Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siniar KG Media
Bergabung sejak: 15 Okt 2021

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

5 Pembunuh Berantai Paling Kejam di Muka Bumi

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/paolo gallo
Pembunuh berantai adalah pembunuh yang paling kejam di muka bumi ini.
Editor: Yohanes Enggar Harususilo

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Semua orang pasti takut dengan seorang pembunuh. Terlebih, jika orang tersebut adalah pembunuh berantai yang berani membantai para targetnya. Tak jarang, mereka berani melakukan kejahatan-kejahatan keji di luar nalar manusia.

Federal Bureau of Investigation (FBI) milik Amerika Serikat menyatakan bahwa pembunuh berantai biasanya melangsungkan aksi kejinya karena motif dendam, mencari atensi, hingga finansial.

Mayoritas dari mereka pun tak tampak seperti pembunuh. Justru, para pelaku terlihat seperti orang biasa pada umumnya. Hal ini tergambarkan pada tokoh Alan Gautier dalam audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk “Tiga Korbannya Kelahiran Indonesia [Pt.2]” yang masih menyewakan rumahnya untuk disinggahi oleh para turis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak hanya Alan, ada pula pembunuh berantai keji lainnya di muka bumi ini. Mereka bahkan tak segan melancarkan aksinya pada puluhan korban tak bersalah, mulai dari anak-anak hingga para lansia. Lantas, siapa saja mereka?

1. Jeffrey Dahmer (1960–1994)

Pembunuh berantai pertama adalah Jeffrey Dahmer asal Amerika Serikat. Pria yang dijuluki sebagai Kanibal dari Milwaukee ini telah menewaskan 17 anak laki-laki dengan rentang usia 14 tahun.

Tak hanya itu, ia bahkan tega memperkosa, memutilasi anggota tubuh, hingga memakan para korbannya. Sebelum melancarkan aksinya, pria itu menawarkan para korban untuk singgah di rumahnya.

Baca juga: 5 Kematian Pemimpin Negara Paling Tragis

Selama persidangan, Dahmer mengaku telah melakukan berbagai aksi sadis. Salah satunya adalah mengebor lubang di kepala korbannya agar mereka menjadi budak seks yang tak punya akal.

Dahmer pun dipukuli sampai mati oleh narapidana lainnya di penjara pada tahun 1994 sebelum ia dieksekusi atas perbuatan kejinya.

2. John Wayne Gacy (1942–1994)

John Wayne Gacy dijuluki sebagai badut pembunuh karena ia kerap menghadiri pesta ulang tahun anak-anak dan acara amal sebagai “Si Badut Pogo”. Ia berkamuflase agar lebih mudah mendekati para calon korban.

Padahal, pria itu memiliki pekerjaan utama sebagai wakil presiden divisi Springfield Jaycee. Ia bahkan telah mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan masa kecilnya yang penuh kekerasan.

Gacy dihukum karena memperkosa, menyiksa, dan membunuh 33 remaja laki-laki selama enam tahun. Ia melakukan aksi kejahatan di rumahnya. Setelah memperkosa, Gacy mencekik mereka hingga kehabisan napas lalu menguburnya.

Akhirnya, Gacy dieksekusi pada tahun 1994.

3. Richard Ramirez (1960–2013)

Richard Ramirez adalah pembunuh berantai yang melakukan aksinya dengan meneror lingkungan perumahaan di seluruh Los Angeles.

Dijuluki “Night Stalker”, Ramirez akan memasuki rumah-rumah korbannya secara paksa dan membunuh mereka secara brutal dengan pistol, pisau, parang, serta palu. Terkadang, ia tega memperkosanya terlebih dahulu. Usia korbannya pun berkisar dari awal 20-an hingga 70-an.

Meskipun begitu, Ramirez tidak pernah menyatakan penyesalan atas kejahatannya. Ia pun dijatuhi hukuman mati tetapi meninggal karena kanker kelenjar getah bening sebelum dieksekusi.

4. Harold Shipman (1946–2004)

Pembunuh berantai yang satu ini adalah seorang dokter. Ia secara brutal telah membunuh 218 pasiennya. Sebagai seorang dokter yang sering membuka praktik, Shipman bisa menjadi pembunuh yang tak mencurigakan.

Setelah sekian lama, aksi kejinya ini diketahui ketika ia dicurigai terlibat dalam kasus-kasus pembunuhan pasiennya. Ia mengaku bahwa para korban meninggal saat tidur. Padahal, menurut penyelidikan, banyak dari mereka yang justru meninggal pada siang hari.

Baca juga: Bagaimana Cara Keluar dari Belenggu Masa Lalu?

Tak hanya itu, Shipman sering kali meminta sejumlah besar sertifikat kremasi. Akhirnya, Shipman dipenjara dan meninggal karena bunuh diri pada tahun 2004.

5. Andrei Chikatilo (1936–1994)

Pembunuh berantai yang terakhir berasal dari Rusia. Andrei Chikatilo diketahui telah melakukan pelecehan seksual, membunuh, dan memutilasi lebih dari 50 wanita muda dan anak-anak. Korban termudanya bahkan baru berusia sembilan tahun.

Chikatilo membunuh korbannya dengan menusuk dan menyayat mereka dengan pisau. Pria itu, mengaku membunuh para korban untuk memuaskan hasrat seksualnya. Pria ini mengatakan bahwa ia hanya bisa mencapai orgasme dengan menusuk wanita.

Pria yang memiliki julukan “Penjagal Rostov”, “Red Ripper”, dan “Rostov Ripper” ini dijatuhi hukuman mati dengan cara ditembak pada 1994 setelah melakukan 56 pembunuhan brutal.

Dengarkan pula kisah true crime lainnya hanya melalui siniar Tinggal Nama di Spotify. Di sana, ada banyak kisah-kisah mencekam, mulai dari kematian tokoh terkenal, mitos, hingga kisah hidup pahlawan, yang dibalut dengan audio drama.

Tunggu apalagi? Yuk, ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi