan Teluk Baffin dengan Laut Lincoln.

Pulau ini berukuran 1,3 kilometer persegi saja. Bahkan pulau ini juga tak berpenghuni manusia sama sekali, serta tak memiliki potensi sumber daya alam apapun.

Namun dari tahun ke tahun, Hans menjadi sengketa antara Denmark dan Kanada. Kedua negara, sama-sama mengklaim bahwa Pulau Hans adalah pulau mereka. 

Dilansir dari Narcity Toronto, perang antara Kanada dan Denmark dalam memperebutkan pulau Hans sudah berlangsung selama 30 tahun lebih.

Namun, karena baik Kanada dan Denmark terkenal sebagai negara cinta damai, perang yang ada tak melibatkan senjata apalagi bom. Melainkan melibatkan whisky, minuman keras khas milik masing-masing negara.  

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Setia dengan Pasangannya, Angsa Kanada Hanya Kawin Sekali Seumur Hidup

Asal muasal perang whisky

Dilansir dari New York Times (7/11/2016), perang perebutan pulau antara Kanada dan Denmark tak seperti perang pada umumnya yang melibatkan pasukan tentara layaknya perang perebutan kekuasaan negara lain.

Perang unik antara Kanada dan Denmark dalam memperebutkan Hans tak melibatkan kekerasan dan unjuk kekuatan sama sekali.

Dari pandangan beberapa ahli, perang unik ini dilatarbelakangi dua hal. Selain karena kedua negara selalu terkenal cintai damai, juga karena Hans dipandang sebagai pulau tak berpotensi, atau hanyalah "seonggok karang kecil" tanpa kekayaan alam sama sekali.

Kanada dan Denmark sudah memulai sengketa ini sejak tahun 1973. Namun dari tahun ke tahun, baik pemerintah Kanada dan Denmark tak kunjung menemukan kesepakatan. Mereka seakan mengesampingkan masalah sengketa tersebut dan lebih memilih mengurusi permasalahaan kenegaraan lain yang lebih penting.

Namun tak begitu dengan para serdadu kedua negara. Para tentara dari kedua belah pihak, memilih mengklaim kedaulatan dengan cara unik, yaitu perang bendera dan whisky.

Dimulai di tahun 1984, ketika serdadu Kanada mengunjungi Pulau Hans dan meletakkan barang-barang yang menjadi simbol negaranya. Yaitu bendera, dan sebotol whisky Kanada.

Melihat hal tersebut, serdadu Denmark tak mau tinggal diam.

Mereka pun melaju pula ke Pulau Hans, mencabut bendera Kanada dan menggantinya dengan bendera Denmark, serta meninggalkan sebotol Schanpps, whisky khas Denmark, serta sepotong kertas bertuliskan,"Selamat datang di pulau milik Denmark."

Tindakan serdadu Denmark ini menggugah serdadu Kanada untuk kembali lagi ke Hans untuk meletakkan simbol negara mereka.

Dan rutinitas ini, berlangsung terus dari tahun ke tahun, hingga kini.

Baca juga: Melihat dari Dekat Supercar Bugatti Chiron dari Lego di Denmark

Sengketa tak kunjung usai

Masih dari sumber yang sama, New York Times, Kanada dan Denmark sempat setuju untuk mendiskusikan perihal status kepemilikan Pulau Hans dengan jalur diplomasi. Namun, tetap saja tak ada kemajuan dari jalur diplomasi tersebut.

Di tahun 2015, ada pengajuan proposal untuk menciptakan "condominium", yaitu sebuah situasi di mana sebuah teritori ada di bawah kekuasaan dua negara.

Ini berarti, akan ada dua bendera negara di sana, dan mungkin juga, dua jenis whisky.

Kesepakatan memang tak pernah tercapai. Kedua negara sama-sama menuntut kedaulatan penuh, padahal Pulau Hans berada di tengah garis batas laut yang telah disepakati oleh kedua negara. 

Hingga akhirnya, perundingan diplomasi tetap berakhir di perang whisky.

Sepertinya perang whisky memang "dinikmati" oleh kedua negara. Dilansir dari The Travel, selama empat dekade, serdadu kedua negara tetap melakukan perang whisky, sebulan sekali secara rutin.

Kabar yang beredar, setiap kali rombongan serdadu datang, mereka akan meletakkan whisky khas negaranya dan menenggak habis whisky milik negara lain. 

  

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi