Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Lolos SBMPTN 2022? Berikut 3 Opsi yang Bisa Dipilih

Baca di App
Lihat Foto
Dok. MNP
Ilustrasi mahasiswa politeknik
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2022 telah diumumkan, Kamis (23/6/2022) pukul 15.00 WIB.

Sebanyak 192.810 calon mahasiswa dari 800.852 peserta tes SBMPTN dinyatakan diterima atau lolos seleksi.

Sementara 608.042 peserta gagal masuk universitas melalui jalur SBMPTN.

Bila kamu tak termasuk dalam daftar peserta yang lolos SBMPTN, jangan patah semangat karena masih ada opsi lain yang bisa dicoba.

Baca juga: Jadwal, Link, dan Cara Cek Pengumuman Hasil SBMPTN 2022

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tes Jalur Mandiri

Jalur masuk SBMPTN ini bukan jalur terakhir masuk perguruan tinggi negeri. Masih ada kuota melalui jalur mandiri di masing-masing universitas. 

Berdasarkan data dari LTMPT, ada 30 persen hingga 50 persen kuota jalur Seleksi Mandiri yang disediakan perguruan tinggi di Indonesia.

Jalur Mandiri di sejumlah universitas negeri ini menggunakan hasil UTBK sebagai salah satu syarat masuk.

Baca juga: 10 PTN yang Masih Buka Pendaftaran Jalur Seleksi Mandiri

Perguruan tinggi swasta

Dikutip dari Kompas.com, alternatif lain yang bisa Anda coba yakni mengikuti seleksi perguruan tinggi swasta (PTS).

Di Indonesia, ada banyak perguruan tinggi swasta yang memiliki kualitas lulusan yang tidak kalah dari PTN. Bahkan, sejumlah PTS masuk dalam ranking kelas dunia.

Terkait biaya kuliah, baik PTN maupun PTS kamu bisa menempuh jalur Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP kuliah) untuk mendapatkan bantuan biaya kuliah dan tunjangan bulanan.

Tunda kuliah satu tahun

Gap year adalah pilihan untuk menunda kuliah selama 1 tahun. Namun, gap year bukan berarti menganggur atau tertinggal selama setahun.

Saat Anda memilih gap year, Anda justru bisa mengeksplorasi hal-hal baru yang tidak sempat Anda coba selama sekolah.

Seperti program magang atau mengggunakan waktu gap year untuk mempersiapkan diri menghadapi SBMPTN di tahun berikutnya.

Baca juga: Pendaftaran Utul UGM 2022: Jadwal, Biaya, Syarat, dan Cara Daftarnya

 

Saran pemerhati pendidikan

Dikutip dari Kompas.com, (15/8/2020), pemerhati pendidikan Ina Liem mengatakan, prinsip utama kuliah adalah mencari ilmu atau keahlian, bukan mencari ijazah.

Menurutnya, hal ini yang sering dipandang salah oleh banyak orang.

Sehingga terlalu sibuk mengejar nama universitas yang mereka anggap bagus, tetapi melupakan esensi utamanya.

Oleh sebab itu, banyak yang memilih universitas lebih dulu, baru memilih jurusannya. Apapun jurusannya, yang penting harus universitas A.

"Jurusan jadi yang kedua, biasanya pake strategi, memilih jurusan yang jarang diminati orang lain supaya bisa diterima. Ini bukti orang itu mencari ijazah, bukan ilmu," kata Ina saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/8/2020).

Tak hanya itu, Ina mengatakan, saat ini hal yang paling dibutuhkan adalah kemampuan dalam memecahkan masalah.

Apabila seseorang memiliki kemampuan atau skill dalam memecahkan masalah, masa depan dari orang tersebut tak perlu dirisaukan.

"Jadi dari mana pun universitasnya, kalau kita jago memecahkan masalah, tidak perlu khawatir dalam mencari pekerjaan nanti, bahkan bisa menciptakan lapangan pekerjaan," papar Ina.

Baca juga: Lolos SBMPTN 2022, Begini Cara Unduh Sertifikat

Jangan menganggur pada saat gap year

Di sisi lain, pengamat pendidikan Doni Koesoema mengatakan, saat seorang peserta memilih mengambil jeda satu tahun atau gap year, seharusnya jangan sampai menganggur atau tidak melakukan apa-apa.

Sebab, ketika seseorang memilih menganggur satu tahun tanpa melakukan apa-apa demi menunggu SBMPTN tahun berikutnya, maka akan merugikan individu tersebut.

Disarankan, orang tersebut bisa sembari bekerja atau belajar sembari mempersiapkan SBMPTN tahun depan.

Bekerja dalam arti suatu upaya untuk memungkinkan membiayai jenjang kuliah yang bakal ditempuhnya.

(Sumber: Kompas.com/Mahar Prastiwi, Dandy Bayu Bramasta | Editor: Dian Ihsan, Ayunda Pininta Kasih)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi