Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 29 Juni: Puncak BA.4 dan BA.5 di Indonesia | Lonjakan Kasus di Singapura

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Aktivitas warga berjalan di jalur pedestrian Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu, (16/2/2022). Provinsi DKI Jakarta disebut sudah melewati gelombang ketiga Covid-19 yang dipicu oleh penyebaran virus corona varian Omicron. Selain angka kasus harian yang menurun, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 atau bed occupancy ratio (BOR) juga mengalami penurunan.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Secara bertahap, dunia kini telah mulai beralih dari pandemi menuju endemi Covid-19.

Ini terjadi setelah sebagian besar negara mengumumkan kesiapannya dalam hidup berdampingan dengan virus corona.

Kendati demikian, kasus infeksi Covid-19 masih terus dilaporkan.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Rabu (29/6/2022) pagi adalah sebagai berikut:

Sementara kasus aktif secara global mencapai 18.069.525 dengan rincian 18.006.882 dalam kondisi ringan dan 36.643 di antaranya kritis.

Baca juga: Apakah Mutasi Virus Corona Memicu Terjadinya Hepatitis Akut Misterius?

Update kasus Covid-19 di Indonesia

Di Indonesia, kenaikan kasus mulai terlihat dalam beberapa hari terakhir.

Kenaikan kasus ini terjadi seiring ditemukannya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Bahkan, Indonesia mencatat angka kasus harian di atas 1.000 dalam dua minggu berturut-turut, beberapa hari di antaranya di atas 2.000.

Baca juga: Prediksi Puncak Gelombang Infeksi Subvarian BA.4 dan BA.5

Penambahan kasus di atas 1.000 untuk pertama kalinya dilaporkan setelah dua bulan pada 15 Juni, dengan 1.242 kasus.

Pada Selasa (28/6/2022), Indonesia melaporkan 2.167 kasus Covid-19, tertinggi dalam dua bulan terakhir.

Dengan tambahan itu, total kasus infeksi yang dilaporkan di Indonesia mencapai 6.084.063 kasus dengan 156.728 kematian.

Sebagian besar kasus baru yang dilaporkan berasal dari DKI Jakarta.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Indonesia Tembus di Atas 1.000, sampai Kapan Potensi Kenaikan Akan Terjadi?

Prediksi puncak kasus BA.4 dan BA.5

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia pada pekan kedua dan ketiga Juli 2022.

Hal berdasarkan kondisi di Afrika Selatan, tempat varian itu ditemukan pertama kali.

"Diperkirakan, bila mengikuti pola Afsel, puncak kasus di Indonesia akan tercapai di Minggu 2 sampai Minggu 3, Juli 2022," kata Budi dalam keterangannya, Minggu (26/6/2022).

Baca juga: Omicron BA.4 dan BA.5 Terkonfirmasi di Indonesia, Berbahayakah?

Menurutnya, subvarian BA.4 dan BA.5 telah menyebabkan kenaikan kasus di banyak negara, termasuk Indonesia.

Mengacu kasus di Afsel, Budi menyebut puncak BA.4 dan BA.5 akan berada pada kisaran 30 persen dari puncak Omicron.

Jika puncak Omicron di Indonesia mencapai 58.000 kasus, maka estimasi puncak BA.4 dan BA.5 sekitar 17.400 kasus.

Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?

Singapura catat 11.504 kasus

Singapura melaporkan 11.504 kasus baru Covid-19 pada Selasa, 10.732 di antaranya kasus lokal dan 772 kasus impor.

Ini merupakan angka kasus Covid-19 tertinggi di Singapura dalam 3 bulan terakhir, dikutip dari Channel News Asia.

Terakhir kali Singapura melaporkan lebih banyak infeksi harian pada 22 Maret 2022, ketika 13.166 kasus baru Covid-19 dilaporkan.

Baca juga: Krisis Energi di Singapura dan Kaitannya dengan Indonesia

Sebanyak 437 pasien dirawat di rumah sakit, menurut statistik infeksi terbaru di situs web Kementerian Kesehatan (MOH). Dari jumlah itu, 36 di antaranya membutuhkan oksigen.

Pada Senin (27/6/2022), Kemenkes mengatakan sekitar 45 persen kasus Covid-19 di masyarakat dalam seminggu terakhir adalah subvarian BA.4 dan BA.5, naik dari 30 persen pada pekan sebelumnya.

Subvarian BA.5 sendiri diperkirakan berkontribusi pada 40 persen dari semua kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir.

Namun, data internasional dan lokal menunjukkan bahwa dua subvarian tidak menghasilkan hasil yang lebih parah dibandingkan dengan strain Omicron sebelumnya.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Flu Singapura, dari Penyebab, Penularan hingga Pengobatannya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 3 Hal yang Telah Diketahui dari Virus Corona Varian XE

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi