KOMPAS.com - Hingga saat ini, Covid-19 masih merebak di berbagai penjuru dunia. Sejumah negara mencatat penambahan kasus harian Covid-19 yang bervariasi mulai dari ratusan hingga ribuan kasus.
Dilansir dari Worldometer, Senin (4/7/2022) pagi, total kasus konfirmasi Covid-19 di dunia mencapai 554.336.495 dan 6.361.356 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Dari total kasus tersebut, Amerika Serikat menjadi negara nomor satu yang mencatat kasus Covid-19 terbanyak. Disusul dengan India dan Brasil yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Berikut 5 negara di dunia dengan kasus Covid-19 paling tinggi:
- Amerika Serikat: 89.532.257 kasus, 1.043.316 pasien meninggal, dan 85.144.783 dinyatakan sembuh.
- India: 43.513.117 kasus, 525.199 dinyatakan meninggal dunia, dan 42.865.519 sembuh.
- Brasil: 32.502.469 kasus, 672.017 meninggal dunia, dan 30.906.575 dinyatakan sembuh.
- Perancis: 31.208.925 kasus, 149.585 meninggal dunia, dan 29.700.334 sembuh.
- Jerman: 28.392.629 kasus, 141.292 di antaranya meninggal dunia, dan 26.742.800 sembuh.
Baca juga: UPDATE Corona Global 3 Juli: Peringatan WHO untuk Eropa pada Musim Panas Ini
Kasus Covid-19 di Indonesia
Kasus harian Covid-19 di Indonesia masih mencapai ribuan kasus. Dikutip dari laman Satgas Covid-19, Senin (4/7/2022) pagi, kasus harian Covid-19 bertambah 1.614 kasus dengan positivity rate tembus 5,14 persen untuk pertama kalinya sejak 24 Maret lalu.
Dengan adanya penambahan tersebut, kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 6.093.917.
Berikut rincian kasus Covid-19 di indonesia per Minggu (27/6/2022):
- Total kasus Covid-19: 6.093.917
- Kasus aktif: 16.919
- Pasien dinyatakan sembuh: 5.920.249
- Pasien meninggal dunia: 156.749.
Kemenkes imbau segera booster
Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi sejak varian baru Omicron BA4 dan BA5 terkonfirmasi di Bali.
Hingga saat ini, lonjakan kasus tersebut masih saja terjadi. Oleh karena itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta mengingatkan agar masyarakat segera melakukan vaksinasi booster.
"Booster secepet-cepetnya. Karena sudah terbukti dengan adanya booster daya tahan kita lebih baik," terangnya, dilansir dari Antara, Minggu (3/7/2022).
"Tidak akan menghalangi kita kena, enggak. Tapi kalau kena ya pilek-pilek sedikit enggak usah ke rumah sakit sembuh sendiri," tambahnya.
Selain itu, Budi juga menyarankan agar masyarakat tetap menggunakan masker ketika berada di dalam ruangan meskipun sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Sebaliknya, masyarakat boleh tidak memakai masker saat berada di ruangan terbuka dengan catatan tidak ada kerumunan.
Baca juga: 4 Kebijakan yang Masih Berlaku Terkait Covid-19 di Indonesia
Italia perketat penggunaan masker
Kasus Covid-19 di Italia dilaporkan mengalami peningkatan sebanyak lebih dari 83.000 kasus pada Kamis (30/6/2022). Sehari sebelumnya, kenaikan kasus Covid-19 di Italia mencapai 94.000 kasus pada Rabu (29/6/2022).
Dilansir dari Wionews, Kementerian Tenaga Kerja dan Kebijakan Sosial dan Kementerian Kesehatan Italia memperketat aturan protokol kesehatan (prokes).
Penggunaan masker akan diwajibkan bagi orang-orang yang sedang kurang sehat atau berada di tempat-tempat di mana infeksi dapat meningkat.
Selain itu, Pemerintah Italia juga kembali mendorong karyawan untuk bekerja dari rumah dan pencatatan waktu masuk serta waktu keluar karyawan di tempat kerja dan tempat umum seperti ruang ganti serta apotek dilaporkan oleh ANI.
Karyawan dengan suhu tubuh di atas 37,5 derajat celcius dilarang mengakses tempat kerja. Setiap karyawan yang menunjukkan gejala seperti flu wajib memberi tahu atasannya.
WHO soroti kenaikan kasus di Eropa
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti tren kenaikan kasus di sejumlah negara di Eropa. Bahkan, Direktur regional WHO Eropa Hans Kluge memperingatkan lonjakan tingkat kasus Covid-19 di Eropa akan terjadi pada musim panas ini.
"Ketika negara-negara di kawasan Eropa telah mencabut langkah-langkah sosial yang sebelumnya ada, virus akan menular pada tingkat tinggi selama musim panas," ujar Kluge, dilansir dari AFP.
Sebelumnya, Eropa tercatat mengalami kasus kematian per hari sebanyak 4.000 hingga 5.000 orang di sebagian besar musim dingin. Bahkan, Eropa saat ini mengalami sekitar 500 kematian per hari, hampir sama dengan tingkat selama musim panas 2020.
Tren kenaikan kasus ini juga dipicu oleh adanya subvarian Omicron BA.5 yang lebih menular dan menyebar di 53 negara di wilayah Eropa.
Austria, Siprus, Perancis, Jerman, Yunani, Luksemburg, dan Portugal adalah negara dengan peningkatan kasus tertinggi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.