Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Idul Adha Disebut Hari Raya Kurban dan Lebaran Haji? Ini Sejarahnya

Baca di App
Lihat Foto
Dok Dedi Mulyadi
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi saat menangis melepas sapi-sapinya untuk dipotong pada momen Hari Raya Idul Adha 2022.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Hari raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban bagi umat Islam yang mampu menunaikannya.

Itulah mengapa Idul Adha juga disebut dengan hari raya Kurban.

Bukan hanya itu saja, istilah Idul Adha juga kerap kali disebut dengan Lebaran Haji.

Baca juga: Bolehkah Berkurban untuk Orang yang Sudah Meninggal?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa demikian dan bagaimana sejarah Idul Adha hingga mendapat nama lain sebagai hari raya Kurban dan Lebaran Haji?

Bermula dari pengorbanan Nabi Ibrahim

Dilansir dari laman Nahdlatul Ulama (NU), perintah berkurban bagi yang mampu bermula dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim dan anaknya, Nabi Ismail, dalam menunaikan perintah Allah.

Saat Nabi Ismail beranjak remaja, Nabi Ibrahim bermimpi mengorbankan putra kesayangannya untuk disembelih.

Nabi Ismail sendiri merupakan anak pertama Nabi Ibrahim yang lahir setelah penantian panjang.

Nabi Ibrahim pun bingung menyikapi mimpinya. Namun, ia tak lantas mengingkari mimpi tersebut. Nabi justru memilih merenungi mimpi tersebut dan memohon petunjuk kepada Allah.

Malam selanjutnya, mimpi yang sama kembali mendatangi malam Nabi Ibrahim, begitu pula dengan malam ketiga.

Baca juga: Panduan Lengkap Pelaksanaan Kurban di Masa Wabah PMK

Kurban dan perintah Allah

Setelah mimpinya yang ketiga, barulah Nabi Ibrahim meyakini dan membenarkan bahwa mimpi itu benar-benar perintah dan harus dilaksanakan.

Nabi Ibrahim adalah orang yang patuh, dia menaati perintah Allah SWT meski harus mengorbankan anak yang telah lama dinantikannya.

Allah SWT kemudian berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 120 yang artinya:

"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang Imam (yang dapat dijadikan teladan), qaanitan (patuh kepada Allah), dan hanif, dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang menyekutukan Allah)."

Baca juga: Keutamaan Puasa Dua Hari Sebelum Idul Adha, Tarwiyah dan Arafah

Nabi yang mendapat julukan Abul Anbiya atau Bapak dari Para Nabi ini pun menyampaikan isi mimpi kepada anaknya, sebagaimana tertulis dalam Al-Quran Surat Ash-Shaffat ayat 102:

"Maka tatkala anak itu sampai (pada usia sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku sedang menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!', Ismail menjawab: 'Wahai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."

Melihat ketakwaan Nabi Ibrahim dan putranya, Allah SWT kemudian mengganti Nabi Ismail dengan seekor kambing.

Itulah asal mula ibadah kurban yang dilaksanakan umat Islam setiap hari raya Kurban atau hari raya Idul Adha.

Baca juga: Syarat Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK

Lantas, mengapa Idul Adha juga disebut sebagai Lebaran Haji?

Bertepatan dengan puncak ibadah haji

Penyebutan Lebaran Haji untuk hari raya Idul Adha tak lepas dari pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci pada bulan Zulhijah.

Dilansir dari Kompas.com, pada 9 Zulhijah, umat Islam yang menunaikan ibadah haji tengah melaksanakan puncak ibadah, yakni wukuf di Padang Arafah.

Wukuf merupakan ritual haji yang mengajarkan umat Islam untuk meninggalkan aktivitasnya sejenak.

Baca juga: Apa Itu Visa, yang Membuat 46 Calon Haji Dipulangkan ke Indonesia

Tujuannya, agar jemaah dapat merenungkan diri, seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim setelah menerima perintah Allah untuk mengorbankan Nabi Ismail.

Sementara itu, bertepatan dengan wukuf di Arafah atau hari Arafah, bagi umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah haji, disunahkan untuk menjalankan puasa.

Adapun ganjarannya, sebagaimana terdapat dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, adalah menghapus dosa selama dua tahun.

"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun akan datang."

Baca juga: Benarkah Gelar Haji Warisan dari Belanda dan Hanya Ada di Indonesia?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Aman Berkurban

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi