Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Harga Pertalite, Solar, dan Elpiji jika Tanpa Subsidi

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/ZABUR KARURU
Petugas melayani pengisian BBM di SPBU Tol Sidoarjo 54.612.48, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (11/4/2022). Pemerintah menetapkan Pertalite sebagai jenis BBM khusus penugasan yang dijual dengan harga Rp7.650 per liter dan Biosolar Rp5.510 per liter, sementara jenis Pertamax harganya disesuaikan untuk menjaga daya beli masyarakat yakni menjadi Rp 12.500 per liter dimana Pertamina masih menanggung selisih Rp3.500 dari harga keekonomiannya sebesar Rp16.000 per liter di tengah kenaikan harga minyak dunia.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Naiknya harga minyak mentah dan gas dunia dalam beberapa waktu terakhir membuat harga keekonomian produk bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji meningkat tajam.

Meskipun mengalami kenaikan, PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN energi tetap menjual produk BBM dan elpiji di bawah harga perekonomiannya.

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, harga jual BBM dan elpiji yang ditetapkan pemerintah Indonesia sangat rendah.

Baca juga: Informasi soal Pelaksanaan Pembelian Pertalite dengan MyPertamina dan Cara Belinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal tersebut membuat pemerintah melakukan subsidi produk-produk BBM dan elpiji yang menambah beban APBN Indonesia.

Misal, pemerintah tetap menjaga harga jual BBM jenis Pertamax dengan harga Rp 12.500, sedangkan harga keekonomian pasarnya telah mencapai Rp 17.950.

“Kita masih menahan dengan harga 12.500, karena kita juga pahami kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi, dan tentu akan menambah beban negara,” kata Nicke dikutip dari laman Pertamina, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: Daftar Lokasi Pendaftaran Langsung Subsidi Tepat MyPertamina

Harga pertalite, solar, dan elpiji jika tanpa subsidi

Diketahui, per Juli 2022, telah terjadi peningkatan harga keekonomian produk BBM dan elpiji karena harga minyak mentah dan gas dunia melonjak.

Pemerintah pun tetap memberikan subsidi untuk menjaga agar harga BBM dan elpiji tetap stabil.

Berikut ini adalah rincian harga tanpa subsidi beserta besaran harga jual BBM dan elpiji yang saat ini masih dipergunakan:

1. Solar CN-48 atau Biosolar 2. Pertalite 3. Pertamax 4. Elpiji PSO

Baca juga: Amankah Membuka Aplikasi MyPertamina di Ponsel Saat Isi BBM?

Pemerintah membatasi BBM subsidi

Nicke menambahkan, pemulihan ekonomi pascapandemi berdampak pada meningkatnya mobilitas masyarakat, sehingga tren penjualan BBM dan elpiji ikut meningkat.

Jika tren penjualan terus berlanjut, diprediksi pertalite dan solar akan melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah.

Oleh sebab itu, pemerintah sedang melakukan revisi peraturan khususnya mengenai kriteria kendaraan yang berhak menggunakan BBM subsidi.

Baca juga: Pembelian BBM Bersubsidi Bakal Menggunakan Aplikasi MyPertamina?

Menurut catatan Kementerian Keuangan, sebanyak 40 persen penduduk miskin hanya mengonsumsi 20 persen BBM, tetapi 60 persen kalangan atas mengonsumsi 80 persen BBM subsidi.

Maka dari itu, mulai 1 Juli 2022 Pertamina mulai melakukan pendaftaran dan pendataan untuk kendaraan yang berhak mengkonsumsi BBM bersubsidi.

Pendaftaran dilakukan melalui tiga cara, yaitu aplikasi MyPertamina, website subsiditepat.mypertamina.id, dan datang langsung ke SPBU.

“Untuk itu, kita pun harus memastikan ketersediaan BBM dan LPG nonsubsidi, sehingga masyarakat yang tidak berhak membeli BBM dan LPG subsidi, bisa dengan mudah mendapatkan BBM dan LPG nonsubsidi,” pungkas Nicke.

Baca juga: Beredar Tangkapan Layar Lowongan Buzzer untuk Naikkan Rating MyPertamina, Ini Kata Pertamina

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Jenis BBM yang Dijual Pertamina

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi