Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres 2024, ke Mana Pendukung Jokowi Akan Berlabuh?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ M ELGANA MUBAROKAH
Sebanyak 1.600 massa pendukung Jokowi dari 15 kelompok relawan Jokowi mendeklarasikan dukungan penuh terhadap keputusan Jokowi jelang 2024, di Bale rame, Soreang Kabupaten Bandung
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sejumlah elit partai politik kini mulai bermanuver untuk mempersiapkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Maklum, Pilpres 2024 akan berbeda dari sebelumnya, karena tak ada lagi nama Joko Widodo (Jokowi).

Artinya, calon-calon presiden baru berpeluang muncul dalam Pilpres mendatang.

Baca juga: Menakar Peluang PDI-P Calonkan Puan pada Pilpres 2024...

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembaga-lembaga survei pun telah merilis sejumlah nama tokoh dengan elektabilitas tinggi, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Airlangga Hartarto, hingga Puan Maharani.

Kendati tak lagi ikut dalam Pilpres, Jokowi memiliki basis pendukung yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Kemenangan dalam dua pemilu terakhir menjadi bukti nyata betapa solidnya para pendukung Jokowi.

Baca juga: Jadwal Pilpres 2024 dan Pilkada Serentak

Lantas, ke mana arah pendukung Jokowi ini akan berlabu di Pilpres 2024?

 

Pendukung Jokowi di Pilpres 2024

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menilai, mereka masih akan melihat kecenderungan dari Jokowi.

Kecenderungan Jokowi ini bisa dilihat dari gestur dan pernyataan publiknya.

Sebab, Arya menyebut Jokowi kemungkinan tidak akan menunjukkan preferensi politiknya secara terbuka.

"Tentu tidak elok juga bagi presiden yang masih aktif untuk secara terbuka menunjukkan preferensi politiknya," kata Arya kepada Kompas.com, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Prabowo Subianto, Tiga Kali Bertarung di Pilpres, Kini Ditawari Jadi Menteri Jokowi...

Karenanya, dia memprediksi bahwa pendukung Jokowi untuk saat ini baru pada tahap wait and see.

Selain itu, Arya melihat bahwa dukungan para loyalis Jokowi ini nantinya akan terpengaruh dengan preferensi PDIP.

"Pendukung Jokowi ini kalau kita bedah demografinya, pilihan-pilihan politiknya saya menduga porsi terbanyak adalah mereka yang preferensi partainya PDIP," jelas dia.

"Jadi, sikap PDIP dalam Pilpres mendatang itu juga akan memengaruhi pemilih jokowi. Meskipun ada juga sebagian yang tidak terikat parpol" tambahnya.

Baca juga: Joe Biden Menang Pilpres, Berapa Gaji Presiden AS?

Tak terpengaruh isu keretakan

Arya menjelaskan, para pendukung Jokowi tidak akan terpengaruh oleh isu keretakan dengan PDIP.

Sebab, ia menilai isu tersebut hanya sebatas kesalahpahaman belaka.

Menurutnya, baik Jokowi, PDIP, maupun Megawati, ketiganya saling membutuhkan dan ketergantungan.

Baca juga: Dilantik Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Apa Tugas Megawati?

Dia mencontohkan, kebijakan-kebijakan strategis pemerintah saat ini banyak dipengaruhi oleh PDIP, seperti Ibu Kota Negara (IKN) dan omnibus law.

"Jadi saya melihat jokowi butuh PDIP. Tidak mungkin dia melepas PDIP, terlalu berisiko terhadap program-program pemerintah," ujarnya.

Di satu sisi, PDIP juga tak bisa menutup mata bahwa kemenangannya dalam dua pemilu terakhir salah satunya dipengaruhi oleh Jokowi effect.

Hal tersebut juga berpotensi masih akan terjadi pada Piplres 2024.

Baca juga: Subsidi Minyak Goreng Curah Dicabut per 31 Mei 2022, Apa Dampaknya?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Jokowi-Ma'ruf, Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2019-2024

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi