Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dosen
Bergabung sejak: 24 Mei 2022

Dosen Institut Agama Islam An Nur Lampung, Founder Komunitas Sekolah Sadar Energi

Bertafakur di Momentum Hari Arafah

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/MOHAMMED AL-SHAIKH
Ilustrasi wukuf di Arafah, Makkah, Arab Saudi, Jumat (3/10/2014).
Editor: Sandro Gatra

UMAT Islam yang sedang menjalankan ibadah haji bersiap-siap untuk melaksanakan wukuf di Padang Arafah pada 9 Zulhijjah 1443 bertepatan 8 Juli 2022, berdasarkan keputusan Pemerintah Kerajaan Arab saudi.

Hari Arafah merupakan waktu yang ditunggu-tunggu dan memerlukan persiapan yang matang.

Berdasarkan pengalaman, biasanya berbagai persiapan dilakukan dari mulai level individu, regu, rombongan, dan kloter secara intensif agar prosesnya berjalan baik.

Wukuf atau berdiam diri mulai siang hari sampai terbenam matahari menjadi momentum untuk menyibukkan diri dengan memperbanyak tafakur, berdoa, tasbih, tahmid, tahlil, taubat, dan memohon kemurahan Allah SWT.

Dalam tafakur sarat dengan nilai-nilai karakter rasa ingin tahu sehingga membuat kita untuk terus semangat belajar, kreatif, dan inovatif.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai ini menjadi petunjuk untuk mengevaluasi sudah sampai sejauh mana seseorang telah mendayagunakan segala potensi akal yang telah dikaruniakan-Nya selama perjalanan hidupnya.

Tafakur merupakan upaya merenung, memikirkan, atau menimbang-nimbang dengan sungguh-sungguh setiap objek tafakur baik yang tertulis di kitab suci maupun tidak tertulis yang ayat-ayat Tuhan bertebaran di alam semesta.

Allah sebagai Pencipta alam semesta memberikan ruang kebebasan yang bertanggung jawab kepada manusia sebagai wakil Tuhan di muka bumi untuk mengeksplorasi ayat-ayat kauniyah melalui berbagai fenomena dan peristiwa yang terjadi untuk menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat.

Tentu saja ini semua dapat terwujud bagi umat yang mau berpikir, merenungkan, dan mengambil berbagai manfaat dari ciptaan-Nya yang terbentang luas di alam semesta, serta tidak lupa selalu berzikir atas kebesaran-Nya melalui hati, perkataan, dan tindakannya (QS. Ali-Imran [3]: 191).

Inilah yang menjadi pembeda antara umat beragama dan sekuler. Umat beragama seantiasa mengingat dan mengembalikan segala pencapaian ilmu pengetahuan yang telah diraih kepada Tuhan Pemilik Segala Pengetahuan.

Masyarakat sekuler menganggap pencapaian prestasi ilmu (sains, teknologi, dan filsafat) adalah murni hasil kreasi dan usahanya sendiri.

Implikasinya tentu saja dapat dilihat dari pemanfaatnnya yang digunakan untuk merusak alam dan menghancurkan nilia-nilai kemanusiaan.

Namun jika melihat kondisi saat ini, implementasi tafakur sepertinya tidak begitu membudaya di masyarakat.

Indikator ini dapat dilihat secara kasat mata dari berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang justru banyak berkembang di dunia barat.

Sementara di dunia timur, khususnya di negara-negara mayoritas beragama Islam, tertinggal jauh dan hanya sebagai penikmat saja.

Padahal kalau kita mau bertafakur dari peristiwa kontemporer saat ini saja, misalnya, pandemi Covid-19, banyak sekali ilmu dan teknologi yang dapat dilahirkan.

Di bidang teknologi pembelajaran, ahli pendidikan yang selalu bertafakur justru menjadi peluang untuk menciptakan pembelajaran menyenangkan menggunakan berbagai pendekatan, metode, dan media untuk menjawab masalah pendidikan.

Begitu juga dengan ahli IT dan lainnya dapat menciptakan teknologinya untuk mendukung bidang pendidikan.

Oleh karena itu guru dan orangtua sejatinya membudayakan tafakur pada anak peserta didik sejak dini di sekolah dan rumah.

Saat liburan sekolah sekarang, biasanya anak mengajak orangtua untuk mengsii waktu libur. Misalnya, ke Pelabuhan Cirebon seperti yang saya lakukan beberapa waktu lalu.

Ada objek tafakur kapal penelitian geologi kelautan yang dapat dikenalkan kepada anak sekaligus membawanya untuk mengajak berpikir dan merenungkan banyak hal yang dapat dieksplorasi di dasar laut untuk menyingkap berbagai ilmu pengetahuan.

Pada momentum hari arafah yang mulia ini, mari kita sibukkan dengan bertafakur untuk melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi