KOMPAS.com - Sebuah unggahan memperlihatkan bintik-bintik putih di area dagu, viral di media sosial Twitter, Minggu (3/7/2022).
Unggahan tersebut diunggah oleh akun Twitter ini.
"Ada yang tau atau yang pernah ngalamin keadaan kyk gini bisa ilang diapain dan pake produk apa. Nuhun," tulisnya.
Penggunggah melampirkan foto dagu yang dipenuhi dengan bintik-bintik putih. Diduga bintik tersebut adalah whitehead.
Hingga Senin (4/7/2022), unggahan itu sudah diretwit sebanyak 3.236 pengguna dan disukai 23.400 pengguna Twitter.
Lantas, apa bintik-bintik putih di dagu tersebut? berikut penjelasan dokter:
Baca juga: Video Viral Kebakaran di SPBU Disebut Efek Bayar Pakai HP, Ini Kata Pertamina
Penjelasan dokter
Menanggapi hal itu, Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Ismiralda Oke Putranti mengatakan, kondisi bintik-bintik itu bukan whitehead.
"Bukan, itu bukan whitehead," ujar Oke, saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/7/2022).
Ia menjelaskan, whitehead comedo merupakan sumbatan folikel rambut akibat produksi keratin yang tidak normal dan tercampur oleh sebum, dan tertutup oleh lapisan kulit di atasnya.
"Kalau whitehead comedo terbuka akan teroksidasi dan berubah hitam jadi blackhead comedo," lanjut dia.
Oke menjelaskan, kondisi bintik-bintik seperti yang viral di media sosial dinamakan keratosis pilaris.
Menurut dia, bintik-bintik itu muncul akibat pertumbuhan kulit berlebihan di daerah sekitar folikel rambut, sehingga tampak seperti kulit ayam.
Adapun keratosis pilaris bisa muncul pada pria maupun wanita.
Ia menambahkan, keratosis pilaris sebenarnya merupakan salah satu tanda kulit yang cenderung sensitif.
"Kondisi tersebut akan tampak lebih jelas kalau kulit wajah kering. Makanya dalam perawatannya harus rajin dibersihkan dengan sabun yang lembut dan diberikan moisturizer," kata Oke.
Secara umum, keratosis pilaris dianggap sebagai varian dari kulit normal.Banyak anak-anak hingga remaja mengalami kondisi ini dan biasanya menghilang seiring bertambahnya usia.
Baca juga: Viral, Foto Soal SIMAK UI Diduga Bocor dan Tersebar, Ini Penjelasan UI
Bagaimana cara mengatasinya?
Salah satu cara mengatasi keratosis pilaris, yakni dengan pengolesan moisturizer.
Namun demikian, Oke mengatakan, kandungan skincare yang cocok tetap harus disesuaikan dengan jenis kulitnya.
Sebab, kandungan moisturizer antara orang dengan kulit kering atau sensitif tentu berbeda.
"Karena kebanyakan pada orang yang cenderung kering dan sensitif ya harus dengan moisturizer yang cukup dan tidak menimbulkan iritasi atau risiko alergi seperti mengandung ceramide, vitamin C, atau asam hyaluronat," jelas Oke.
"Untuk pembersih wajah hindari sabun yang mengandung busa dan pewangi," lanjut dia.
Dikutip dari Kompas.com, (7/1/2022), perawatan keratosis pilaris, meliputi:
- Lotion pelembab untuk menenangkan kulit dan membantunya terlihat lebih baik.
- Krim kulit yang mengandung urea, asam laktat, asam glikolat, asam salisilat, tretinoin, atau vitamin D.
- Krim steroid untuk mengurangi kemerahan.
Perawatan seringkali membutuhkan waktu berbulan-bulan dan kemungkinan besar masalah keratosis pilaris akan kembali lagi terutama ketika cuaca lembab.
Keratosis pilaris sering dianggap sebagai varian dari kulit normal yang tidak dapat dicegah.
Namun, pelembab dan krim resep dapat memperbaiki penampilan kulit yang terkena.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.