Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk 8 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Kematian

Baca di App
Lihat Foto
Duduk terlalu lama dapat memicu penyakit jantung dan kematian dini
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa duduk selama 8 jam atau lebih per hari dapat berisiko 20 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung atau kematian dini. 

Sementara duduk selama 6-8 jam setiap hari akan berisiko kematian dini 12 persen dan risiko penyakit jantung 13 persen lebih tinggi.

Hasil riset tersebut berdasarkan penelitian dari 105.677 koresponden di 21 negara yang dipublikasikan Jamal Network pada Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Duduk Terlalu Lama Picu Penyakit Jantung dan Kematian Dini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak aktif beraktivitas berisiko 50 persen

Data penelitian tersebut berlaku untuk orang yang tinggal di negara penghasilan tinggi, menengah dan rendah.

Selain itu terdapat perbedaan risiko terkena penyakit dan kematian dini antara orang yang aktif dengan yang tidak aktif beraktivitas.

Penelitian menyebutkan jika manfaat kesehatan dari aktivitas fisik dapat mempengaruhi presentase risiko penyakit jantung dan kematian dini.

Orang yang banyak duduk dan tidak aktif beraktivitas memiliki risiko tertinggi hingga 50 persen.

Sedangkan orang yang banyak duduk namun aktif beraktivitas hanya memiliki risiko sebesar 17 persen.

Harlan Krumholz dari Yale School of Medicine mengatakan jika duduk terlalu lama tanpa diimbangi aktivitas fisik berhubungan dengan kematian dini dan penyakit jantung.

"Ketika masyarakat kita semakin beralih ke lebih banyak waktu di depan layar dan lebih sedikit aktivitas fisik, kita perlu mempertimbangkan efek apa yang mungkin terjadi pada kesehatan dan fungsi jangka panjang kita," katanya.

Baca juga: Henti Jantung Bisa Sebabkan Gangguan Mental, Begini Gejalanya

Pemicu penyakit kardiovaskular

Duduk terlalu lama dapat berkaitan dengan peningkatan semua penyebab kematian, terutama penyakit kardiovaskular pada jantung.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk seseorang yang sering duduk agar melakukan aktivitas fisik.

Dengan beraktivitas fisik dinilai efektif untuk mengurangi dampak risiko kesehatan yang disebabkan duduk terlalu lama.

Selain itu, melalui peningkatan aktivitas fisik juga merupakan strategi penting untuk mengurangi beban kematian dini dan kardiovaskulat secara global.

Sama berbahayanya dengan merokok

Peneliti dari Simon Fraser University, Profesor Scott Lear, mengatakan bahwa kombinasi waktu duduk yang lama dengan tidak adanya aktivitas fisik sangat berbahaya.

Bahkan keadaan tersebut hampir sama berbahaya dengan risiko bahaya merokok.

Apabila sering duduk terlalu lama, seseorang dapat mengimbanginya dengan meningkatkan aktivitas fisik seperti berolah raga.

Sehingga dengan adanya aktivitas fisik memungkinkan dapat menurangi risiko bahaya duduk terlalu lama.

"Jika Anda harus duduk, berolah raga dengan porsi lebih banyak di lain waktu terutama siang hari dapat mengimbangi risikonya," kata Lear dikutip dari WebMD, Senin (20/6/2022).

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi