Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Bus Transjakarta Terjebak di Jembatan Permukiman Warga, Begini Kronologinya

Baca di App
Lihat Foto
Tangkap layar Instagram @merekamjakarta
Viral bus Transjakarta tersasar
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan bus Transjakarta tersangkut di jembatan, viral di media sosial.

Dalam video tersebut tampak ukuran bus yang besar melewati jembatan dan jalan di kawasan permukiman warga yang sempit.

Kejadian tersebut membuat warga mendekat untuk melihat dan memberikan bantuan kepada sopir bus Transjakarta tersebut.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun ini, pada Rabu (15/6/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam keterangannya, kejadian tersebut terjadi di Jalan Rajawali Selatan 3, Pademangan, Jakarta Utara, pada Senin (13/6/2022) sekitar pukul 23.00 WIB.

Penyebab kejadian, awalnya diduga karena sopir mengikuti rute jalan yang ditunjukkan oleh aplikasi Google Maps.

"Sopir bus TransJakarta diduga tersasar masuk ke permukiman warga akibat mengikuti Google Map," tulis akun tersebut.

Proses evakuasi bus Transjakarta yang tersangkut itu membutuhkan waktu sekitar dua jam dengan dibantu oleh warga sekitar.

Hingga Kamis (16/6/2022) pukul 08.53 WIB, video tersebut sudah ditonton sebanyak 24.687 kali dengan 110 komentar.

Baca juga: Viral, Unggahan IndiHome Disebut Aktifkan Layanan Minipack IndiJowo Sepihak, Ini Penjelasan Telkom

Penjelasan dari Transjakarta

Saat dikonfirmasi, Kepala Departemen Komunikasi Korporasi dan CSR PT Transjakarta Iwan Samariansyah membenarkan adanya kejadian tersebut.

Kejadian bus Transjakarta yang salah jalan sehingga melewati jalan sempit terjadi pada Senin (13/6/2022) pukul 22.00 WIB.

Namun, Iwan mengatakan jika kejadian tersasarnya bus Transjakarta tidak diakibatkan oleh penggunaan aplikasi Google Maps.

"Karena kurang konsentrasi dan cuaca gerimis sehingga Pramudi salah berbelok masuk jalan," katanya ketika dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (15/6/2022).

Mengetahui adanya kejadian tersebut, pihak Transjakarta kemudian melakukan pemeriksaan kepada sopir yang bertugas untuk dimintai keterangan.

"Karena kejadian tersebut ternyata tidak dilaporkan yang bersangkutan ke tim pengawas. Ini pelanggaran atas SOP yang berlaku," ungkap Iwan.

Baca juga: Viral, Video Mobil Goyang di Kompleks Masjid Wonosari Gunungkidul, Ini Kata Polisi

Kronologi kejadian

Iwan mengungkapkan jika kejadian itu bermula ketika bus Transjakarta sudah dipulangkan oleh Patroli Dept Operasi (PDO) di Kalibesar.

Pada pukul 22.00 WIB, bus melanjutkan perjalanan pulang menuju pool dan akan mengisi bahan bakar di SPBU Kelapa Gading.

Akibat kurangnya konsentrasi, sopir yang bertugas membelokkan busnya masuk jalan yang lebih sempit.

"Semula niatnya ingin masuk jalan yang menuju tembusan Jalan Rajawali Sunter tetapi salah belok jadi masuk Jalan Pademangan 3, yang lebih sempit," jelas Iwan.

Ketika sopir menyadari bahwa bus yang dikemudikan salah masuk jalan, ia langsung menghentikan bus.

"Dengan dibantu oleh warga bus untuk mundur dikarenakan jalan yang terlalu sempit kemudian diarahkan oleh warga untuk bisa tembus ke Jalan Rajawali," ujarnya.

Atas kejadian tersebut dilaporkan bahwa tidak ada kerusakan yang terjadi pada bus Transjakarta.

Baca juga: Viral soal Unggahan 5 Waktu Tidur yang Tidak Disarankan, Ini Kata Dokter

Diberi peringatan

Sopir yang mengemudikan bus Transjakarta tersebut kemudian diingatkan untuk tidak mengulangi kesalahannya dan menandatangani surat pernyataan.

Hal tersebut dilakukan karena pada waktu kejadian bus sedang tidak mengangkut penumpang serta sudah di luar jam operasional.

"Karena sudah di luar jam operasi dan tidak membawa penumpang serta tidak ada kerusakan pada body," ungkap Iwan.

Selanjutnya, sopir diminta untuk melakukan tes kesehatan medical checking unit (MCU) untuk pemeriksaan secara menyeluruh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi