Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Greysia Polii Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 hingga Mantap Pensiun

Baca di App
Lihat Foto
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE PBSI
Legenda bulu tangkis Indonesia, Greysia Polii, memberikan pidato perpisahan di acara bertajuk Greysia Polii Testimonial Day di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (12/6/2022) pagi WIB.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Greysia Polii, pebulu tangkis kebanggaan Indonesia secara resmi mengumumkan keputusannya untuk pensiun, Minggu (12/6/2022).

Greysia mengumumkan keputusannya setelah mengukir sejarah di Ganda Putri Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020. Saat itu, ia bersama dengan Apriyani Rahayu mengalahkan Chen Qingchen/Jia Yi Fan (China) di babak final dengan skor 21-19 dan 21-15.

Kabar soal Greysia Polii pensiun telah beredar sejak lama. Namun, keputusan itu akhirnya diumumkan secara resmi pada acara perpisahan bertajuk Testimonial Day Greysia Polii yang berlangsung bersamaan dengan Indonesia Mastera 2022 di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (12/6/2022) pagi.

Acara itu dihadiri oleh sejumlah atlet bulu tangkis Indonesia, termasuk Apriyani yang tampak menitikkan air mata.

Sejumlah atlet lain dari luar negeri juga hadir di Istora Senayan, seperti Chen Qing Chen (China), Arisa Higashino (Jepang), hingga Sapsiree Taerattanachai (Thailand).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Putuskan Pensiun, Ini Perjalanan Karier Greysia Polii

Kisah Greysia Polii dan kecintaannya pada badminton

Dalam pidato perpisahannya di Testimonial Day, Greysia menceritakan perjuangan dan kecintaannya pada badminton.

Menurut penuturannya, Greysia telah menyukai olahraga tersebut sejak masih berusia 5 tahun. Kecintaannya tersebut membawanya merantau ke Jakarta untuk bergabung dengan klub bulu tangkis kenamaan di Ibu Kota.

"Saya masih ingat di tahun 2001, waktu saya umur 14 tahun, di mana untuk pertama kalinya saya bermain di Istora, Senayan," kata Grey dalam acara Testimonial Day yang disiarkan langsung oleh KompasTV (12/6/2022).

Saat itu, ia mengaku bahwa mimpinya telah dimulai.

"Saya juga masih ingat di tahun 2008 di mana tempat ini menjadi tempat yang sangat memorable buat saya yaitu Tim Uber Cup Indonesia bisa masuk final pada waktu itu padahal tidak diunggulkan," imbuhnya.

Ada banyak sekali memori yang terekam dalam perjuangan Greysia di tempat ia mengumumkan keputusannya untuk pensiun tersebut.

Tak sampai di situ, perjuangan Grey terus berlanjut. Belasan tahun berikutnya, ia harus jatuh bangun meraih mimpinya untuk menjadi juara di kandang sendiri, Indonesia.

"Sampai pada akhirnya di tahun 2020, saya bisa juara bersama Apriyani, di tempat ini. Saya berterimakasih kepada Tuhan saya masih diberi kesempatan untuk saya juara," tutur Greysia.

Momen itu menjadi momen yang sangat membanggakan bagi Greysia. Ia mengaku tidak menyangka bahwa dirinya akan melangkah hingga berhasil menorehkan sejarah bulu tangkis ganda putri Indonesia.

Baca juga: Terpilih Menjadi Ketua Komisi Atlet BWF, Berikut Perjalanan Karir Greysia Polii

Perjuangan selama 30 tahun

Perjalanan Greysia dalam meraih mimpinya menjadi juara Olimpiade bukan hal yang mudah. Ia harus melalui hari-hari selama 30 tahun dengan tidak mudah.

"Tidak jarang saya merasa lelah letih dan betul-betul tidak ingin melanjutkan," ujarnya.

Kendati demikian, Greysia mengaku mendapatkan dukungan dan kekuatan dari masyakat Indonesia untuk terus bertahan. Hari demi hari, Greysia kembali memaksakan diri untuk setia memberikan potensi terbaiknya di tiap laga pertandingan.

"Saya saat ini akan berhenti bertanding sebagai atlet. Tapi hati saya akan selalu mencintai bulu tangkis," tegasnya.

Selama 19 tahun, Greysia bergabung dengan tim nasional bulu tangkis Indonesia. Belasan tahun itu, ia berhasil meraih gelar juara bergengsi.

Bermain di ganda putri, Greysia setidaknya telah enam kali dipasangkan dengan rekan yang berbeda. Mulai dari Heni Budiman (2003-2004), Jo Novita (2005-2007), Vita Marissa (2007-2008), Nitya Krishinda Maheswari (2008-2009 dan 2013-2016), Meiliana Jauhari (2010-2012), hingga Apriyani Rahayu (2017-2022).

Bersama rekannya, Greysia pernah meraih gelar juara di turnamen individu BWF, medali emas Asian Games 2014, juara di Thailand Open dan French Open, hingga mempersembahkan medali emas pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi