Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Fenomena Matahari di Atas Kabah, Ini Jadwal, Wilayah, dan Cara Cek Kiblat

Baca di App
Lihat Foto
AFP/AHMAD AL-RUBAYE
Para jamaah haji dari seluruh dunia berjalan mengitari Kabah dalam prosesi ibadah haji, Minggu (19/8/2018).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Fenomena Matahari berada tepat di atas Kabah akan terjadi pada hari ini, Jumat (15/7/2022).

Peneliti Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menjelaskan, pada saat Matahari tepat berada di atas Kabah, bayangan benda yang terbentuk akan mengarah ke Kabah.

Secara astronomis, fenomena yang disebut juga Kulminasi Agung ini terjadi saat deklinasi Matahari bernilai sama atau kecil selisihnya dengan lintang geografis Kabah.

Fenomena ini terjadi dua kali dalam setahun. Tahun ini pada 28 Mei lalu dan Jumat, 15 Juli 2022 hari ini.

Fenomena yang juga disebut Istiwa'ul A'zham ini bisa dimanfaatkan umat Islam untuk meluruskan ulang arah kiblat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut jadwal dan wilayah fenomena Kulinasi Agung:

Baca juga: Matahari Tepat di Atas Kabah 15 Juli, Manfaatkan untuk Luruskan Arah Kiblat

Waktu fenomena Matahari di atas Kabah

Andi menjelaskan, puncak Kulminasi Agung kedua di tahun ini terjadi pada 15 Juli 2022 pukul 12.26.42 Waktu Arab Saudi.

Tepatnya, 15 Juli 2022 pukul 16.26.42 WIB atau 17.26.42 Wita atau 18.26.42 WIB.

"Tanggal dan waktu ini dapat digunakan untuk mengecek kembali arah kiblat di masjid tempat Anda masing-masing," ujar Andi, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (13/7/2022).

Meski meluruskan arah kiblat dengan memanfaatkan Kulminasi Agung terbilang mudah dan murah, tetapi tidak semua wilayah Indonesia bisa merasakannya.

Andi menyebutkan, beberapa wilayah Indonesia yang tidak bisa meluruskan kiblat saat Kulminasi Agung, antara lain:

  1. Kabupaten Maluku Tengah
  2. Kabupaten Seram Bagian Timur
  3. Kabupaten Kepulauan Tanimbar
  4. Kabupaten Kepulauan Kei
  5. Kota Tual
  6. Kabupaten Maluku Barat Daya (kecuali Pulau Wetar)
  7. Kabupaten Kepulauan Aru
  8. Provinsi Papua Barat
  9. Provinsi Papua

"Kesembilan wilayah ini dapat meluruskan arah kiblat ketika Matahari berada di titik balik atau Nadir Kabah, yakni 29 November pukul 06.09 WIT dan 14 Januari pukul 06.30 WIT," jelas Andi.

Bagaimana cara cek atau meluruskan arah kiblat saat fenomena Matahari di atas Kabah?

Baca juga: Hari Ini Matahari Tepat di Atas Kabah, Berikut Cara Cek Arah Kiblat

Cara meluruskan arah kiblat saat Matahari di atas Kabah

Andi menuturkan, penentuan arah kiblat menggunakan Kulminasi Agung memiliki hasil yang akurat.

Bahkan menurutnya, hasilnya lebih akurat dibanding memakai alat bantu seperti kompas.

Pasalnya, kompas dipengaruhi oleh medan magnet, sehingga bisa memengaruhi keakuratan pengukuran.

Sebelum mengecek kembali arah kiblat, persiapkan sejumlah peralatan sebagai berikut:

Tongkat lurus atau benda tegak tidak berongga seperti spidol papan tulis, botol plastik PET, dan botol minum. Bisa juga menggunakan benang berbandul.

Jam yang sudah dikalibrasikan (bisa merujuk pada http://jam.bmkg.go.id/Jam.BMKG atau https://time.is/)

Selanjutnya, ikuti langkah mengecek arah kiblat berikut:

  1. Tentukan tempat yang akan diketahui arah kiblatnya. Cari lokasi yang rata dan tentunya terkena cahaya Matahari.
  2. Tancapkan tongkat (atau benda lain yang tersedia) di atas permukaan tanah dan pastikan tongkat benar-benar tegak lurus (90 derajat dari permukaan tanah). Jika menggunakan benang berbandul, cukup gantungkan benang.
  3. Tunggu hingga waktu Kulminasi Agung tiba. Kemudian, amati bayangan tongkat atau benang saat waktu Kulminasi Agung.
  4. Tandai ujung bayangan, dan tarik garis lurus dengan pusat bayangan tongkat atau bandul.
  5. Garis lurus yang menghadap dari ujung pusat ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi