Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Gempa Mamuju M 5,8: Penyebab hingga Daerah yang Merasakan

Baca di App
Lihat Foto
Dok Istimewa
Beberapa warga histeris saat gempa terjadi di Kabupaten Mamuju, Rabu (8/6/2022).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Gempa bumi magnitudo 5,8 mengguncang Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Rabu (8/6/2022) pukul 12.32 WIB atau 13.32 Wita.

Gempa tersebut dirasakan cukup kuat oleh masyarakat baik di Mamuju maupun wilayah di sekitarnya hingga menyebabkan kepanikan.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju, Rabu (8/6/2022), gempa dirasakan berlangsung sekitar 5 detik dan membuat masyarakat berhamburan keluar rumah atau gedung.

Baca juga: Fakta Terkini Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Mamuju, Warga Berhamburan ke Luar Rumah hingga Jalan Macet Total

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusakan terpantau terjadi di wilayah Mamuju dan BPBD setempat masih terus melakukan pendataan untuk mengetahui informasi terkait dampak gempa tersebut.

Terkait dengan gempa M 5,8 Mamuju, berikut sejumlah fakta yang disampaikan oleh Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, Rabu (8/6/2022):

1. Waktu dan lokasi gempa

Gempa Mamuju terjadi pada Rabu (8/6/2022) pukul 12.32 WIB dengan episenter gempa terletak di laut, tepatnya 26 km arah Barat Tapalang, Mamuju, Sulawesi Barat.

Hiposenter gempa terjadi di kedalaman 10 km.

Memperhatikan episenter dan hiposenter gempa, maka gempa M 5,8 Mamuju ini tergolong jenis gempa dangkal.

2. Penyebab

Daryono menyebutkan gempa dipicu oleh aktivitas sesar aktif dasar laut di lepas pantai Mamuju.

Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber yang dilakukan, BMKG memperoleh informasi bahwa gempa Mamuju ini memiliki mekanisme pergerakan geser atau disebut juga strike-slip.

Namun, sumber gempa ini disebut belum terpetakan.

Baca juga: 5.000 Warga Mengungsi Pasca Gempa di Mamuju, Ratusan Rumah Rusak

 

3. Wilayah guncangan

Meski berpusat di Mamuju, namun getaran akibat gempa juga dirasakan oleh masyarakat di kabupaten dan provinsi lain, seperti di Majene, Sulawesi Barat; Pinrang, Palopo, Pangkep, Sidrap, Makassar, Masamba, Sulawesi Selatan; dan Palu, Sulawesi Tengah.

Tak hanya itu, gempa bahkan turut dirasakan oleh masyarakat yang ada di Pulau Kalimantan, tepatnya oleh masyarakat di Paser dan Samarinda, Kalimantan Timur.

4. Tidak berpotensi tsunami

Daryono menegaskan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Kesimpulan ini didapat dari hasil pemodelan yang dilakukan BMKG.

"Di samping mekanismenya geser, juga karena magnitudonya yang belum cukup kuat untuk menimbulkan deformasi yang dapat mengganggu kolom air laut," jelas Daryono.

5. Tipe gempa

Selain masuk dalam jenis gempa dangkal jika dilihat dari lokasi terjadinya, gempa Mamuju kali ini dikatakan Daryono termasuk dalam gempa tipe 2.

Ciri-ciri dari gempa tipe ini adalah memiliki gempa pembuka (foreshocks), diikuti gempa utama (mainshocks), dan dilanjutkan dengan gempa susulan (aftershocks).

"Gempa pembuka hari ini (8/6/2022) terjadi kemarin, Selasa 7 Juni 2022 pukul 16.21.41 WITA dengan magnitudo 2,8," jelas Daryono.

Hingga Rabu (8/6/2022) petang, BMKG berhasil memonitor adanya 2 gempa susuan, masing-masing M 2,7 pada pukul 14.18 Wita dan M 2,9 pada pukul 16.50 Wita.

"Gempa Mamuju ini memiliki karakteristik 'lack of aftershocks' atau miskin gempa susulan, semoga fenomena ini menjadi pertanda baik," ujar dia.

6. Perbedaan gempa Mamuju 2022 dan 2021

Tipe gempa kali ini sama dengan gempa M 5,9 yang juga terjadi di Mamuju pada Januari 2021, yakni sama-sama tipe 2 di mana terjadi gempa pembuka-gempa utama-dan gempa susulan.

Perbedaannya terletak pada mekanisme dan episenter gempa.

Jika gempa kali ini terjadi akibat sesar geser dan berlokasi di laut, sementara untuk gempa di awal 2021 terjadi akibat sesar naik dan lokasinya di daratan.

Baca juga: Gempa M 5,8 Guncang Mamuju Terasa hingga Palopo, Ahli Ungkap Penyebabnya

 

7. Histori gempa Sulawesi Barat

Daryono membuka catatan peristiwa gempa bumi besar dan merusak yang pernah terjadi di Provinsi beribu kota Mamuju ini.

Setidaknya, sejak tahuhn 1915 sudah terjadi 9 kali gempa bumi besar yang menimbulkan kerusakan bahkan membangkitkan gelombang tsunami.

Berikut data ke-9 gempa yang dimaksud:

  • 23 Desember 1915
  • 11 April 1967 M 6,3 Tsunami
  • 23 Februari 1969 M 6,9 Tsunami
  • 6 September 1972 M 5,8 Tsunami
  • 8 Januari 1984 M 6,7
  • 7 November 2020 M 5,3
  • 14 Januari 2021 M 5,9
  • 15 Januari 2021 M 6,2 dan
  • 8 Juni 2022 M 5,9

"Berdasarkan catatan gempa merusak di atas, maka wilayah pesisir Sulawesi Barat menjadi salah satu kawasan yang paling aktif terjadi gempa destruktif di Sulawesi," jelas Daryono.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi