KOMPAS.com - Pertamina mulai melakukan uji coba penggunaan MyPertamina untuk pembelian Pertalite dan Solar sejak awal bulan ini.
Uji coba ini baru dilakukan untuk kendaraan roda empat yang tersebar di 11 kabupaten atau kota.
Kesebalas daerah tersebut adalah Kota Bukttinggi, Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kota Banjarmasin, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Manado, Kota Yogyakarta, dan Kota Sukabumi.
Kebijakan itu pun menuai polemik.
Selain dianggap memberatkan rakyat kecil, penggunaan MyPertamina juga bertentangan dengan imbauan untuk tidak membuka ponsel saat mengisi bensin di SPBU.
Baca juga: Aplikasi MyPertamina Dapat Ulasan Buruk dari Warganet, Ini Tanggapan Pertamina
Lantas, amankah membuka MyPertamina di ponsel ketika mengisi bensin?
Penjelasan Pertamina
Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, penggunaan MyPertamina bisa digunakan pada jarak tertentu dari nozzle.
"Bisa, dengan jarak penggunaan aplikasi dan nozzle yang sudah ditentukan," kata Irto, dikutip dari Kompas.com (4/6/2022).
Menurutnya, ponsel bisa digunakan di jarak aman sekitar 1 meter dari dispenser atau pompa bensin dan ketinggian 1,5 meter dari lantai.
Baca juga: Uji Coba Kelas Standar BPJS Kesehatan, Berapa Iurannya?
Selain itu, kamera juga bisa dipakai pada jarak aman 1 meter dan harus dipastikan tidak boleh mengaktifkan blitz atau flash kamera.
Ia juga memastikan bahwa operator SPBU sudah dilatih mengenai cara aman bertransaksi menggunakan MyPertamina di area SPBU.
"Jadi, masing-masing dari kita bisa dipastikan tetap aman, jangan takut transaksi pakai ponsel di area SPBU. Asal kita patuhi batasan-batasannya," kata Irto.
Baca juga: 17 Poin Tanya Jawab Seputar Subsidi Tepat MyPertamina
Penjelasan ahli
Sementara itu, peneliti dari Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI Yuyu Wahyu mengatakan, penggunaan MyPertamina dengan ponsel di pom bensin termasuk aman.
Ia menjelaskan, ponsel pengguna otomatis terhubung ke koneksi internet saat membeli BBM subsidi.
Kendati demikian, gelombang elektronomagnetik dari koneksi internet ini sangat kecil sehingga secara teori tidak menimbulkan api.
"Setiap hari, kita dihujani gelombang elektromagnetik dari BTS (4G/5G), satelit, TV terestrial, dengan frekuensi yang berbeda-beda," kata Yuyu, dikutip dari Kompas.com.
"Tetapi selama ini aman karena memang sinyalnya memiliki daya kecil, yakni -100 dBm (decibel-milliwatts). Itu enggak apa-apa. Kalau tidak aman, sudah kebakaran," sambungnya.
Ia menuturkan, penggunaan kamera untuk proses pembayaran melalui scan barcode juga tidak menimbulkan api.
Pasalnya, tidak ada transmisi power antara BTS atau ponsel.
Baca juga: Catat, Ini Daftar Kendaraan yang Boleh Beli Solar Subsidi
(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Galuh Putri Riyanto | Editor: Inten Esti Pratiwi, Wahyunanda Kusuma Pertiwi)