Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Krakatau Masih Erupsi, PVMBG: Kita Harus Terbiasa

Baca di App
Lihat Foto
Kementerian ESDM/PVMBG
Erupsi Gunung Anak Krakatau pada jumat (17/6/2022)
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com- Gunung api Anak Krakatau yang terletak di Selat Sunda tengah bergejolak dalam beberapa hari terakhir.

Gunung api bawah laut itu bahkan dilaporkan erupsi dan mengeluarkan kepulan asap hingga ribuan meter dari puncak dalam 3 hari terakhir, sejak Rabu (29/6/2022).

Kondisi saat ini, gunung yang secara administratif masuk ke dalam daerah Lampung Selatan itu disebut masih ada dalam fase erupsi.

Informasi itu berdasarkan keterangan dari Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Untuk gunung api Anak Krakatau pada saat ini masih dalam fase erupsi yang dalam prosesnya adalah pembentukan tubuh baru gunung api," kata Tory saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/7/2022).   

Akibat proses yang sedang terjadi, Tory menyebut masyarakat harus terbiasa dengan beragam aktivitas vulkanik yang akan ditimbulkan oleh gunung ini dalam beberapa waktu ke depan.

"Dalam beberapa waktu ke depan kita akan harus terbiasa dengan erupsi yang menghasilkan kolom abu vulkanik, lontaran material pijar, dan aliran lava," ujar dia.

Baca juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, Status Level 3 Siaga

Berdasarkan data rekaman kegempaan, deformasi, dan analisis para ahli di PVMBG, aktivitas Gunung Anak Krakatau masih dalam kondisi krisis kegempaan yang disertai dengan fase erupsi.

Bahkan Tory menyebut dalam beberapa waktu terakhir, aktivitas vulkanik itu tidak menunjukkan adanya indikasi penurunan aktivitas.

Meskipun demikian, ia memastikan kegiatan masyarakat di sekitar Gunung Anak Krakatau akan tetap aman selama mengikuti rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG, yakni tidak berada di radius 5 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

"Selama masyarakat, nelayan, berada di luar radius 5 km dari pusat erupsi, dipastikan aman," sebut Tory.

Baca juga: Lukisan The Scream, Kecemasan Edvard Munch, dan Senja Merah Krakatau

Sementara itu, di dalam radius 5 km diberlakukan aktivitas sangat terbatas. Masyarakat umum dilarang keras untuk memasuki area ini.

"Direkomendasikan tidak memasuki kawasan tersebut kecuali petugas dari PVMBG untuk melakukan mitigasi bencana erupsi," ungkap dia.

Diketahui, gunung api dengan ketinggian 157 meter di atas permukaan laut ini menyemburkan kolom abu setinggi 2.000 meter dari puncak pada Rabu (29/6/2022) dan kolom abu setinggi 500 meter pada Jumat (1/7/2022).

Meski aktivitas vulkanik beberapa hari terakhir cenderung meningkat, namun belum ada perubahan status gunung api ini.

Sejak 24 April 2022 pukul 18.00 WIB, gunung api Anak Krakatau berstatus Siaga atau Level III dari sebelumnya Waspada atau Level II.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi