Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Dubai hingga Singapura, Ini Upaya Presiden Sri Lanka Keluar dari Negaranya

Baca di App
Lihat Foto
AFP PHOTO/ISHARA S. KODIKARA
Dalam file foto yang diambil pada 3 Januari 2020, mantan presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa tiba di parlemen nasional untuk pidato kebijakan pertamanya setelah kemenangan telak dalam pemilihan umum, di Kolombo.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sri Lanka bangkrut dan berbagai kesulitan mendera penduduknya, kecaman pun dialamatkan pada presiden juga perdana menteri sebagai dua orang yang bertanggung jawab memimpin negara.

Mereka dituntut untuk mundur dari jabatannya.

Presiden Gotabaya Rajapaksa (73), diketahui mundur secara resmi dari jabatannya sebagai Presiden Sri Lanka pada Rabu (13/7/2022).

Namun, sebelum hari itu tiba, sang presiden justru dilaporkan mencoba melarikan diri dari Sri Lanka ke sejumlah negara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang mengartikan, upaya kabur ini dilakukan oleh Rajapaksa demi menghindari tuntutan dan sanksi hukum terhadap dirinya.

Rajapaksa diduga terlibat dalam kasus korupsi, tidak becus mengurus ekonomi negara sehingga menyebabkan kebangkrutan dan krisis parah.

Selain itu, itu juga diduga telah melakukan kejahatan perang, termasuk pembunuhan di luar proses hukum selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan Sri Lanka.

Berikut adalah upaya Rajapaksa dan keluarganya keluar dari Sri Lanka:

Baca juga: Diminta Mundur, Ini Profil Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa

Dubai

Dikutip dari The Guardian, pada Senin (11/7/2022) malam, Rajapaksa dikabarkan akan melarikan diri ke Dubai, Uni Emirat Arab.

Namun, staf imigrasi mencegah Rajapaksa pergi ke area VIP bandara untuk mencap paspornya, dan dia tidak berani melewati antrean biasa karena takut dikerumuni oleh publik.

Akibatnya, Rajapaksa tertinggal empat penerbangan dari Sri Lanka ke Uni Emirat Arab.

Kondisi itu membuat dia, istrinya, belasan anggota keluarga lainnya, serta pembantu dekatnya bermalam di pangkalan militer terdekat.

India dan Amerika Serikat

Tak berhenti disitu, ia juga sempat terpikir untuk melarikan diri ke India dan Amerika Serikat.

Namun, pemerintah India dilaporkan menolak izin pesawat militer Sri Lanka yang membawa presiden untuk mendarat di bandara sipil India.

Sementara itu, Amerika Serikat melalui kedutaan besarnya menolak memberikannya visa kunjungan. Sehingga Rajapaksa tidak bisa memasuki wilayah hukum AS.

Pemberian visa ditolak meski Rajapaksa sebelumnya juga memiliki status sebagai warga negara AS, sebelum melepaskannya saat akan maju menjadi calon Presiden Sri Lanka.

Baca juga: Krisis Sri Lanka: Demonstran Berenang dan Menggelar Barbeque di Kediaman Presiden dan Perdana Menteri

Maladewa

Rajapaksa, istri, dan dua orang pengawalnya, diketahui terbang menuju negara tetangga, Maladewa, menggunakan pesawat khusus angkatan udara milik Sri Lanka, Antonov-32.

Dikutip dari Reuters, petugas imigrasi mengatakan pesawat yang membawa Rajapaksa lepas landas dari Bandara Internasional Colombo pada Rabu (13/7/2022) dini hari dan mendarat di Bandara Male, Maladewa.

"Paspor mereka dicap dan mereka pergi dengan pesawat khusus angkatan udara," kata petugas imigrasi.

Sebelumnya, pesawat militer itu tertahan selama lebih dari satu jam di landasan Bandara Colombo karena tidak bisa memastikan apakah memiliki izin untuk mendarat di Maladewa atau tidak.

Meski tak lama, keberadaan Rajapaksa di Maladewa menimbulkan penolakan besar dari masyarakat setempat.

Baca juga: Selain Sri Lanka, Ini Negara yang Pernah Nyatakan Bangkrut

Singapura

Maladewa ternyata bukan tujuan akhir dari pelarian Rajapaksa.

Pasalnya, sehari kemudian atau pada Kamis (14/7/2022), Rajapaksa dilaporkan terbang dari Maladewa ke Singapura menggunakan pesawat Saudia Airline.

Atas keberadaan Rajapaksa di wilayahnya, Kementerian Luar Negeri Singapura menjelaskan mengapa Rajapaksa bisa diterima masuk.

Mereka menjelaskan, mantan presiden Sri Lanka itu diizinkan masuk Singapura dengan status kunjungan pribadi.

Namun, ia tidak meminta dan tidak pula diberikan suaka.

"Telah dipastikan bahwa Rajapaksa telah diizinkan masuk ke Singapura untuk kunjungan pribadi. Dia tidak meminta suaka dan juga tidak diberikan suaka. Singapura pada umumnya tidak mengabulkan permintaan suaka," begitu bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura, dikutip dari CNN.

Dan hingga saat ini Rajapaksa diketahui masih berada di Negara Kota tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi