KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih melanda seluruh dunia. Penambahan kasus infeksi virus corona diketahui juga masih terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dilansir dari laman worldometers, Rabu (13/7/2022) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 562.570.150 (562 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 535.150.803 (535 juta) pasien telah sembuh, dan 6.375.947 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 21.043.400, dengan rincian 21.005.118 pasien dalam kondisi ringan dan 38.282 dalam kondisi serius.
Baca juga: Perincian Terbaru Syarat Naik Pesawat Mulai 17 Juli 2022, Apa Saja?
- Amerika Serikat: 90.623.468 kasus, 1.046.482 orang meninggal, total sembuh 86.075.218
- India: 43.672.155 kasus, 525.474 orang meninggal, total sembuh 42.996.427
- Brasil: 32.940.507 kasus, 673.814 orang meninggal, total sembuh 31.257.740
- Perancis: 32.548.947 kasus, 150.305 orang meninggal, total sembuh 30.204.420
- Jerman: 29.180.489 kasus, 142.035 orang meninggal, total sembuh 27.390.700.
Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.
Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?
Update virus corona di Indonesia
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus Covid-19 di Indonesia belakangan kembali mengalami peningkatan.
Hingga Selasa (12/7/2022) pukul 12.00 WIB, angka positif harian Covid-19 di Indonesia bertambah 3.361 kasus, tertinggi sejak 30 Maret.
Jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air kini menjadi 6.116.347 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah melaporkan adanya penambahan 1.780 orang. Kini total pasien sembuh 5.937.625 orang.
Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 8 orang, sehingga totalnya menjadi 156.806.
Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster
Baca juga: Penyebab Melonjaknya Kasus Covid-19 di Indonesia
Pengujian barang impor untuk Covid-19 di China
Otoritas kesehatan China mengatakan pada Selasa (12/7/2022), pemerintah daerah tidak perlu lagi menguji beberapa barang impor untuk virus corona.
Dilansir dari Channel News Asia, langkah tersebut bertujuan untuk mengurangi biaya tindakan pencegahan Covid-19 yang ketat.
China mulai menguji kemasan impor makanan dingin dan beku untuk virus corona pada Juni 2020, setelah sekelompok infeksi di antara pekerja di pasar makanan grosir di Beijing.
Enam bulan kemudian, Beijing juga menyarankan pengujian pada produk yang disimpan pada suhu ruangan.
Keputusan ini bahkan terus dilakukan meski para ilmuwan mengatakan, risiko infeksi virus korona melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi rendah.
Baca juga: Kasus Infeksi Covid-19 Melonjak, Pemerintah: Masih Terkendali
WHO sebut kasus Covid-19 melonjak 30 persen
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengungkapkan, kasus Covid-19 global melonjak 30 persen dalam dua pekan terakhir.
"Sebagian besar didorong oleh Omicron BA.4, BA.5, dan garis keturunan lainnya," kata Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Dr Michael J. Ryan.
"Serta pencabutan protokol kesehatan dan sosial masyarakat," ujarnya, dikutip dari laman WHO, Selasa (12/7/2022).
Peningkatan kasus ini, menurut Ryan, menjadi tekanan pada sistem kesehatan di sejumlah wilayah WHO.
Ryan menyoroti tantangan tambahan dalam respons Covid-19 yang sedang berlangsung, yakni perubahan terbaru dalam kebijakan pengujian yang menghambat deteksi kasus dan pemantauan evolusi virus.
Lalu, ketidakadilan dalam akses ke pengujian, pengurutan, vaksin, dan terapi, termasuk antivirus baru.
Baca juga: Kenapa Lambang WHO dan IDI Ular dan Tongkat? Ini Penjelasannya