Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pesawat Tidak Boleh Melintasi Kabah?

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/@ShamsAlamAnsari
Umat Muslim sedang melaksanakan ibadah di Kabah Mekkah.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Bepergian dengan pesawat menjadi alternatif bagi penumpang melakukan perjalanan antar negara.

Transportasi satu ini dengan mudah dan cepat. Meski demikian, tak semua tempat bisa dilintasi oleh pesawat.

Ada beberapa tempat yang tak boleh dan tidak bisa dilintasi pesawat, salah satunya Kabah.  

Kabah merupakan bangunan suci di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi yang merupakan kiblat shalat umat Islam di seluruh dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabah juga menjadi tempat tawaf pada waktu menunaikan ibadah haji dan umrah.

Beberapa teori menyebutkan, larangan pesawat melintasi Kabah dikarenakan tempat ini menjadi pusat dunia dan memiliki medan magnet yang kuat.

Benarkah demikian?

Baca juga: Ramai soal Hajar Aswad Kabah di Metaverse, Apa Itu Metaverse?

Bukan medan magnet bumi

Dilansir dari Fact Check AFP, peneliti senior di Institute of Physics of the Globe of Paris (IPGP) Julian Aubert membenarkan bahwa bumi memiliki medan magnet.

Meski demikian, medan magnet bumi tidak terletak di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi.

Aubert mengatakan, medan magnet memang bisa mengganggu penerbangan. Namun, kehadirannya tak lantas mencegah pesawat untuk terbang atau melintas di atasnya.

"Gangguan magnetik tidak mencegah pesawat terbang. Mereka hanya bisa mengganggu kompas, tetapi pesawat jelas menggunakan sistem geolokasi yang lebih modern," kata Aubert.

Jika bukan karena medan magnet, lantas mengapa pesawat tak boleh melintasi Kabah?

Baca juga: Setelah Diganti, ke Mana Kiswah Penutup Kabah akan Disimpan?

Bentuk penghormatan

Persatuan Pilot Maskapai Penerbangan Nasional Perancis (SNPL) menyampaikan, larangan terbang di atas Kabah adalah karena alasan agama atau kepercayaan.

Menurutnya, larangan melintas sebagai bentuk penghormatan terhadap Kabah yang merupakan tempat suci bagi Muslim.

"Alasan ideologis dan penghormatan terhadap Kabah," ujar SNPL.

SNPL menambahkan, Mekkah terutama Kabah dianggap sebagai tempat suci yang hanya boleh dimasuki umat Islam. Hal ini, termasuk wilayah udara yang ada di atasnya.

Adapun dilansir dari dokumen syarat penerbangan dan pengoperasian pesawat udara secara umum dari Otoritas Penerbangan Arab Saudi (GACA), terdapat pembatasan penerbangan di dekat masjid-masjid tertentu.

Masjid-masjid tersebut, antara lain mengacu pada Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

"Siapapun tidak boleh mengoperasikan pesawat udara di atas atau di sekitar area mana pun yang akan dikunjungi atau dilalui oleh Penjaga Dua Masjid Suci (the Custodian of the Two Holy Mosques), atau tokoh masyarakat lainnya yang bertentangan dengan batasan yang ditetapkan oleh Presiden dan diterbitkan dalam NOTAM," isi aturan pembatasan tersebut.

NOTAM atau Notice to Airmen sendiri merupakan pemberitahuan yang bertujuan memberikan informasi dalam upaya kelancaran operasional, keamanan, dan keselamatan penerbangan.

Melalui situs NOTAM, diinformasikan tempat mana saja yang dilarang terbang beserta alasan pelarangannya.

Meski demikian, larangan pemerintah Arab Saudi ini dikecualikan untuk alasan keselamatan atau alasan darurat.

Baca juga: Penyebab Pesawat Tidak Boleh Melintas di Atas Kabah

Mekkah kota suci

Senada dengan pernyataan SNPL, larangan penerbangan di atas Mekkah dikaitkan dengan larangan non-Muslim untuk memasuki kota suci ini.

Dilansir dari UAE Moments, adanya penerbangan berarti mengizinkan non-Muslim untuk melintas di atas langit Kota Mekkah.

Selain itu, meski dikunjungi jemaah haji dari seluruh dunia, Kota Mekkah juga tidak memiliki bandara. 

Bandara terdekat berada di Jeddah, yang letaknya sekitar 90 km dari Kota Mekkah.

Pasalnya, masih dari sumber yang sama, bandara hanya akan membuat Mekkah penuh dengan kru dan penumpang yang transit.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi