Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Berwisata di Pantai Saat Gelombang Air Laut Naik? Ini Penjelasan Basarnas

Baca di App
Lihat Foto
Tangkap layar Instagram @jogjaviral
Video viral kenaikan gelombang air laut di Pantai Kukup
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan tingginya gelombang air laut di Pantai Kukup, Gunungkidul, Yogyakarta, viral di media sosial.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun ini pada Senin (18/7/2022).

Di dalam video menunjukkan gelombang air laut yang tinggi yang dengan cepat menerjang wisatawan di Pantai Kukup.

Terlihat juga petugas SAR yang memperingatkan wisatawan untuk menjauh dari pinggir pantai agar tidak terkena terjangan air laut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut keterangan, gelombang air laut di pantai selatan Jawa mengalami peningkatan sekitar 3-5 meter.

Oleh sebab itu, wisatawan diminta untuk berhati-hati ketika berwisata di sekitar pantai.

"Mohon selalu berhati hati saat bermain air di pantai. Taati himbauan petugas SAR ya slur," tulis akun tersebut.

Hingga Rabu (20/7/2022) pukul 09.36 WIB, unggahan tersebut sudah mendapatkan 2.253 like dengan 53 komentar.

Lantas, bagaimana cara aman berwisata di pantai saat gelombang air laut naik atau tinggi?

Baca juga: Gelombang Tinggi Terjang Pantai Selatan Yogyakarta, Ini Imbauan untuk Masyarakat

Penjelasan Basarnas

Saat dikonfirmasi, Koordinator Humas Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Anjar Sulistiyono mengatakan bahwa gelombang air laut memiliki kekuatan arus.

"Gelombang air laut memiliki kekuatan arus, tergantung seberapa kuatnya gelombangnya tersebut," kata Anjar kepada Kompas.com, Selasa (19/7/2022).

Anjar menjelaskan, jika terdapat indikasi kenaikan gelombang air laut berkisar 13-30 sentimeter lebih maka akan mengancam kawasan pesisir pantai.

Kenaikan tersebut kemudian dengan cepat akan naik hingga maksimum mencapai ketinggian 6 meter.

"Berpotensi terjadinya banjir rob pantai yang dapat merendam beberapa kawasan di sekitarnya," ungkap Anjar.

Sehingga, peningkatan gelombang air laut tentunya akan sangat berbahaya bagi wisatawan.

Menurut Anjar, ombak yang dihasilkan oleh kenaikan gelombang air laut dapat menyeret wisawatan yang berada di kawasan pantai.

"Ombak itu dapat menggulung atau menyeret wisatawan yang ada di pantai atau wisatawan yang sedang bermain di bibir pantai," ucap Anjar.

Baca juga: Hujan di Musim Kemarau, Ini Berbagai Fenomena Atmosfer yang Menjadi Penyebabnya

Agar aman dari kenaikan gelombang air laut

Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan oleh wisatawan agar aman dari kenaikan gelombang air laut:

  • Wisatawan harus waspada dengan memperhatikan tanda-tanda bahaya yang ada di pantai tersebut seperti papan peringatan, spanduk area aman, tali pembatas, dan sebagainya.
  • Wisatawan juga diharapkan memiliki sense of crisis jika terjadi kedaruratan di pantai, misalnya mengetahui akses untuk menyelamatkan diri jika terjadi gelombang tinggi.
  • Pengelola wisata harus memberikan informasi yang baik terkait potensi-potensi bahaya di sekitar kawasan seperti papan-papan peringatan, menyediakan tanggul atau pemecah ombak, pos pantau atau pos penjagaan beserta petugas siaga, menyediakan peralatan pertolongan di permukaan seperti ring boy, life jacket dan sejenisnya.

Anjar menyarakan kepada wisatawan agar menyelamatkan diri dengan cara menjauhi area pantai ketika mengetahui adanya kenaikan gelombang air laut.

Selain itu juga memperingatkan keluarga atau masyarakat yang sedang berwisata untuk segera menjauhi area pantai.

"Mengikuti arahan pengelola pantai demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi