Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Twibbon Hari Bank Indonesia 2022

Baca di App
Lihat Foto
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
Gedung Bank Indonesia di Yogyakarta
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Setiap 5 Juli, Indonesia memperingati Hari Bank Indonesia.

Peringatan ini berbeda dengan hari ulang tahun (HUT) Bank Indonesia yang dirayakan setiap 1 Juli.

Penetapan 5 Juli sebagai Hari Bank Indonesia tak lepas dari pendirian bank pertama Indonesia, yakni Bank Negara Indonesia (BNI) pada 1946.

BNI adalah bank pertama pemerintah Indonesia setelah kemerdekaan. Sementara Bank Indonesia, dulu bernama De Javasche Bank (DJB), merupakan bank sentral yang baru dinasionalisasikan pada 1 Juli 1953.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sejarah, Tema, dan Link Twibbon Hari Bhayangkara Polri 2022

Bagaimana sejarah Hari Bank Indonesia?

Sejarah peringatan Hari Bank Indonesia

Dilansir dari Kompas 100 Corporate Marketing Cases (2009) karya Hermawan Kartajaya, tak lama sejak Indonesia merdeka, Belanda kembali datang dengan membonceng pasukan Sekutu.

Saat itu, Belanda merebut bank sentral masa kependudukan Jepang, Nanpo Kaihatsu Ginko dan mengganti namanya menjadi De Javasche Bank.

DJB yang kembali dikuasai Belanda membuat pemerintah Indonesia mengeluarkan Undang-Undang darurat tentang berdirinya Bank Negara Indonesia pada 5 Juli 1946.

BNI menjadi bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Oleh sebabnya, tanggal lahir BNI kemudian ditetapkan sebagai Hari Bank Indonesia.

Bank ini juga yang pertama kali mengedarkan alat pembayaran ciptaan pemerintah Indonesia, yakni Oeang Republik Indonesia (ORI) pada 30 Oktober 1946.

Baca juga: Hari Bhayangkara 2022, Sejarah dan Perjalanan Polri dari Masa ke Masa

BNI berubah menjadi bank umum

Tahun-tahun berikutnya, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk memantapkan kedudukan BNI.

Hingga dalam Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949, pemerintah Indonesia dan Belanda memutuskan untuk mengubah fungsi BNI yang semula sebagai bank sentral menjadi bank umum.

Kala itu, BNI diarahkan untuk fokus pada pembangunan ekonomi. Sementara De Javasche Bank, ditunjuk kembali menjadi bank sentral.

Baca juga: Viral, Video Uang Kertas Rupiah Tak Bisa Difotokopi, Ini Penjelasan BI

BI sebagai bank sentral

Dilansir dari laman resmi Bank Indonesia, sejak 1951 telah muncul desakan kuat kepada pemerintah untuk mendirikan bank sentral sebagai wujud kedaulatan ekonomi Republik Indonesia (RI).

Di sisi lain, De Javasche Bank kembali ditetapkan menjadi bank sentral bagi negara Indonesia.

Pemerintah pun memutuskan untuk melakukan nasionalisasi De Javasche Bank. Nasionalisasi ini dilakukan dengan pembelian saham DJB oleh pemerintah Indonesia hingga 97 persen.

Baca juga: Layanan BI-FAST, Transfer Biaya Maksimal Rp 2.500, Ini Daftar Banknya!

Pada 1 Juli 1953, pemerintah kemudian menerbitkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1953 tentang Pokok Bank Indonesia.

Dalam UU tersebut, disebutkan bahwa Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat harus memiliki bank sentral yang bersifat nasional.

Sejak itu, Bank Indonesia secara resmi berdiri sebagai Bank Sentral Republik Indonesia.

Adapun berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 1953, Bank Indonesia memiliki tiga fungsi dasar, yaitu kebijakan moneter, kebijakan perbankan, dan memperlancar lalu lintas pembayaran.

Baca juga: Ramai Unggahan Uang Rp 10.000 Dicorat-coret, Ini Tanggapan BI

Link twibbon Hari Bank Indonesia

Hari Bank Indonesia dapat dirayakan secara sederhana dengan memasang twibbon dan membagikannya ke media sosial.

Berikut 10 link download twibbon Hari Bank Indonesia 2022 yang dapat digunakan:

Baca juga: Viral, Twit Uang Rp 100.000 Rusak Dimakan Rayap, Bisakah Ditukar dengan yang Baru?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Syarat Tukar Uang Lusuh dan Rusak di Bank Indonesia

(Sumber: Kompas.com/Serafica Gischa | Editor: Serafica Gischa)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi