Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MyPertamina untuk Pertalite dan PeduliLindungi untuk Migor, Warganet Keluhkan Memori Penuh

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah
Beberapa pedagang di Pasar Tradisional Banjaran Kabupaten Bandung mengeluhkan kendala berjualan minyak goreng menggunakan aplikasi PeduliLindungi
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Pemerintah telah mulai mensosialisasikan pada masyarakat untuk melakukan scan QR Code menggunakan PeduliLindungi saat membeli minyak goreng curah.

Adapun saat membeli Pertalite, masyarakat diminta untuk menggunakan aplikasi MyPertamina.

Terkait dengan adanya kebijakan tersebut sejumlah warganet di media sosial memberikan tanggapannya.

Salah satunya, mereka mengeluhkan penggunaan kedua aplikasi tersebut tak praktis dan hanya membuat memori ponsel milik mereka penuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“PeduliLindungi aja belum download, MEMORI HP PENUH COK. Ini mau apalagi MyPertamina? Wajib daftar cuma buat beli Pertalite? Mohon maaf, mau misuh bentar, PEMERINTAH KOK GINI! DIPIKIR PAKAI APLIKASI NGGAK PAKAI MEMORI APA, NGGAK PAKAI KUOTA APA? “ ujar salah satu akun di Twitter.

“Temen tongkrongan main Mobile Legend aja gua ga ikutan instal Mobile Legend gara2 memori hp penuh, ini lagi suruh instal #MyPertamina , fuck no” tulis salah satu akun I Twitter.

“Jd besok hrs install mypertamina gitu?? Anjirlahhhhhhh memori aja sering penuh, nyusahin bgt,” tulis akun yang lain.

“Hahaha...... HP memori nya makin penuh aja.... Minyak goreng mesti peduli lindungi..... Pertalite mesti my Pertamina...... Listrik mesti PLN mobile.... Belum yang Bank2.... Hadeh.... Ada kaga sih app yg cukup sekali download bisa semua?” ujar akun lain.

Baca juga: 17 Poin Tanya Jawab Seputar Subsidi Tepat MyPertamina

Berbagai respons penggunaan PeduliLindungi 

Tak hanya di media sosial, berbagai respons juga bermunculan terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk beli minyak goreng curah, khususnya oleh para pedagang.

Sejumlah pedagang menilai, kebijakan tersebut hanya memicu keribetan.

Dikutip dari Kompas.com  (29/6/2022), seorang pedagang di pasar Banjaran Kabupaten Bandung Jawa Barat khawatir kebijakan ini akan mengurangi jumlah pembeli.

"Saya tahu ini instruksi atau keinginan pemerintah. Tapi pemerintah juga harus tahu situasi di lapangannya seperti apa," kata Agus (52).

Pedagang yang lain, Engkus (49) juga menilai penerapan PeduliLindungi juga tidak praktis.

"Kalau harus jujur emang nggak praktis, nambah kerjaan iya. Saya harus data, buka HP, harus melayani pembeli, udah lapis tuh kerjanya," kata dia.

Sebagaimana diketahui, penggunaan PeduliLindungi untuk beli minyak goreng telah mulai disosialisasikan pada Senin (27/6/2022).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai, hal ini dilakukan sebagai upaya atasi sengkarut minyak goreng.

"Pemerintah melakukan upaya perubahan sistem ini untuk memberikan kepastian akan ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng bagi seluruh lapisan masyarakat. Penggunaan PeduliLindungi berfungsi menjadi alat pemantau dan pengawasan di lapangan, untuk memitigasi potensi penyelewengan yang dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng," kata Luhut di akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, Sabtu (25/6/2022).

Baca juga: Cara Membeli Minyak Goreng Curah dengan PeduliLindungi atau NIK

Beli Pertalite dengan MyPertamina

Sementara itu, kebijakan penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Pertalite juga mendapat tanggapan serupa.

Sejumlah pelanggan Pertamina menilai kebijakan tersebut tak kalah merepotkannya.

Di Kota Bandung bahkan pelanggan memilih mengisi bensinnya di Cimahi dibandingkan harus menggunakan aplikasi MyPertamina di SPBU Kota Bandung.

Untuk diketahui saat ini Kota Bandung menjadi salah satu daerah awal yang menjadi percontohan penerapan MyPertamina.

"Daripada ribet beli di Bandung, mending cari yang mudah aja di Cimahi. Walaupun sama-sama antre," ujar Raja (27), salah seorang pengendara asal Kota Bandung yang ikut antre di SPBU Cilember, Kota Cimahi, Rabu (29/6/2022).

Ia menilai kebijakan menggunakan aplikasi MyPertamina hanya akan menambah panjang antrean di SPBU.

Baca juga: Beli BBM Wajib Pakai MyPertamina, Bagaimana yang Tidak Punya Ponsel?

Sementara itu, aplikasi MyPertamina di PlayStore terpantau dihujani bintang satu karena dinilai menyusahkan masyarakat.

Dikutip dari Kompas.com (30/6/2022), meskipun telah diunduh lebih dari sejuta kali, aplikasi ini memiliki rating aplikasi 1,7 lantaran banyaknya review bintang satu.

Selain memberikan rating 1, banyak pengunduh aplikasi yang meninggalkan ulasan negatif terhadap aplikasi.

Untuk diketahui, saat ini PT Pertamina (Persero) telah mulai menguji coba beli Pertalite dengan aplikasi MyPertamina.

Selain menggunakan aplikasi, pelanggan juga bisa melakukan pendaftaran melalui situs resmi MyPertamina di subsiditepat.mypertamina.id

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, pemberlakuan tersebut dalam upaya memastikan penyaluran BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar bisa tepat sasaran dan tepat kuota.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi