Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Bergabung sejak: 29 Mar 2022

Kolom bincang masalah mahasiswa bersama Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara.

Andaru memiliki makna yang sarat akan kebahagiaan. Kolom ini mengajak pembaca membahas masalah seputar kehidupan mahasiswa, baik terkait akademik maupun non-akademik.

Bagi pembaca yang ingin berkonsultasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Pusat Bimbingan & Konsultasi Psikologi (PBKP) Untar melalui kontak: 081292926276, email layanan: konsul.psikologi@untar.ac.id

Fakultas Psikologi Untar memiliki program sarjana, magister, dan profesi.

Lokasi: Jl. Letjen S. Parman No.1, Jakarta Barat. Website: http://untar.ac.id

Bijak Menggunakan Media Sosial

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/RAWPIXEL.COM
Ilustrasi media sosial dan interaksi dunia digital, literasi media.
Editor: Egidius Patnistik

Oleh: Dr Raja Oloan Tumanggor, S.Ag

SAAT ini para remaja terbiasa dengan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari media sosial. Misalnya, bisa menambah sahabat dan berkomunikasi dengan mereka walaupun tidak bertatap muka. Media sosial juga bisa dengan cepat membuat orang memperoleh berita dan informasi.

Namun di balik manfaat media sosial itu, terdapat juga dampak negatif dan merugikan, seperti terjadinya perundungan di antara anggota masyarakat. Lewat media sosial seseorang bisa menyebarkan kabar tidak benar (hoaks) mengenai orang lain. Berita tidak benar atau malah segala jenis fitnah bisa terjadi melalui media sosial ini.

Baca juga: Peneliti UGM: Hentikan Konten Media Sosial yang Berujung Maut

Bagaimana seharusnya remaja menyikapi media sosial? Langkah apa yang bisa dilakukan agar media sosial tidak merugikan kaum remaja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media sosial adalah media yang berupa situs atau aplikasi yang melibatkan teknologi informasi berbasis internet. Media berbasis teknologi internet mendorong dan memungkinkan penggunanya saling terhubung dengan siapa saja, baik orang-orang terdekat, maupun orang asing yang tidak pernah dikenal sebelumnya (Permana, Budi et al., 2020).

Media sosial biasanya digunakan sebagai media untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan keluarga, teman, dan orang lain yang memiliki ketertarikan yang sama.

Kaum remaja sebagai pengguna dapat melakukan komunikasi satu sama lain pada media sosial melalui fitur yang tersedia, termasuk berkomunikasi dengan cara mengirim pesan teks (chatting), berkomentar pada kolom yang tersedia, berbagi informasi, file, foto atau video dan komunikasi dengan panggilan telepon atau video.

Informasi yang biasanya dibagikan pada media sosial tidak hanya informasi yang bersifat umum, seperti berita dan hiburan saja, tetapi bisa juga informasi yang bersifat khusus, seperti materi pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Bahkan, informasi yang bersifat pribadi pun dapat diakses oleh orang lain.

Media sosial dapat digunakan untuk menyalurkan hobi secara kreatif sebagai sarana hiburan, seperti bermain game online atau hanya sekadar melihat-lihat foto dan video. Media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana belajar atau kegiatan berwirausaha.

Kemudahan memperoleh dan menyebarkan informasi memungkinkan media sosial dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran di sekolah, seperti berkomunikasi, mengorganisir berbagai kegiatan, belajar secara daring/online, berbagi materi pelajaran, dan mengerjakan tugas sekolah. Media sosial dimanfaatkan sebagai media komunikasi yang relatif murah dan efisien. Berkomunikasi lewat chat, telepon, dan video call tentu lebih murah dan efisien dibandingkan dengan bertemu langsung.

Dampak negatif

Selain manfaat positif, ada juga dampak negatif dari media sosial, misalnya, terlupakannya bahasa formal. Bahasa yang sering digunakan dalam media sosial pada umumnya adalah bahasa informal yang santai dan tanpa batasan. Bahasa informal ini kerap mengabaikan tata bahasa yang baku.

Selain itu secara sengaja atau tidak orang bisa melihat konten pornografi. Tatkala menggunakan media sosial, kaum remaja bisa menerima link yang diarahkan ke situs pornografi atau iklan bernuansa pornografi.

Kaum remaja kerap terbawa emosi atas berita yang disebarkan melalui media sosial, sehingga terlalu mudah dan cepat berbagi berita tanpa dicek kebenarannya. Mungkin saja sebenarnya berita yang dibagikan itu palsu, hoaks, mengandung ujaran kebencian, bernuansa SARA, atau menyebarkan pesan pribadi tanpa persetujuan pemilik/pengirimnya.

Baca juga: Indonesia Ini Minat Bacanya Rendah, Literasi Rendah, tapi Paling Cerewet di Media Sosial

Terlalu banyaknya informasi serta berita kekerasan dan kejahatan yang beredar di media sosial bisa menjadi ide atau pemikiran baru untuk berbuat kejahatan dan kekerasan juga. Misalnya, membuat konten video yang sengaja atau tidak menyiksa binatang, video prank yang merugikan orang lain, atau membuat video untuk mencari sensasi atau perhatian dari publik.

Media sosial juga dapat mengurangi kinerja belajar dan waktu belajar yang jadi kewajiban utama kaum remaja sebagai pelajar karena terlalu asyik menggunakan media sosial atau terlalu asyik membuat konten video. Media sosial dapat menimbulkan kecanduan yang mengakibatkan tumbuh sifat menutup diri pada kehidupan sekitar. Hal ini banyak terjadi pada pengguna yang kecanduan bermain game online.

Apa yang harus dilakukan?

Selain itu selalu berhati-hati dan bijak ketika akan melakukan transaksi atau belanja secara online dengan berdasarkan iklan dan penawaran barang lewat media sosial. Harus selalu diingat bahwa apa yang telah diposting secara online, sulit untuk dihapus kembali. Internet akan menyimpan semua jejak maya penggunanya.

Gunakanlah media sosial untuk segala hal yang dirasakan positif dan bermanfaat. Perhatikan etika menggunakan media sosial yang baik karena negara telah memberikan aturan dan batasan bermedia sosial (Undang-Undang ITE).

* Dr Raja Oloan Tumanggor, S.Ag adalah dosen di Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi