Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Melonjaknya Kasus Covid-19 di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Warga menggunakan KAI Bandara Premium dengan rute menuju Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta, Kamis (1/4/2021). PT Kereta Api Indonesia (Persero) membatasi kapasitas tempat duduk penumpang menjadi 80 persen untuk KA Jarak Jauh dan 70 persen untuk KA Lokal. Pembatasan ini untuk menciptakan physical distancing (menjaga jarak) antar penumpang di tengah lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 di Indonesia menunjukkan adanya kenaikan dalam dua bulan terakhir.

Bahkan pada Selasa (14/6/022), Indonesia melaporkan sebanyak 930 kasus infeksi virus corona harian.

Laporan kasus harian yang lebih tinggi dari jumlah tersebut terakhir dilaporkan pada 13 April 2022 dengan 1.551 kasus baru saat itu.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa penyebabnya?

Penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, penyebab kenaikan kasus infeksi Covid-19 di Indonesia belum bisa dipastikan.

Namun, ada beberapa potensi penyebab yang dapat diidentifikasi. Di antaranya yakni:

Pertama, mobilitas penduduk yang terus mengalami kenaikan jika dibandikan sepanjang 2021.

Seiring dengan melandainya kasus, ia menyebut hal ini dapat berpotensi meningkatkan interaksi antar masyarakat dari satu tempat ke tempat lain.

Kedua, aktivitas-aktivitas masyarakat yang sudah kembali normal di tempat publik dan kegiatan-kegiatan berskala besar yang dihadiri oleh banyak orang.

Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?

Ketiga, kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan yang mulai terlihat longgar di tengah masyarakat seiring dengan melandainya kasus.

"Ini dapat kita lihat di tempat-tempat umum dan lingkungan pemukiman bahwa penggunaan masker sudah mulai longgar dan tidak sedisiplin saat mengalami kenaikan kasus lalu," ujarnya, dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (14/6/2022).

Wiku mengatakan pada akhir Mei 2022, kasus aktif corona di Indonesia berkisar di angka 2.900. Sedangkan per 13 Juni 2022 berkisar di angka 4.900.

"Tentunya kenaikan ini perlu untuk menjadi perhatian kita bersama. Karena apabila tidak dimitigasi dengan baik, kasus dapat terus mengalami kenaikan," katanya lagi.

Baca juga: Aturan Dilonggarkan, Siapa Saja yang Masih Harus Pakai Masker?

Diklaim lebih rendah daripada negara tetangga

Kendati demikian, menurut Wiku, kasus yang dilaporkan Indonesia belakangan masih lebih rendah dibandingkan beberapa negara tetangga.

Di Malaysia, misalnya, jumlah kasus yang dilaporkan pada 11 Juni mencapai 1.709, jauh di atas Indonesia yang melaporkan 551 kasus.

Sementara itu, Thailand melaporkan 2.474 kasus, Singapura 3.128 kasus, India 8.582 kasus, dan Australia 16.393 kasus.

"Dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih besar dibandingkan negara lainnya, jumlah kasus harian saat ini masih bisa dikatakan rendah," jelas dia.

"Kenaikan kasus yang terjadi saat ini perlu kita upayakan bersama-sama, untuk menekan semaksimal mungkin. Mengingat kita telah berhasil memepertahankan penurunan kasus, sehingga baik kasus harian dan mingguan tetap rendah selama dua bulan berturut-turut," imbuh dia.

Baca juga: Covid-19 di Indonesia Melandai, Masih Perlukah Vaksin Booster?

Kondisi kasus diklaim masih terjaga

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan penyebab kasus harian Covid-19 di Indonesia yang disebutkan meningkat.

Ada beberapa indikator yang perlu dilihat dari kenaikan kasus Covid-19, mulai dari angka positivity rate hingga varian baru virus corona.

"Lebaran kita kan kemarin 2 Mei jadi kok enggak naik (kasus Covid-19)? Belum naik, karena kejadiannya 27-35 hari, sekarang terjadi kenaikan, itu pertama normal, setiap hari raya besar pasti ada kenaikan," kata Budi, dikutip Kompas.com (10/6/2022).

Baca juga: Kata Menkes soal Jokowi Bolehkan Warga Lepas Masker di Area Terbuka

Kendati demikian, Budi memastikan, kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini masih dalam taraf aman jika dibandingkan pada lonjakan kasus Covid-19 Lebaran 2021.

Ia menambahkan, saat ini, angka positivity rate tingkat nasional 1,15 persen. Artinya, kondisi kasus masih terjaga.

Untuk itu, Budi mengimbau masyarakat agar tidak perlu khawatir.

Masyarakat diminta untuk tetap mewaspadai dan mengikuti perkembangan kasus Covid-19 dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Yang penting waspada, jangan berlebihan paniknya, vaksinasi booster dipercepat prokes terutama pakai masker dalam ruangan pakai masker," pungkasnya.

Baca juga: Indonesia Longgarkan Aturan Pembatasan, dari Bebas Masker hingga Hapus Tes Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Vaksin Covid-19 yang Paling Banyak Dipakai
(Sumber: Kompas.com/Dandy Bayu Bramasta, Ahmad Naufal Dzulfaroh| Editor: Rizal Setyo Nugroho)

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi