Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan Tabel Standar Tinggi dan Berat Badan Ideal, Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar akun Twitter
unggahan viral soal tinggi dan berat badan ideal
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Unggahan soal tabel tinggi dan berat badan ideal, viral di media sosial Twitter. Unggahan tersebut diunggah oleh akun ini pada Jumat (24/6/2022) pukul 16.15.

Dalam unggahan tersebut, pengunggah menyertakan daftar tinggi dan berat badan yang masuk kategori ideal.

"Tinggi dan berat badan kalian masuk kategori ideal enggak gaes?" tulis pengunggah.

Daftar kategori ideal itu menyebutkan bahwa tinggi badan ideal adalah mulai dari 157 cm hingga 175 cm.

Masing-masing tinggi badan tersebut menyertakan berat badan minimal dan berat badan maksimal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang tinggi badan dan berat badannya sesuai dengan daftar tersebut, maka termasuk ke dalam kategori ideal.

Hingga Sabtu (25/6/2022), unggahan itu telah disukai oleh 10.600 pengguna Twitter dan dikomentari oleh lebih dari 5.000 warganet.

Baca juga: Video Viral Pembeli Tak Bisa Pencet Tombol Tidak Puas di Layar Kasir, Ini Kata Alfamart

Banyak warganet yang meninggalkan komentar pada unggahan tersebut.

"Aku yang 152 gada maksimal minimal yah [kecewa]," tulis akun ini.

"Tingginya aja aku gak ideal," ujar warganet lainnya.

"Tinggi badanku gak ada di situ, apakah aku dibawah SNI?" terang akun ini.

"Sudah pasti enggak (ideal) soalnya aku masuk kalangan tuyul, Nder," kata warganet lainnya.

Lantas, benarkah bahwa kategori tinggi badan ideal dimulai dari tinggi 157 cm dengan berat badan sesuai pada unggahan tersebut?

Baca juga: Video Viral Hewan Mirip Ular Berkaki Empat, Benarkah Itu Hewan Naga?

Penjelasan dokter

Dokter spesialis gizi klinik dari Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital Jakarta Selatan Inge Permadhi mengatakan, unggahan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Seseorang yang dikatakan ideal tidak harus memiliki tinggi badan lebih dari 157 cm.

Adapun kategori tinggi dan berat badan ideal bisa diketahui melalui perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT).

Dilansir dari Kemenkes, indeks massa tubuh adalah indeks sederhana dari berat badan terhadap tinggi badan yang digunakan untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas.

"(Perhitungan IMT berlaku) untuk dewasa," terang Inge, saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (25/6/2022).

Untuk mengetahui perhitungan IMT seseorang, bisa menggunakan rumus berikut ini:

  • IMT = Berat Badan (kg) : [Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)]

Tinggi dan berat badan dikatakan ideal apabila hasil IMT berada di angka 18.5-22.9.

Sebagaimana mengutip Kompas.com, (6/3/2022), berikut daftar kategori IMT:

  • Berat badan kurang: kurang dari 18,5
  • Berat badan normal: 18,5 sampai 22,9
  • Berat badan over weight: 23 sampai 24,9
  • Berat badan OB (obesitas) 1: 25 sampai 29,9:
  • Berat badan OB2: 30 sampai 39,9
  • Berat badan obesity morbid atau obesitas eksterim: lebih dari 40.

"Misal berat badan 54 kg dan tinggi badan 1,50 m. Jadi IMT-nya adalah 54 : (1.5 x 1.5) = 24. Artinya masuk dalam kategori over weight," tutur Inge.

Perhitungan IMT ini tidak hanya digunakan untuk mengetahui tinggi dan berat badan ideal. Namun juga bisa digunakan untuk mengetahui berat badan minimal dan maksimal.

"Jadi bila tinggi badan 1.57 m, maka minimal berat badan adalah 18,5 x 1,57 x 1,57 = 45,6 kg. Sedangkan berat badan maksimalnya 22.9 x 1.57 x 1.57 = 56,4," jelasnya.

Mengacu pada hitungan tersebut, angka yang terdapat dalam unggahan tinggi dan berat badan ideal tidak semuanya sesuai.

Sebagai contoh, seseorang dengan tinggi badan 158 cm idealnya memiliki berat badan di angka 46,1 kg-57,1 kg.

Berbeda dengan standar yang tertulis di dalam unggahan tersebut. Dalam unggahan itu, seseorang dengan tinggi 156 cm dikatakan ideal apabila berat badannya di angka 45-57 kg.

Baca juga: Dengan Tinggi dan Berat Badan Sama, Kenapa Lekuk Tubuh Bisa Berbeda-beda?

Pentingnya menghitung IMT

Menurut Inge, perhitungan IMT ini penting untuk dilakukan. Tujuannya agar seseorang mengetahui berat badan idealnya sehingga tidak sampai obesitas.

Dengan menghitung IMT, seseorang bisa mengetahui apakah badannya masuk ke kategori kurang, normal, over weight atau obesitas.

"Itu akan membantu dia untuk aware, oh saya ini misal sudah over weight tapi saya ingin segera mempunyai berat badan yang normal ya jangan lupa diet juga, jangan sampai kebablasan terus menjadi obesitas," kata Inge.

Seseorang yang mengetahui bahwa perhitungan IMT-nya hampir masuk ke dalam kategori over weight atau obesitas, maka ia bisa mengontrol pola makan atau melakukan diet agar bedan badannya kembali ideal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi