Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Kirim Nota Protes Dugaan Match Fixing Piala AFF U19 2022, Ini Kata Pengamat Sepak Bola

Baca di App
Lihat Foto
ADITYA PRADANA PUTRA
Para punggawa timnas U19 Indonesia berpose sebelum berlaga melawan Tim Nasional Filipina U-19 dalam laga penyisihan Grup A Piala AFF U-19 2022 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (8/7/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan mengirim nota protes ke AFF ihwal dugaan match fixing atau pengaturan skor pada laga terakhir Grup A Piala AFF U19 2022 antara Vietnam vs Thailand.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (12/7/2022), keputusan PSSI itu didukung Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali.

Sebagai informasi, laga antara Vietnam vs Thailand dihelat di Stadion Madya, Jakarta Pusat, Minggu (10/7/2022), itu berakhir imbang 1-1.

Baca juga: PSSI Ulang Tahun ke-90, Berikut Sejarah di Balik Pendiriannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepat pada Senin (11/7/2022), para petinggi PSSI mengadakan rapat tertutup untuk membahas pertandingan Vietnam vs Thailand.

Hasilnya, PSSI mencium adanya praktik pengaturan skor pada pertandingan Vietnam vs Thailand.

PSSI secara garis besar menilai Vietnam dan Thailand sengaja bermain imbang 1-1 agar lolos ke semifinal sekaligus menyingkirkan timnas U19 Indonesia.

Dugaan itulah yang membuat PSSI secara resmi akan mengirim nota protes ke AFF karena menganggap Vietnam dan Thailand bermain tidak fairplay.

Baca juga: Mengenal Soeratin Sosrosoegondo, Ketua Umum Pertama PSSI, Insinyur Pencinta Sepak Bola...

Lantas, bagaimana tanggapan pengamat sepak bola?

Protes hanya untuk pengalihan isu

Pengamat sepak bola Akmal Marhali menilai, nota protes tersebut hanya pengalihan isu atas ketidakmampuan bersaing dengan Vietnam dan Thailand.

"Sekaligus mengakomodasi tekanan netizen saja. Sepekan juga sudah hilang ditelan Bumi," ujar Akmal, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/7/2022).

Menurutnya, negara yang mapan sepak bolanya tidak akan melakukan protes terkait hasil. Sebaliknya, lebih memilih melakukan evaluasi dan pembenahan.

"Kalo mau sekalian, langsung saja PSSI mundur jadi tuan rumah Piala AFF U-16," tegas Akmal.

Baca juga: 10 Klub Sepak Bola di Dunia dengan Pemilik Terkaya

Ia berpendapat, kasus Thailand dan Vietnam berbeda dengan sepak bola gajah antara Indonesia kontra Thailand pada 1998.

Saat itu, lanjut Akmal, keduanya enggan bertemu tuan rumah Piala AFF, Vietnam, dan memilih untuk tidak menang.

"Akhirnya bikin gol bunuh diri. Yang perlu digarisbawahi adalah turnamen tetap lanjut dengan Indonesia dan Thailand tetap lolos ke semifinal. Jadi, apa esensi protes kita?" tanya dia.

Akmal pun berpesan, jangan sampai cerita Vietnam vs Thailand ini mengaburkan dari esensi sesungguhnya.

"Bahwa kita belum mampu bersaing dengan Vietnam dan Thailand. Lebih baik kita fokus melakukan pembenahan," imbuhnya.

Baca juga: Deretan Pemain Timnas Indonesia yang Merumput di Luar Negeri

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 langkah Transfer Pemain Sepak Bola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi