Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Jenis Dokumen Kependudukan yang Bisa Dicetak Sendiri

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Audia Natasha Putri
Ilustrasi dokumen kependudukan. Pasangan nikah siri bisa membuat Kartu Keluarga dengan langkah berikut.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri telah membuat banyak terobosan baru dalam pelayanan administrasi kependudukan, salah satunya cetak dokumen kependudukan yang bisa dilakukan mandiri oleh masyarakat.

Cetak dokumen kependudukan ini dapat dilakukan ketika pemohon memiliki soft file dokumen tersebut.

Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, masyarakat yang mengurus dokumen kependudukan berhak menerima soft file untuk dicetak sendiri.

"Sekarang, kepada penduduk yang mengurus online dapat diberikan file-nya sehingga penduduk bisa mencetak sendiri dokumen kependudukannya," terang Zudan, dilansir dari laman resmi @dukcapilkemendagri (22/6/2022).

Layanan tersebut dapat memfasilitasi masyarakat yang mengurus dokumen kependudukan secara online.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau di daerah itu belum ada layanan online dengan aplikasi, bisa diminta melalui WhatsApp," imbuhnya.

Kendati demikian, tidak semua dokumen kependudukan bisa dicetak sendiri. Hanya ada 5 jenis dokumen kependudukan yang bisa dicetak sendiri.

Baca juga: Aturan yang Harus Diketahui Sebelum Beri Nama Anak agar Tak Repot di Dokumen Kependudukan

Dokumen kependudukan yang bisa dicetak sendiri

Zudan mengatakan, terdapat sejumlah dokumen yang bisa dicetak sendiri oleh masyarakat. Sebanyak 5 jenis dokumen tersebut dapat diminta soft file-nya kemudian dicetak mandiri oleh yang bersangkutan.

Adapun kelima jenis dokumen kependudukan tersebut adalah:

  1. Surat pindah
  2. Akta kelahiran
  3. Akta kematian
  4. Akta perkawinan
  5. Kartu Keluarga (KK).

Sementara itu, dua dokumen kependudukan yang tidak bisa dicetak sendiri adalah KTP-el dan Kartu Identitas Anak (KIA).

Kendati bisa memperoleh soft file dari kelima jenis dokumen di atas, Zudan menegaskan agar masyarakat tidak membiarkan orang lain meminta dokumen tersebut karena rentan disalahgunakan.

Dengan adanya kemudahan cetak sendiri itu, penduduk tidak perlu antre mengurus akta kelahiran, akta kematian, surat pindah, atau kartu keluarga di kantor Dinas Dukcapil. Hal ini bisa menghemat waktu dan menghindari mobilitas selama pandemi Covid-19 masih ada.

"Dulu kalau akta kelahiran hilang harus antre lagi ke Dukcapil. Sekarang akta lahir hilang, KK hilang tinggal cetak lagi di rumah, bisa cetak sendiri, sepanjang yang bersangkutan masih punya file PDF atau link-nya," kata Zudan, dilansir dari laman Kemendagri.

Kemudahan pengurusan dokumen kependudukan ini selaras dengan filosofi yang kerap disampaikan oleh Zudan, yakni memberikan layanan Adminduk yang membahagiakan masyarakat.

Baca juga: Syarat Baru Pencatatan Dokumen Kependudukan adalah Nama Tak Boleh Satu Kata, Bagaimana yang Terlanjur?

Cetak dokumen kependudukan sendiri

Zudan menjelaskan, kelima dokumen kependudukan yang telah disebutkan dapat dicetak sendiri dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kemendagri.

"Layanannya bisa online dan dan dicetak dengan kertas putih biasa ukuran A4 80 gram," terang Zudan, dilansir dari laman Kemendagri (23/3/2022)

Mengacu pada Permendagri No. 109 Tahun 2019 tentang Formulir dan Buku yang Digunakan Dalam Administrasi Kependudukan Bab IV Pasal 12, masyarakat dapat mencetak dokumen kependudukan itu menggunakan kertas HVS 80 gr ukuran A4 berwarna putih yang sudah dilengkapi Tanda Tangan Elektronik (TTE) berupa QR code.

Karena dilengkapi dengan TTE, maka keaslian dokumen kependudukan bisa dicek sendiri dengan cara scan QR code tersebut dengan menggunakan aplikasi scanner QR code.

Melalui kemudahan cetak sendiri dokumen kependudukan ini, negara telah melakukan penghematan yang besar.

"Ini langkah-langkah pembenahan dan penghematan yang dilakukan oleh Dukcapil Kemendagri dari pusat sampai dengan daerah. Setiap tahun dapat dihemat hingga Rp 400 miliar," tutur Zudan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi