Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tempat Wisata Ikonik di Bandung

Baca di App
Lihat Foto
KOMPASIANA/ TONY SYIARIEL
Jalan Braga, Kota Bandung, Jawa Barat.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Bandung memiliki sejumlah tempat wisata ikonik yang menarik untuk dikunjungi.

Kota berjuluk Paris Van Java ini memang memiliki suasana yang syahdu dan dingin. Cocok untuk melepas penat dan sejenak menjauh dari keriuhan ibu kota.

Berikut tempat wisata ikonik Bandung yang dapat dikunjungi:

Baca juga: Bandung Masuk Kota dengan Makanan Tradisional Terbaik 2021 Versi TasteAtlas

1. Braga

Braga merupakan tempat wisata ikonik Bandung. Jalan Braga terkenal sebagai jalan legendaris di Bandung, Jawa Barat.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Braga memiliki berbagai peninggalan bersejarah dan merupakan pusat keramaian sewaktu masa kolonial Belanda dulu, bahkan hingga saat ini.

Dikutip dari Kompas.com 14 Maret 2021, pada masa kolonial, Braga merupakan jalan berlumpur yang dilewati pedati.

Akses jalan ini menghubungkan antara Jalan Raya Pos (sekarang Jalan Asia Afrika) menuju Gudang Kopi milik Andreas de Wilde.

Pada abad ke-19, saat Kota Bandung mulai dibangun, jalan tersebut berkembang menjadi pusat perbelanjaan bagi warga Eropa yang tinggal di sekitar Bandung.

Saat ini masih terdapat sejumlah bangunan di kawasan Braga Bandung yang mempertahankan arsitektur zaman kolonial.

Mulai dari Gedung Merdeka hingga  Gedung Bank N.I. Escompto MIj yang kini menjadi Apotek Kimia Farma.

Baca juga: Observatorium Bosscha, Tempat Persembunyian Ikonik di Film Petualangan Sherina

2. Observatorium Bosscha

Observatorium Bosscha berada di Jalan Peneropongan Bintang Nomor 45, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Observatorium ini baru saja diputuskan menjadi bangunan cagar budaya.

Dikutip dari Kompas.com 17 Februari 2022, Observatorium Bosscha dulunya bernama Bosscha Sterrenwaeht.

Bangunan tersebut dibangun oleh Nederlandsch-lndische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda selama lima tahun, (1923—1928).

Pembangunan observatorium dilakukan oleh arsitek Wolff Schoemaker.

Sedangkan pondasi bangunannya dibangun oleh De Hollandsche Beton Maatschappij.

Pemilihan lokasi Lembang sebagai lokasi berdirinya Observatorium Bosscha dilakukan karena topografi Lembang berada pada posisi cukup aman untuk melihat gugus galaksi di langit sisi selatan.

Baca juga: Ridwan Kamil Luncurkan Taman Film Bandung

3. Taman Film Bandung

Taman Film Bandung adalah taman bernuansa hijau berlokasi di bawah jalan layang Pasupati, Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.

Taman ini diluncurkan pada 14 September 2014 oleh Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat Wali Kota Bandung.

Taman ini, dikutip dari Kompas.com, 14 September 2014, dibangun khusus untuk warga Bandung menonton film.

Memiliki luas 1.300 meter persegi dan kapasitas 500 penonton, Taman Film Bandung dilengkapi dengan videotron raksasa berukuran 4X8 meter.

Tempat duduknya dari beton bergaya terasering sawah dan dengan lesehan rumput sintetis di depan layar.

Baca juga: Alun-alun Bandung dan 9 Tempat Wisata di Sekitarnya

4. Alun-alun Bandung

Berjalan-jalan di alun-alun Bandung saat sore hari bisa menjadi alternatif berwisata ke Kota Bandung.

Wisatawan dapat bersantai di atas hamparan rumput sintetisnya yang ditata rapi sembari bercengkerama menikmati udara Kota Bandung.

Ketika waktu salat tiba, tak perlu jauh-jauh mencari masjid. Tepat di seberang alun-alun ini Masjid Raya Bandung berdiri megah.

Dikutip dari Kompas.com, 12 Januari 2015, alun-alun Bandung yang menggunakan rumput sintetis diresmikan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pada 31 Desember 2014.

Untuk masuk ke area rumput sintetis ini, maka warga harus melepas alas kakinya dengan cara disimpan di pinggir.

Baca juga: Sejarah Gedung Sate: Penamaan, Isi, Arsitek, dan Pemindahan Ibu Kota

5. Gedung Sate

Dikutip dari Kompas.com, 27 Juli 2020, Gedung Sate adalah gedung yang sudah berusia lebih dari 100 tahun.

Gedung ini adalah kantor Gubernur Jawa barat, tetapi juga memiliki bagian yang didedikasikan untuk museum.

Lokasi museum Gedung Sate berada di lantai dasar dengan teknologi canggih yang akan membuat wisatawan tertarik mengunjunginya.

Beberapa media interaktif disediakan di Gedung ini yang membuat wisata semakin menarik.

Gedung ini juga memiliki fasilitas Augmented Reality (AR) yang memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan animasi yang terpampang di layar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi