Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mawar Hijau dan Keunikannya, Kapankah Bunga Ini Masuk ke Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Christine Sandu
Mawar hijau sudah berumur ratusan tahun, dipercaya ia sudah ada semenjak abad ke-18.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Mawar identik dengan warna merah darah yang merekah, atau putih bersih yang melambang cinta kasih dan empati.

Padahal selain merah, mawar memiliki pigmen warna lain. Mulai dari pink, putih, kuning, ungu, biru, jingga, hitam, bahkan juga hijau seperti dedaunan.

Mawar hijau atau green rose memiliki nama latin Rosa chinensis viridiflora.

Dilansir dari Gardening Know How, mawar hijau termasuk mawar langka yang memiliki sejarah panjang dan unik.

Karenanya, mawar hijau memiliki "kasta" lebih tinggi dari jenis mawar lainnnya, diberi penghargaan lebih dibanding tipe bunga apa pun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layaknya bunga mawar lainnya, mawar hijau juga memiliki aroma khas. Namun beda dengan jenis mawar lainnya yang beraroma wangi manis, mawar hijau justru beraroma sedikit tajam dengan sentuhan rempah-rempah yang berbau pedas.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Soal Bunga Mawar

Sejarah mawar hijau

Kapan mawar hijau pertama kali ditemukan? Penggemar dan kolektor bunga mawar sama-sama setuju jika mawar hijau pertama kali ditemukan di pertengahan abad ke-18, kemungkinan di awal 1743.

Para ahli meyakini jika kemunculan mawar hijau pertama kali adalah di dataran yang kini dikenal sebagai China.

Mengapa ahli meyakini hal ini? Karena lukisan mawar hijau sudah muncul di berbagai peninggalan sejarah kaum China, khususnya di lukisan-lukisan kuno seniman China.

Di waktu itu juga diyakini, tak semua orang di luar daerah tersebut bisa menyimpan, menanam, apalagi membudidayakan mawar hijau dengan sembarangan.

Hal ini lantaran bunga yang kelopaknya berwarna mirip daun ini menjadi bunga kesayangan kaisar-kaisar China pada masanya.

Selama seabad lebih, bunga mawar hijau hanya merekah di kalangan istana kekaisaran. Baru di pertengahan abad ke-19, bunga mawar hijau terbang keluar istana, dan mendarat di berbagai pelosok dunia, termasuk Inggris.

Masih dari sumber yang sama, Gardening Know How, barulah pada tahun 1856 sebuah perusahaan di Inggris Raya, Bembrigde and Harrison, berani menjual jenis mawar unik ini ke khalayak ramai.

Baca juga: 4 Tanaman Bunga yang Mengundang Semut, Jangan Diletakkan Indoor

Keistimewaan mawar hijau

Ketika merekah, lebar kelopak mawar hijau bisa mencapai 4 cm. Ukuran bunga mawar hijau cenderung lebih kecil dari jenis mawar lainnya.

Selain pigmen warna dan aromanya yang khas, mawar hijau juga membawa keistimewaan lain. Yaitu bahwa bunga ini ternyata aseksual, yaitu memiliki kemampuan reproduksi dari induk tunggal tanpa adanya rekombinasi genetika.

Karena tak memiliki tanda seksual tanaman, memproduksi mawar hijau cukup dengan cara stek. Yaitu menanam potongan cabangnya yang masih segar, langsung di tanah yang subur, hal ini menurut Malcolm M. Manners, profesor holtikultura dari Florida Shouthern College, dilansir dari Sciencefriday.  

Para ahli botani percaya, sifat aseksual mawar hijau ini terjadi karena mutasi genetika. Jadi dalam pertumbuhannya, ketika dalam pembentukan ciri-ciri seksual tanaman, mawar hijau mengalami mutasi.

Lantas, adakah mawar hijau di Indonesia?

Dilansir dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, mawar hijau masuk pertama kali ke Indonesia sekitar tahun 1976 lewat tangan kolektor bunga yang berasal dari Malang.

Selepas itu, mawar hijau mekar tak mengenal musim di beberapa kebun botani Indonesia, dua di antaranya yakni di Kebun Raya Bali di Kawasan Bedugul Bali dan Kebun Raya Cibodas Jawa Barat.

Kini, penjaja bunga mawar hijau maupun bibitnya, sudah ada di mana-mana, masuk hingga ranah marketplace.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi