Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pesan Terakhir Atlet Taekwondo Sebelum Meninggal, Benarkah Asam Lambung Bisa Picu Kematian?

Baca di App
Lihat Foto
Instagram
Tangkapan layar seorang pria dengan asam lambung sampaikan pesan terakhir sebelum meninggal.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah video menunjukkan seorang pria yang disebut menderita asam lambung, meninggal setelah berusaha keras menyampaikan ungkapan terima kasih dan cintanya kepada orang-orang terdekat dengan kondisi napas tersengal.

Pria itu diketahui merupakan atlet Taekwondo asal Sangihe, Sulawesi Utara bernama Glenn Endrico Deeng.

Dalam posisi terduduk di kasur perawatan, dia nampak menghadap kamera dan menyatakan perasaan sayangnya kepada orangtua, adik, kekasih, juga orang-orang terdekat lainnya, sembari sesekali membenarkan posisi selang oksigen yang ada di hidungnya.

Di tengah video, ia juga nampak memegang dadanya sesekali, seolah-olah sedang menahan rasa sakit yang menyerang area itu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video berakhir ketika Deeng tiba-tiba ambruk dan jatuh di kasur.

Baca juga: Video Viral Pengemudi Mengaku Kena Tilang Saat Hendak Belok Hotel, Ini Kata Satlantas

"Video Pesan Terakhir Atlet Taekwondo Peraih Medali PON Papua Sebelum Meninggal Karena Asam Lambung," demikian kutipan informasi dari salah satu akun yang mengunggah video berdurasi sekitar 2 menit itu.

Dikutip dari Tribun Manado, Minggu (26/6/2022), Deeng diinformasikan dilarikan ke RSUD Liun Kendage Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, pada 21 Juni 2022 akibat masalah asam lambung.

Membaca informasi dan tayangan video yang ada, banyak warganet yang merasa khawatir dengan asam lambung yang juga mereka derita, karena tidak mengetahui bahwa penyakit itu bisa menyebabkan kematian seperti ditayangkan pada video.

"Apakah emg berbahaya penyakit asam lambung? Saya kadang kalo makan gk terkontrol asam lambung sering naik, perihnya di perut sampai tak tertahankan. Makanya selalu sedia obat mag utk jaga2," salah satu akun meninggalkan komentar.

"Meni sieun ikh asam lambung sampe bikin meninggal," tulis akun yang lain.

Baca juga: Viral, Foto Seorang Ibu Perjuangkan Ganja Medis untuk Anaknya, Ini Faktanya!

Penjelasan dokter 

Terkait informasi bahaya asam lambung yang bisa berujung kematian, dokter spesialis penyakit dalam di RS Hermina Kemayoran, dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, Sp.Pd menekankan hal itu sangat kecil kemungkinannya.

"Untuk pasien asam lambung itu jarang ada yang meninggal, kecuali kalau dia ada komplikasi," kata dr. Andi saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/6/2022).

Komplikasi yang dimaksud misalnya serangan jantung yang gejalanya juga mirip seperti adanya gangguan pada lambung.

Kasus kematian lain pada pasien asam lambung juga bisa terjadi pada pasien yang mengalami perdarahan besar.

"Atau pada kasus yang jarang terjadi, perdarahan yang jumlahnya besar yang kemudian menyebabkan pasien ini mengalami kondisi syok hipovolemik, tapi itu juga jarang," ujar dia.

Andi menyebut, secara umum, penyakit asam lambung ini memang mengganggu kualitas hidup seseorang yang menderitanya, namun gangguan itu jarang sekali yang sampai mengancam nyawa.

Meski tidak fatal, namun penyakit asam lambung tidak boleh disepelekan, pasalnya pada orang yang mengalami asam lambung sebagian ada yang memerlukan rawat inap.

Baca juga: Asam Lambung Mengamuk? Redakan dengan Cara Alami Ini

Kondisi itu juga secara tidak langsung akan mengganggu kualitas hidup seseorang, karena kehilangan kesempatan untuk bekerja atau belajar.

Untuk itu, bagi penderita asam lambung, dr. Andi menyarankan agar segera diatasi dengan konsultasi ke dokter.

"Yang harus diperhatikan untuk pasien-pasien asam lambung adalah bagaimana mereka secepatnya pulih, dengan mematuhi anjuran dari dokter selama menjalankan terapinya, satu," ujar dia.

"Yang kedua, disiplin dalam pola makan dan juga termasuk pola hidupnya, stresnya itu bisa lebih di-manage, karena stres juga ikut berpengaruh," lanjutnya.

Terakhir, penderita asam lambung yang mengalami perdarahan saluran cerna dan memiliki riwayat muntah darah atau feses berwarna hitam, harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lebih lanjut.

"Maka tetap perlu disiplin dalam kolaborasi antara dokter dan pasien untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik, termasuk kesembuhan," pungkas Andi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi