Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil dan Rekam Jejak Boris Johnson, PM Inggris yang Mengundurkan Diri

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/DANIEL LEAL-OLIVAS
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama konferensi pers di Downing Street, London.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson secara resmi mengumumkan pengunduran diri pada Kamis (7/7/2022).

Diberitakan NPR (7/7/2022), langkah ini diambil Johnson usai desakan mundur dari anggota parlemen di Partai Konservatif, partai yang ia pimpin.

Selain itu, puluhan menteri telah mengundurkan diri dalam kurun waktu kurang dari 48 jam.

Pengunduran diri ramai-ramai ini dilakukan lantaran Johnson dianggap tak lagi layak memimpin usai pemerintahannya dilanda sejumlah skandal.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski demikian, Johnson masih akan tetap memimpin sampai Perdana Menteri baru terpilih.

Baca juga: Profil dan Sepak Terjang Buya Syafii Maarif

Lantas, bagaimana rekam jejak Boris Johnson?

Karier Boris Johnson dimulai sebagai jurnalis

Boris Johnson atau Alexander Boris de Pfeffel Johnson merupakan seorang politikus Inggris dari Partai Konservatif, yang lahir pada 19 Juni 1964.

Jauh sebelum berkarier di politik, pria kelahiran New York, Amerika Serikat ini lebih dulu berkecimpung di dunia jurnalistik.

Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, ia mengawali karier dengan menjadi reporter untuk The Times pada 1987. Namun, karier di The Times tak berlangsung lama karena Johnson ketahuan mengarang kutipan.

Baca juga: Profil Ova Emilia, Rektor UGM Terpilih Periode 2022-2027

Johnson kemudian melanjutkan bekerja di The Daily Telegraph sebagai koresponden yang meliput komunitas di Eropa mulai 1989 hingga 1994.

Setelah itu, dirinya diangkat sebagai asisten editor The Daily Telegraph pada 1994 hingga 1999.

Bersamaan dengan karier Johnson sebagai asisten editor, ia juga menjadi kolumnis untuk majalah The Spectator.

Pada 1999, Johnson kembali diangkat menjadi editor majalah hingga sekitar 2005.

Baca juga: Profil ACT dan Laporan Keuangannya

Karier Boris Johnson di dunia politik

Karier politik Boris Johnson bermula pada 1997, saat ia terpilih sebagai kandidat Partai Konservatif untuk daerah pemilihan parlemen Clwyd South.

Sayangnya, Johnson kalah telak dengan petahana, Martyn Jones dari Partai Buruh Inggris.

Nama Boris Johnson kemudian semakin tenar usai kemunculannya di berbagai acara televisi, seperti program Have I Got News for You milik BBC pada 1998.

Baca juga: Kalahkan Juara Dunia Akane Yamaguchi, Ini Profil Bilqis Prasista

Kala itu, Johnson menjadi favorit karena ucapan blak-blakan serta sikapnya yang kikuk.

Ketenaran ini pun mengantarkan Boris Johnson ke kursi anggota parlemen untuk daerah pemilihan Henley on Thames.

Meski Johnson merupakan salah satu politisi paling terkenal di Inggris, tak lantas membuat dia terus berada di atas angin.

Baca juga: Jadi Tersangka Baru Kasus Ekspor CPO Minyak Goreng, Ini Profil Lin Che Wei

Karier Boris Johnson beberapa kali terancam, salah satunya usai publikasi editorialnya di The Spectator terkait Kota Liverpool. Ia pun dipaksa untuk meminta maaf kepada kota ini.

Pada 2004, posisinya sebagai Menteri Kesenian diberhentikan, setelah muncul rumor perselingkuhan antara Johnson dengan seorang jurnalis.

Namun, skandal-skandal tersebut tak banyak berpengaruh terhadap karier Boris Johnson sebagai politisi. Ia pun kembali terpilih menduduki kursi parlemen pada 2005.

Baca juga: Profil Ferdinand Marcos Jr, Presiden Terpilih Filipina yang Kontroversial

Boris Johnson terpilih sebagai wali kota London

Pada 2007, Johnson terpilih menjadi kandidat Wali Kota London periode 2008 melawan petahana Ken Livingstone dari Partai Buruh.

1 Mei 2008, Johnson meraih kemenangan tipis dan memenuhi janji kampanye untuk mundur dari kursi anggota parlemen.

Pada 2012, Boris Johnson terpilih menjadi Wali Kota London untuk kedua kalinya, setelah kembali mengalahkan Ken Livingstone.

Baca juga: Meninggal Dunia, Berikut Profil Lily Wahid Adik Kandung Gus Dur

Kemenangan Johnson ini menjadi salah satu titik terang Partai Konservatif yang sempat kehilangan pendukung.

Sembari berkecimpung di dunia politik, Johnson terus menekuni hobi menulisnya.

Sejumlah buku yang ia terbitkan antara lain Lend Me Your Ears (2003), Seventy-two Virgins (2004), The Dream of Rome (2006), dan sebuah survei sejarah Kekaisaran Romawi.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Kembali Jalani Isolasi Covid-19, Bagaimana Kondisinya?

Kembali ke kursi parlemen

Boris Johnson kembali menginjakkan kaki ke kursi parlemen pada 2015, setelah memenangkan daerah pemilihan Uxbridge dan South Ruislip.

Kemenangannya ini memunculkan spekulasi bahwa dia akhirnya menantang Perdana Menteri David Cameron dari Partai Konservatif.

Adapun di masa genting Inggris, Johnson menjadi juru bicara jelang pemilihan referendum nasional 23 Juni 2016, terkait keputusan tetap bergabung atau tidaknya Inggris sebagai anggota Uni Eropa.

Baca juga: Ramai soal Unggahan Bendera LGBT Kedubes Inggris, Ini Respons Kemlu

Hasil referendum, sebanyak 52 persen menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa.

Keputusan ini kemudian mendorong David Cameron untuk mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri.

Usai pengunduran diri Cameron, Partai Konservatif tak langsung mencalonkan Boris Johnson menjadi Perdana Menteri.

Dilansir dari laman gov.uk, mulai 13 Juli 2016 hingga 9 Juli 2018, Johnson menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Inggris.

Ia kemudian terpilih menjadi Perdana Menteri Inggris pada Juli 2019, setelah memenangkan pemilihan Pemimpin Partai Konservatif.

Baca juga: Contoh Surat Lamaran Kerja Bahasa Inggris

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi