KOMPAS.com - Presenter Ruben Onsu dikabarkan menderita penyakit lesi otak yang membuatnya tak bisa berada di dalam ruangan bersuhu dingin untuk waktu lama.
Hal itu diungkapkan sendiri oleh Ruben Onsu saat bercerita mengenai penyakitnya di salah satu acara stasiun televisi yang dipandu Irfan Hakim dan Raffi Ahmad.
Diberitakan Kompas.com, Selasa (19/7/2022), Ruben pun mengaku kondisinya semakin menurun apabila suhu di studio terlalu dingin.
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Tumor Testis yang Diidap Sebastien Haller
Lantas, apa itu penyakit lesi otak?
Mengenal penyakit lesi otak
Dilansir dari Mayo Clinic, lesi otak adalah kelainan yang terlihat pada tes pencitraan otak seperti MRI atau computerized tomography (CT).
Pada pemindaian CT atau MRI, lesi otak muncul sebagai bintik gelap atau terang yang tidak terlihat seperti jaringan otak normal.
Biasanya, lesi otak adalah temuan insidental yang tidak terkait dengan kondisi atau gejala yang mengarah pada tes pencitraan.
Kemungkinan lesi otak melibatkan area kecil hingga besar di otak, dan tingkat keparahan kondisi yang mendasarinya dapat berkisar dari yang relatif kecil hingga mengancam jiwa.
Baca juga: Penyakit Rabies Buat Penderitanya Takut Air, Benarkah?
Gejala penyakit lesi otak
Dilansir dari WebMD, gejala lesi otak bervariasi tergentung jenis, lokasi, dan ukuran lesi.
Beberapa gejala umum dari lesi otak meliputi:
- Sakit kepala
- Leher kaku
- Mual, muntah, dan nafsu makan berkurang
- Perubahan penglihatan atau sakit mata
- Perubahan suasana hati, kepribadian, perilaku, kemampuan mental, dan konsentrasi
- Kehilangan memori atau kebingungan
- Kejang
- Demam
- Kesulitan bergerak.
Baca juga: Ilmuwan Ungkap Aktivitas Otak Sesaat Menjelang Kematian
Penyebab lesi otak
Lesi otak dapat disebabkan oleh cedera, infeksi, paparan bahan kimia tertentu, masalah dengan sistem kekebalan tubuh, dan lainnya.
Namun demikian, biasanya penyebabnya tidak diketahui.
Baca juga: Otak Kucing Disebut Menyusut Jauh Lebih Kecil daripada Nenek Moyangnya, Kok Bisa?
Jenis penyakit lesi otak
Meskipun memiliki definisi yang sama, yakni cedera atau kerusakan jaringan di dalam otak, lesi otak sangat bervariasi.
Beberapa kondisi yang umum antara lain:
- Abes
Abses otak adalah area infeksi, termasuk nanah dan jaringan yang meradang. Kondisi ini tidak umum tapi mengancam jiwa.
Abses otak sering terjadi setelah infeksi, biasanya di area terdekat seperti infeksi telinga, sinus, atau gigi.
Kondisi ini dapat muncul setelah cidera atau operasi pada tengkorak.
Baca juga: Jenis Makanan yang Berdampak Negatif pada Perkembangan Otak Anak
- Malformasi arteriovenosa (AVM)
AVM adalah jenis lesi otak yang terjadi selama perkembangan awal. Arteri dan vena di otak tumbuh menjadi kusut dan dihubungkan oleh struktur seperti tabung yang disebut fistula.
Arteri tidak sekuat arteri normal. Vena sering membesar karena aliran darah yang konstan langsung dari arteri melalui fistula ke vena.
Pembuluh darah yang rapuh ini bisa pecah, membocorkan darah ke otak. Selain itu, jaringan otak mungkin tak menerima cukup darah, sehingga tidak berfungsi dengan baik. Kerusakan otak dapat menyebabkan kejang sebagai gejala awal dari AVM.
Baca juga: 15 Monyet Elon Musk Mati Saat Uji Coba Microchip di Otak
- Infark serebral
Infark mengacu pada kematian jaringan.
Infark serebral atau stroke adalah lesi otak di mana sekelompok sel otak mati saat tidak mendapatkan cukup darah.
- Cerebral palsy
Cerebral palsy merupakan jenis lesi otak yang terjadi ketika bayi masih dalam kandungan.
Kondisi ini tidak berkembang seiring waktu, tapi lesi otak memengaruhi kemampuan anak untuk bergerak, yang juga dapat membuat komunikasi dan keterampilan terkait menjadi sulit.
Baca juga: 11 Fakta Unik Seputar Otak Manusia
- Multiple sclerosis (MS)
Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan menyerang dan merusak lapisan saraf (myelin) di otak dan sumsum tulang belakang.
Lesi otak mempersulit pesan untuk dikirim dan diterima dengan baik antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Otak
- Tumor
Tumor merupakan gumpalan sel yang tumbuh secara tidak normal. Beberapa tumor di otak tidak bersifat kanker atau jinak.
Sedangkan yang bersifat kanker, mungkin tumor mulai di otak atau menyebar dari tempat lain di tubuh (metastasis), bahkan kemungkinan tumbuh dengan cepat atau tetap stabil.
Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Otak