Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri Bayi Alergi Susu Sapi dan Cara Mengatasinya

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/Keira Burton
Tak semua anak dapat mengonsumsi susu sapi. Ada sebagian yang mengalami alergi dan gejalanya perlu diwaspadai oleh orangtua.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Bayi masih sensitif dan kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna.

Oleh karena itu, mereka kerap menunjukkan gejala alergi terhadap makanan atau bahan tertentu, seperti konsumsi susu sapi.

Dikutip dari NHS, alergi susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling jamak dialami oleh anak-anak.

Diperkirakan, 7 persen anak di bawah usia 1 tahun memiliki alergi terhadap susu sapi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alergi susu sapi bisa berasal dari konsumsi susu formula atau makanan pendamping ASI yang mengandung alergen.

Bisa juga dari susu sapi yang dikonsumsi ibu dan masuk ke dalam tubuh bayi melalui ASI. Namun, cara ini sangat kecil kemungkinannya.

Dilansir dari WebMD, hanya 0,05 persen bayi yang masih ASI mengalami alergi susu sapi.

Baca juga: Bagaimana Cara Menyimpan Susu Formula?

Jenis alergi susu sapi

Ada dua jenis alergi susu sapi yang bisa diketahui jika dilihat dari kecepatan reaksi tubuh.

Pertama adalah alergi yang gejalanya terjadi segera.

Hanya dibutuhkan beberapa menit setelah mengonsumsi susu sapi, maka gejala tertentu akan timbul.

Kedua adalah alergi yang gejalanya datang terlambat, bisa beberapa jam bahkan beberapa hari setelah mengonsumsi susu sapi.

Lantas, apa gejala yang biasa tampak pada bayi akibat alergi susu sapi?

Baca juga: Berapa Lama Susu Formula Bisa Digunakan?

Gejala alergi susu sapi pada bayi

Gejala alergi susu yang mungkin timbul pada bayi sangat beragam, mulai dari gangguan kesehatan kulit, pencernaan, demam, hingga eczema.

Pada kulit bayi, alergi susu sapi bisa menimbulkan ruam-ruam merah yang terasa gatal.

Sementara reaksi pada sistem pencernaan biasanya berupa sakit perut, muntah, klik, diare atau konstipasi.

Bisa juga tandanya adalah demam yang disertai dengan hidung meler atau tersumbat.

Jika alergi yang terjadi cukup parah, reaksi yang dimunculkan tubuh bisa lebih dari yang disebutkan di atas.

Misalnya, terjadi pembengkakan di mulut atau tenggorokan, mengi, batuk, sesak napas, hingga sulit bernapas.

Reaksi alergi yang parah atau anafilaksis adalah keadaan darurat medis. Oleh karena itu, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan tercepat.

Baca juga: Gigi Susu Anak Rusak, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara menangani alergi susu sapi

Untuk dapat memastikan apakah reaksi yang muncul pada bayi Anda merupakan alergi susu sapi atau bukan, maka dibutuhkan diagnosis dari dokter.

Jika belum dipastikan alergi susu sapi, maka jangan buru-buru menghilangkan bahan mengandung susu sapi dari daftar makanannya.

Hal ini karena banyak nutrisi baik yang diberikan untuk tubuh.

Namun, jika bayi Anda sudah dipastikan mengalami alergi susu sapi, maka dokter biasanya akan mencoret segala bahan makanan yang mengandung susu sapi dari diet sang anak untuk jangka waktu tertentu.

Namun, jika susu sapi itu didapat sang anak dari susu formulanya, maka dokter akan meresepkan susu formula khusus yang tidak mengandung bahan alergen ini.

Jangan berpikir anak alergi susu sapi maka aman mengonsumsi susu formula berbahan dasar kedelai.

Susu dengan protein nabati ini bisa juga menyebabkan reaksi tertentu pada bayi dengan alergi susu sapi.

Jika alergi terjadi saat bayi masih di masa ASI eksklusif, maka dokter akan menyarankan ibu menghindari semua produk yang mengandung susu sapi.

Untuk mengetahui apakah anak sudah sembuh dari alerginya harus diadakan penilaian setiap 6-12 bulan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi