Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 118 Orang Tewas pada Kecelakaan Pesawat British European Airways

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@clark_aviation
Ilustrasi pesawat British European Airways
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pada 18 Juni 1972 di Bandara Heathrow, London, Inggris, semua tampak berjalan lancar.

Penerbangan pagi British European Airways (BEA) ke Brussel pun dipenuhi penumpang dengan kondisi cuaca saat itu cukup baik.

Namun, tidak ada yang menyangka bahwa sebuah kecelakaan mengerikan akan terjadi dan menyebabkan ratusan korban jiwa.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Pesawat British European Airways, 118 Orang Tewas

Kronologis kecelakaan

Pesawat British European Airways (BEA) tipe Jet Trident 1 saat itu lepas landas tanpa kendala.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang tampak memenuhi kabin pesawat. Cuaca pun terpantau cukup bagus.

Namun, tanpa aba-aba, pesawat tiba-tiba jatuh dari udara, tepat setelah rodanya ditarik.

Pesawat kemudian terbelah karena benturan keras di tanah dan diikuti oleh ledakan besar.

Ledakan itu berasal dari pasokan bahan bakar juga tak terhindarkan, sehingga menghamburkan isi pesawat.

Akibatnya, seluruh penumpang pesawat yang berjumlah 118 orang tewas dalam insiden itu, dikutip dari History.

 

Dua orang sebenarnya berhasil ditarik hidup-hidup dari reruntuhan pesawat, tetapi keduanya meninggal dunia hanya beberapa jam kemudian.

Tepat hari ini, 50 tahun lalu, insiden naas itu terjadi.

Menjelang musim panas 1972, ada masalah serius yang dihadapi industri penerbangan.

Maraknya pembajakan pesawat, sementara pilot merasa sangat rentan karena mereka paling sering menanggung beban kekerasan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Bom di Bandara Soekarno-Hatta, Ada yang Selamat berkat Tangisan Anak

Investigasi terkait penyebab kecelakaan

Harian Kompas, 21 Juni 1972 memberitakan, hasil penyelidikan tape recorder pesawat menunjukkan bahwa alat kemudi otomatis telah mengurangi kecepatan sebelum pesawat mencapai kekuatan cukup untuk terbang.

Bersamaan dengan itu, bagian belakang sayap yang dilengkungkan ke bawah untuk menambah gaya angkat pesawat, justru diangkat lebih cepat.

Hal itu membuat pesawat kehilangan keseimbangan dan jatuh seperti batu dari langit.

Pilot sempat mengambil alih kemudi otomatis, tapi sudah terlambat karena ketinggian pesawat tak memungkinkannya untuk melakukan manuver.

Diketahui bahwa co-pilot pesawat yang melakukan kesalahan tersebut.

Sementara itu, pemberitaan Harian Kompas, 24 Juni 1972, menyebutkan, co-pilot berusia 21 tahun tersebut baru beberapa bulan lulus dari sekolah penerbangan.

Penyelidikan lain menunjukkan bahwa pesawat tersebut kelebihan muatan atau muatannya tidak didistribusikan secara benar.

Ini menjadi dugaan terbaik yang berhasil dijelaskan oleh para penyelidik.

Kendati demikian, semua upaya untuk menjelaskan kecelakaan itu tidak membuahkan hasil. Hingga kini, penyebab resmi jatuhnya British European Airways belum diketahui.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hari Lahir Soekarno, Presiden Pertama RI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi