Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Tagar #StopBayarPajak, Ini Dampak bagi Negara jika Masyarakat Tidak Bayar Pajak

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/D.EE_ANGELO
Ilustrasi pajak dan administrasi perpajakan
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Media sosial Twitter belakangan ini ramai seruan untuk berhenti membayar pajak atau #StopBayarPajak.

Salah satu warganet yang menyuarakan untuk berhenti membayar pajak atau #StopBayarPajak adalah akun ini, Sabtu (16/7/2022).

Berikutnya, akun Twitter ini juga menuliskan tagar #StopBayarPajak.

"Aku capek n lelah, Tapi aku tak boleh kalah, apa lagi menyerah. #StopBayarPajak #StopBayarPajak," demikian tulis pemilik akun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Update 8 Wilayah yang Melakukan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor

Lantas, apa dampak bagi negara jika masyarakat tidak membayar pajak?

Dampak bagi negara jika masyarakat tidak membayar pajak

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, pajak memiliki peran penting dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Jika pajak tidak dibayarkan, hal itu akan berdampak pada layanan dan fasilitas publik.

"Peran pajak sangat penting dalam APBN kita. Seluruh layanan dan fasilitas untuk publik akan terganggu, ujungnya rakyat yang dirugikan," ujar Yustinus, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/7/2022).

Baca juga: Cara Cek dan Bayar Pajak Kendaraan secara Online di Jawa Timur 2022

Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, pajak menyumbang 83,5 persen dari total pendapatan negara.

Apabila tidak membayar pajak, lanjutnya, berarti negara akan kesulitan membiayai belanja negara dan sulit membayar bunga utang.

"Maka bisa berakibat pada kebangkrutan atau default," ujarnya terpisah, Rabu (20/7/2022).

"Imbasnya ke semua masyarakat, misalnya rupiah melemah drastis sehingga semua barang jadi mahal," sambung Bhima.

Baca juga: Penyebab Rendahnya Kesadaran Warga Membayar Pajak, Ini Kata Ekonom

Lebih lanjut, ia menilai, seruan untuk berhenti membayar pajak atau #StopBayarPajak adalah sebuah pemikiran yang tidak dewasa.

"Menurut saya ini seperti cara kekanak kanakan ya, karena tidak jelas juga argumennya dan terkesan lebih ke politik dibanding masalah ekonomi," katanya.

Menurutnya, yang sebaiknya harus dijelaskan adalah terkait masalah pajak. Apakah soal penggunaan pajak atau cara menarik pajaknya.

"Kan harus ada raison d'etre atau justifikasinya. Kalau tidak, ya sekedar angin lalu, nanti juga hilang sendiri," tutur Bhima.

Baca juga: Viral, Video Pegawai Pajak di Bekasi Pukul Bawahan, Ini Penjelasan DJP

Kata Menkeu Sri Mulyani

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani juga merespons seruan berhenti membayar bayar pajak atau #stopbayarpajak.

Ia menilai, orang yang menyuarakan tagar tersebut tidak ingin melihat Indonesia maju.

Sri Mulyani menjelaskan, pajak digunakan untuk pembangunan Indonesia agar semakin maju.

Baca juga: Cara Mudah Cek Pajak Kendaraan Bermotor secara Online

Pajak yang terkumpul dialokasikan pemerintah untuk sektor pendidikan hingga kesehatan agar bisa dinikmati masyarakat, khusus masyarakat miskin.

Selain itu, melalui pajak masyarakat bisa menikmati subsidi elpiji, bahan bakar minyak (BBM), hingga listrik.

Pengadaan fasilitas umum, seperti pembangunan jalan raya, juga menggunakan anggaran yang didapat dari pajak.

Baca juga: 7 Provinsi yang Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei-Agustus 2022

KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI Ilustrasi penghasilan dan tanggungan suami istri berstatus karyawan untuk basis perhitungan pajak penghasilan (PPh)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi