Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joki SBMPTN Terungkap, Tarif Bervariasi dan Luluskan Puluhan Peserta

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL
Polisi menunjukkan barang bukti yang disita dalam aksi joki UTBK SBMPTN
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur berhasil mengungkap joki Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Sebanyak delapan orang telah ditangkap dan dijadikan sebagai tersangka. Mereka di antaranya adalah MJ, RHB, MSN, ASP, MBBS, MSME, dan RF.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, para pelaku memasang tarif Rp 100 juta hingga Rp 400 juta untuk meluluskan peserta.

Baca juga: Biaya Kuliah di Binus Tahun Ajaran 2022/2023

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sindikat perjokian ini berjalan sudah cukup lama. Berdasarkan keterangan tersangka, tahun 2020 dapat meluluskan peserta sebanyak 41 orang," kata Dedi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/7/2022).

Dari aksi perjokian itu, Dedi menyebut pelaku berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 2,5 miliar.

Sementara tahun lalu, para pelaku sukses mengantongi Rp 6 miliar untuk kelulusan 69 orang di berbagai jurusan dan universitas.

Baca juga: Biaya Kuliah UNS Jalur Mandiri 2022/2023

 

Cara kerja pelaku joki SBMPTN

Dedi menjelaskan, para pelaku joki SBMPTN ini melakukan aksinya secara bersama-sama sesuai peran masing-masing.

Tugas mereka adalah menjadi joki, pembuat atau perangkai alat, tim briefing, tim operator, dan tim master.

Mekanismenya, pelaku MJ selaku koordinator sindikat menerima titipan peserta SBMPTN.

"Selanjutnya, tim briefing mendatangi calon peserta untuk menjelaskan penggunaan alat-alatnya serta melakukan pemasangan perangkat di tubuh peserta," jelas dia.

Baca juga: Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang (UM)

Sebelum masuk dalam kelas ujian, tim peralatan merangkai peralatan untuk dipasang di baju peserta, seperti kamera di kancing lengan baju, modem di kaki peserta, dan mikrofon yang dipasang di telinga.

Ketika ujian sedang berlangsung, tim operator melakukan tangkapan layar (screenshoot) soal dari kamera yang dipasang di tubuh peserta pengguna joki.

Nantinya, foto tangkapan layar soal itu dikirimkan ke tim master untuk pengerjaan.

"Hasilnya diserahkan jawabannya ke operator kembali untuk dibacakan melalui mikrofon yang dipakai para peserta," jelas dia.

Baca juga: Daftar Biaya Kuliah Program D3 dan S1 di Universitas Terbuka

Dugaan soal UTBK SBMTPN bocor

Atas perbuatannya, pelaku disangkakan melanggar Pasal 32 ayat (2) Subsidair Pasal 48 ayat (2) UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik Jo 55 KUHP.

Seperti diketahui, media sosial sempat diramaikan dengan beredarnya foto soal-soal SBMPTN, lengkap dengan identitas peserta.

Para peserta pun mengaku dirugikan dengan adanya foto-foto kecurangan itu.

Baca juga: Twit Viral Peserta UTBK Pakai Joki Rp 300 Juta, Ini Penjelasan LTMPT

Klaim tidak ada kebocoran soal

Dikutip dari Kompas.com (20/6/2022), Ketua LTMPT Mochamad Ashari menegaskan, selama pelaksanaan UTBK-SBSMPTN 2022 baik gelombang 1 atau 2 yang berlangsung 28 sesi, sama sekali tidak terjadi kebocoran soal.

Menurut dia, LTMPT telah merancang soal UTBK-SBMPTN 2022 berbeda untuk setiap sesi.

“Artinya, tidak ada soal UTBK-SBMPTN 2022 yang sama antarsesi,” kata Ashari dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (20/6/2022).

Baca juga: Kronologi dan Ancaman Sanksi bagi Joki PNS...

Ia mengatakan, beredarnya foto-foto soal UTBK-SBMPTN 2022 di media sosial diduga karena adanya upaya sejumlah oknum peserta UTBK yang berniat melakukan kecurangan.

“LTMPT memastikan upaya curang dimaksud tidak berpengaruh terhadap keakuratan penilaian hasil UTBK sebagai bahan seleksi jalur SBMPTN 2022,” terangnya.

Pihaknya menegaskan bahwa peserta yang terbukti melakukan kecurangan akan diberi sanksi tegas.

Baca juga: Viral, Video Cacing Berwarna Merah pada Babat Sapi, Ini Penjelasan Dokter

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Prodi Paling Diminati di SBMPTN 2021

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi