Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diperkirakan Puncak Kasus 20.000 Per Hari, Ini Cara Mencegah Penyebaran Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Mau47
Ilustrasi Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan varian baru Covid-19, yaitu BA.4 dan BA.5 sebagai Variant of Concern (VoC) sejak 12 Mei 2022.

Bukan tanpa alasan, varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ini dengan cepat dan masif meluas ke berbagai negara dan menyebabkan lonjakan kasus.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan, selain lebih cepat menular, perubahan karakteristik varian-varian baru ini juga mampu menembus kekebalan tubuh pasca-infeksi Covid-19 dari varian sebelumnya.

Namun demikian, simpulan ini masih bersifat sementara dan membutuhkan studi lanjutan, serta tidak ditemukan indikasi varian ini menyebabkan gejala lebih parah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut European Centre for Disease Prevention and Control, peluang penularannya lebih menurun jika seseorang telah divaksin dibandingkan yang belum walau sudah terinfeksi sebelumnya.

Baca juga: Muncul Banyak Subvarian Omicron seperti BA.4 dan BA.5, Ini Alasannya

Lantas, bagaimana mencegah penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5?

Mencegah penyebaran subvarian Omicron BA.4 dan BA.5

Wiku mengungkapkan, sebagai antisipasi terhadap varian baru pada masa datang, pemerintah akan terus meningkatkan upaya whole genome sequencing (WGS).

Selain juga melakukan studi epidemiologi sebaran varian, dan memastikan efektivitas alat testing khususnya di pintu-pintu masuk.

"Hal ini diharapkan dapat mendeteksi dan menangani kasus dengan varian baru dengan baik," ujarnya, dikutip dari laman covid19.go.id, Selasa (14/6/2022).

Terkait varian baru, lanjutnya, sejauh ini telah ditemukan 8 kasus berkaitan BA.4 dan BA.5 di Indonesia.

Baca juga: Ini Beda Omicron Subvarian BA.4 dan BA.5 dengan Subvarian Sebelumnya

Prokes serta pola hidup bersih dan sehat

Ia mengatakan, munculnya varian baru tidak bisa dihindarkan. Namun, bisa dicegah penyebarannya dengan menerapkan protokol kesehatan dan pola hidup bersih dan sehat.

"Surveilans epidemiologi akan terus dilakukan oleh pemerintah, untuk memantau perkembangan varian baru sekaligus melakukan analisis varian baru dari berbagai negara untuk ke depannya dapat mengambil langkah kebijakan yang tepat," ucapnya.

Kemudian, setiap orang ditekankan untuk meningkatkan kesadaran pribadi menjalankan protokol kesehatan sesuai peraturan yang berlaku dan segera vaksinasi bagi yang belum.

Wiku bilang, para ahli bersepakat bahwa vaksin masih cukup efektif meningkatkan perlindungan dari beberapa varian baru.

"Kita tentunya berharap, tidak terjadi kenaikan kasus yang signifikan walaupun ditemukannya varian baru. Karena pada prinsipnya kasus yang terjaring akan melalui prosedur isolasi sampai dinyatakan negatif atau sembuh," jelas Wiku.

Baca juga: Rincian Kasus dan Gejala Omicron BA.4 dan BA.5 di Jakarta dan Bali

Puncak kasus akibat BA.4 dan BA.5 sekitar 20.000 per hari

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan bahwa subvarian BA.4 dan BA.5 dapat membuat kasus bertambah hingga 20.000 per hari.

Menurutnya, hitungan itu berdasar pada analisis perbandingan dengan puncak kasus harian akibat penularan varian Delta dan Omicron.

"Jadi kalau kita Delta dan omicron puncaknya di 60.000 kasus sehari, kira-kira nanti ya estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20.000 per hari karena kita pernah sampai 60.000 per hari paling tinggi," ujar Budi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (16/6/2022).

Namun demikian, Budi berujar, tingkat kematian atau fatality rate akibat BA.4 dan BA.5 akan jauh lebih rendah dibandingkan kematian akibat varian Delta dan Omicron.

"Mungkin 1/12 atau 1/10 dari Delta dan Omicron, jadi kita percaya bahwa nanti akan ada kenaikan kira-kira maksimalnya mungkin 20.000 per hari gitu," jelas Budi.

Baca juga: Omicron BA.4 dan BA.5 Terkonfirmasi di Indonesia, Berbahayakah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi