Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Penyebab Asap Putih Tutupi Jalanan Karawaci Tangerang

Baca di App
Lihat Foto
tangkapan layar akun instagram
Kronologi dan penyebab asap putih menutupi jalanan di Karawaci Tangerang
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Video yang menampilakan kepungan asap putih di jalanan Karawaci Tangerang, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun ini dan ini secara bersamaan, yakni Rabu (6/7/2022).

Dalam video tersebut tampak asap putih membumbung hingga menutupi jalanan. Hal itu membuat pengendara sepeda motor dan mobil kesulitan untuk melewati kawasan tersebut.

"Terjadi kebocoran gas dari sebuah pabrik di Jalan Raya Merdeka, Cimone, Karawaci, Kota Tangerang sejak Rabu (6/7/2022) pagi. Belum diketahui penyebabnya, pengendara disarankan cari jalan alternatif karena jalanan tertutup gas dan menghalangi pandangan," tulis akun ini.

Dalam video tersebut, pengunggah sempat menduga asap putih terjadi lantaran adanya kebocoran gas.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemunculan asal putih tersebut menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas yang cukup panjang. Hal itu terlihat dari video yang diunggah oleh warganet dan suara klakson pengemudi yang saling bersahutan.

Hingga Kamis (7/7/2022) pagi, video tersebut telah disukai oleh lebih dari 47.000 pengguna akun instagram dan mendapat komentar warganet sebanyak 3.472 orang.

Baca juga: Video Viral Razia di Kawasan Wisata Bromo, Ini Kata Pengelola

Kronologi kemunculan asap putih

Kapolsek Karawaci Kompol Hasoloan Situmorang membenarkan adanya insiden asal putih yang memenuhi jalanan seperti pada video viral tersebut.

Kompol Hasoloan mengatakan, insiden itu terjadi pada di Jalan Gatot Subroto, Cimone, Karawaci, Kota Tangerang, Banten, pada Rabu (6/7/2022) sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu, kepungan asap putih yang berasal dari tabung CO2 (karbondioksida) milik sebuah perusahaan distributor PT G.A.S, bukan dari aktivitas pabrik di sekitar.

Kepungan asap putih tersebut menyebar dan memenuhi jalanan hingga menyebabkan kemacetan di jalanan sekitar.

Bahkan, insiden tersebut sempat mengundang perhatian masyarakat sekitar.

"(Sempat) mengundang perhatian juga pemandangan terganggu, masyarakat berjalannya terhambat, itu juga ada perlambatan," tutur Hasoloan, dilansir dari Kompas.com (6/7/2022).

Baca juga: Ramai soal Siklus Menstruasi pada Pasien Koma, Ini Penjelasan Dokter

 

Penyebab kemunculan asap putih

Menurut keterangan Kompol Hasoloan, asap putih yang berasal tabung CO2 (karbondioksida) milik perusahaan distributor PT G.A.S yang menyebar ke jalanan. Gas tersebut adalah liquid CO2.

Ia mengatakan bahwa liquid CO2 berbentuk dry es sehingga menyerupai asap berwarna putih. Kendati demikian, Kompol Hasoloan memastikan bahwa asap tersebut tidak berbahaya.

Kemunculan asap putih ini terjadi usai seorang karyawan perusahaan distributor PT G.A.S yang berinsial J salah membuka keran tabung.

"Saat Polsek Karawaci mengecek ke TKP, ditemukan bahwa ada dugaan kelalaian karyawan untuk (membuka) keran tabung CO2," ungkapnya.

Kendati demikian, peristiwa itu tidak berlangsung lama. Asap putih hanya menyebar beberapa menit saja kemudian hilang dengan sendirinya.

Selanjutnya kondisi lalu lintas sudah kembali normal dan kemacetan terurai dalam 30 menit.

"Mungkin ada sekitar setengah jam sudah normal. Kalau asapnya hanya beberapa saat saja," imbuh Kompol Hasolon.

(Sumber: Kompas.com/ Penulis: Annisa Ramadani Siregar | Editor: Ivany Atina Arbi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi