Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumsi Daging Kambing

Baca di App
Lihat Foto
freepik
Ilustrasi daging kambing
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Umat Islam melakukan ibadah penyembelihan hewan kurban saat hari raya Idul Adha.

Sapi dan kambing merupakan hewan ternak yang paling umum digunakan untuk berkurban oleh masyarakat Indonesia.

Dikutip dari Medical News Today, mengonsumsi daging kambing yang memiliki klasifikasi daging merah dapat memberikan manfaat bagi tubuh.

Hal tersebut dikarenakan daging merah merupakan sumber nutrisi yang baik, terutama vitamin B12 dan zat besi, yang bisa menghasilkan sel darah merah baru.

Selain itu daging merah juga tinggi protein, sehingga bermanfaat untuk membangun otot, tulang, dan jaringan lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun apabila daging merah dikonsumsi secara berlebihan, maka akan menimbulkan masalah kesehatan serius bahkan hingga kematian.

Lantas, apa bahaya telalu banyak mengonsumsi daging kambing secara berlebihan?

Baca juga: 7 Manfaat Daging Kambing bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Bahaya konsumsi daging kambing berlebihan

Dikutip dari Insider, penelitian modern telah menghubungkan keterkaitan mengonsumsi daging merah berlebihan dengan masalah kesehatan.

Berikut ini adalah risiko penyakitnya:

1. Penyakit jantung

Daging merah memiliki kadar lemak jenuh yang lebih tinggi daripada daging putih. Tentunya, jika mengonsumsi daging merah secara berlebihan, sama halnya dengan mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah yang tinggi.

Peningkatan konsumsi lemak jenuh yang tinggi tersebut dikaitkan dengan timbulnya penyakit jantung.

Sebuah studi pada 2019 menunjukkan jika daging merah mengandung bahan kimia yang terkait dengan penyakit jantung atau TMAO.

Dengan memakan daging merah secara rutin setiap hari dapat meningkatkan TMAO sebanyak tiga kali lipat dalam aliran darah.

Selain itu, penelitian pada 2010 yang diikuti lebih dari 80.000 wanita sehat menunjukkan jika terlalu banyak mengonsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Baca juga: Duduk 8 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Kematian

2. Perkembangan kanker

Badan Internasional untuk Penelitan Kanker pada tahun 2015 mengklasifikasikan kemungkinan daging merah sebagai penyebab kanker.

Di dalam penelitian lain juga disebutkan jika mengonsumsi daging merah dan daging olahan berhubungan positif dengan kanker kolorektal dan paru-paru.

Selain itu daging merah juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kerongkongan dan hati.

Ahli bedah kardiotoraks bernama Steven Goundry mengatakan bahwa hubungan antara daging merah dan kanker mungkin terletak pada molekul Neu5Gc.

Ketika manusia mengonsumsi daging merah, sistem kekebalan tubuh mereka menyerang molekul Neu5GC sehingga menyebabkan peradangan kronis.

Penelitian menunjukkan bahwa peradangan kronis berkaitan erat dengan perkembangan kanker.

Baca juga: Daging Ternak yang Tertular PMK Bisa Dikonsumsi, tapi dengan Cara Ini…

3. Diabetes tipe 2

Sebuah studi menemukan jika makan daging merah secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Para peneliti memperkirakan untuk mengurangi perkembangan diabetes tipe 2, seseorang bisa mengganti konsumsi satu porsi daging merah setiap hari dengan menu lainnya. Seperti dengan satu porsi kacang-kacangan, susu rendah lemak, atau biji-bijian.

Pengantian tersebut dapat menurunkan perkembangan diabetes tipe 2 sebesar 16 hingga 24 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi