Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Nike dan Logonya yang Ikonik

Baca di App
Lihat Foto
STRF/STAR MAX/IPX
Logo Swoosh milik produsen sepatu dan perlengkapan olahraga asal AS, Nike, bisa dibilang sebagai salah satu logo paling ikonik di dunia. Tak mengherankan jika banyak pihak menduga nilai logo ini mencapai belasan miliar US Dollar.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Nike menjadi salah satu apparel atau pembuat peralatan olahraga kelas dunia bersama Adidas, Puma, Li-ning, Fila, Mizuno, dll. 

Dikutip dari Statista, pendapatan Nike masih yang tertinggi di antara apparel lainnya yaitu 36,53 miliar Euro pada 2021. Diikuti Adidas (21,23 miliar Euro), dan Puma (6,81 miliar Euro). 

Baca juga: Sejarah Adidas dan Puma: Persaingan Dua Saudara Lahirkan Merek Dunia

Sejarah Nike

Kisah pabrik asal Amerika Serikat ini bermula pada 25 Januari 1964 ketika Bill Bowerman dan Phil Knight mendirikan Blue Ribbon Sports, perusahaan alas kaki yang bemarkas di Eugene Oregon, dikutip dari The Sole Supplier.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bill Bowerman adalah pelatih lintasan dan lapangan di University of Oregon, sementara Phil Knight adalah mantan murid Bill. 

Bowerman dan Phil bekerjasama mengembangkan sepatu lari setelah sebelumnya belajar membuat sepatu dari tukang sepatu lokal. 

Dalam mengembangkan sepatu atletik, Blue Ribbon Sports bekerja sama dengan pembuat sepatu Onitsuka Tiger.

Knight awalnya kagum dengan kualitas produk buatan Onitsuka Co dan menilai lebih baik dibandingkan dengan pasar sepatu kets yang didominasi Jerman.

Setelah beberapa tahun menjadi distributor tunggal Onitsuka di AS, keduanya mengalami ketidaksepahaman dan memutuskan tidak lagi bekerja sama. 

Blue Ribbon Sports lalu berubah menjadi Nike pada 1971 dan meluncurkan produk mereka sendiri.

Bowerman pun mulai mengerjakan produk yang nantinya akan menjadi sepatu kets pertama Nike.

Mereka membuka gerai ritel pertama mereka pada tahun 1966 dan meluncurkan sepatu merek Nike pada tahun 1972.

Perusahaan ini berganti nama menjadi Nike, Inc., pada tahun 1978 dan go public dua tahun kemudian.

Baca juga: Sejarah Honda: Awalnya Pemasok Ring Piston untuk Toyota

 

Asal-usul nama Nike

Perubahan nama Blue Ribbon Sports menjadi Nike adalah ide dari karyawan pertama perusahaan tersebut, Jess Johnson.

Logo Swoosh ikonik dari merek tersebut telah dirancang oleh Carolyn Davidson, seorang mahasiswa di Portland University.

 

Untuk membuat logo Nike yang ikonik itu, Davidson konon hanya dibayar 35 dollar AS. 

Mendapat inspirasi dari desain "Swoosh", Johnson menyarankan nama Nike yang merupakan nama Dewi Kemenangan dari Yunani.

Sepatu pertama Nike

Sepatu Nike pertama dijuluki "The Moon Shoe" dan dibuat dari besi wafel Bowerman.

Desain sol wafel ini membuahkan hasil setelah Bill Bowerman sedang sarapan dan bertanya-tanya apakah alur di wafelnya akan berfungsi untuk daya tarik tambahan saat berolahraga.

Setelah beberapa kali uji coba, Bowerman akhirnya menemukan kesuksesan karena desainnya yang kokoh.

Model prototipe pertama ini secara teknis merupakan sepatu Nike pertama dan dijual di Sotheby's dengan harga hampir 450.000 dollar AS.

Sepatu Nike komersial pertama adalah variasi dari "The Moon Shoe" dengan desain yang lebih halus.

Baca juga: Kisah di Balik Sejarah Toyota: Mulanya Memproduksi Mesin Tenun Mekanik

Sepatu itu kemudian disebut Nike Waffle Racer dan pertama kali dibagikan kepada para atlet di acara lintasan AS.

Meskipun Waffle Racer dirancang dengan baik dan sukses, hal itu masih belum mampu menyamai Adidas dan Puma.

Bowerman dan Knight baru menemukan kesuksesan besar dengan desain yang awalnya disebut "Aztec". Nama tersebut harus diubah karena Adidas memiliki nama sepatu yang mirip, sehingga menjadi Nike Cortez.

ortez sukses besar setelah memulai debutnya di Mexico Games karena desain dan teknologinya yang canggih dan membantu Nike dalam perjalanan mereka menjadi raksasa sepatu kets yang kita kenal sekarang.

Baca juga: LeBron James Bocorkan Sepatu Signature Terbarunya dari Nike

 

Daya tarik Nike

Pada 1976, Nike siap melanjutkan ekspansi sehingga mereka mempekerjakan John Brown and Partners, sebuah perusahaan periklanan yang berbasis di Seattle untuk membantu mendapatkan eksposur lebih lanjut.

Setahun kemudian, agensi membuat iklan merek pertama untuk Nike berjudul "There is No Finish Line".

Meskipun tidak memuat sepatu Nike yang sebenarnya dari dekat, tampaknya iklan tersebut sukses dan selanjutnya membantu mendorong merek tersebut ke stratosfer.

Mengikuti popularitas sepatu ketsnya, Nike memutuskan untuk memperluas ke dunia pakaian pada 1979 dengan membuat berbagai pakaian atletik dan olahraga.

Salah satu produk pertamanya adalah Windrunner, jaket ringan yang dengan cepat menjadi favorit baik di jalanan maupun di trek, karena desainnya yang bergaya chevron modern.

Pada 1982, Nike menggaet Weiden+Kennedy sebagai biro iklan global untuk mendorong lebih jauh ke wilayah lain.

Saat membuat banyak iklan cetak dan televisi selama tahun 80-an, salah satu pendiri grup Dan Weiden akhirnya muncul dengan slogan terkenal "Just Do It" untuk kampanye 1988.

Anehnya, Weiden terinspirasi dari pembunuh Gary Gilmore karena ucapannya yang terkenal "Lets Do It" sebelum eksekusi.

Slogan ini pada akhirnya akan dipilih oleh Advertising Age sebagai salah satu dari 5 slogan teratas abad ke-20.

Baca juga: Dilelang, Sepatu Bot Nike yang Dipakai Michael Keaton di Film Batman

Era Michael Jordan

Pada 1984, Nike menandatangani kerja sama dengan pemain bola basket berusia 21 tahun bernama Michael Jordan.

Meskipun menjadi rookie di NBA, Jordan menolak kemungkinan penandatanganan dengan pesaing langsung Reebok atau Converse dan memutuskan untuk menandatangani kontrak dengan Nike dengan biaya 500.000 dollar AS setahun.

Penandatanganan itu didorong oleh janji bahwa Nike akan memberikan Jordan produk sendiri yang diberi nama Air Jordan.

Sepatu kets Air Jordan 1 yang asli dirancang khusus untuk Michael Jordan pada akhir 1984 dan dijual di pasaran pada April 1985.

Sepatu itu sendiri menampilkan konstruksi high-top, Nike Swoosh yang terkenal dan jalur warna hitam dan merah.

Pada 1987, Nike meluncurkan rangkaian sepatu kets baru yang dimulai dengan Air Max 1. Sepatu kets ini dirancang terutama oleh Tinker Hatfield dan menampilkan enkapsulasi fisik udara pertama di dalam sol tengahnya yang empuk.

Sepatu ini hadir dalam jalur warna merah dan putih Universitas, Ini merupakan siluet yang diinginkan oleh para sneakerhead di seluruh dunia bahkan hingga hari ini.

Baca juga: Baru, Kolaborasi Nike x G-Dragon Lahirkan Sneaker “Panda”

Dominasi global

Pada 1990, kantor Nike pindah ke Beaverton Oregon. Lahan seluas 400 hektar di Beaverton HQ memungkinkan akses untuk 11.000 karyawan serta laboratorium penelitian olahraga Nike untuk mengembangkan semua teknologi terbaru.

Kantor tersebut juga memiliki Museum Nike untuk memamerkan peninggalan masa lalu, tiga pusat kebugaran dan fasilitas untuk atlet yang disponsori, berbagai lapangan olahraga, trek dan jalur lari.

Selanjutnya, Nike kemudian membuka rangkaian toko Niketown pertamanya di Portland Oregon.

Toko-toko ini dibuka untuk merayakan beberapa atlet yang disponsori Nike seperti Michael Jordan sambil menawarkan rangkaian lengkap produk Nike eksklusif untuk semua jenis olahraga.

Pada 1996, Nike menandatangani kerja sama dengan superstar golf terkenal Tiger Woods ke daftar mereka.

Langkah ini membantu Nike menyelam lebih dalam ke wilayah baru dan mendorong koleksi penggemar baru di seluruh dunia.

Pada 1997, Nike terjun ke Skateboarding dengan lini sepatu kets baru yang disempurnakan dan ideal untuk menahan benturan berat, serta keausan skateboard.

Pada tahun 2008, Nike mengakuisisi Umbro, merek Inggris terkenal dengan perlengkapan sepak bolanya dam memiliki harga selangit sekitar 580 juta dollar AS.

Langkah ini selanjutnya akan membantu Nike mengambil alih pasar sepak bola dan memperluas jangkauan.

Pada 2012 dan 2015, Nike akan menjadi pemasok resmi NFL dan NBA, memastikan semua perlengkapan dan seragam yang dikenakan oleh pemain, ofisial, dan pribadi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi