Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Penyakit Lesi Otak seperti yang Diidap Ruben Onsu?

Baca di App
Lihat Foto
Bidikan layar YouTube Trans7 Official
Presenter Ruben Onsu menceritakan tentang penyakit lesi otak yang dideritanya saat berada di salah satu acara stasiun televisi.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Presenter Ruben Onsu dikabarkan menderita penyakit lesi otak yang membuatnya tak bisa berada di dalam ruangan bersuhu dingin untuk waktu lama.

Hal itu diungkapkan sendiri oleh Ruben Onsu saat bercerita mengenai penyakitnya di salah satu acara stasiun televisi yang dipandu Irfan Hakim dan Raffi Ahmad.

Diberitakan Kompas.com, Selasa (19/7/2022), Ruben pun mengaku kondisinya semakin menurun apabila suhu di studio terlalu dingin.

Baca juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Tumor Testis yang Diidap Sebastien Haller

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa itu penyakit lesi otak?

Mengenal penyakit lesi otak

Dilansir dari Mayo Clinic, lesi otak adalah kelainan yang terlihat pada tes pencitraan otak seperti MRI atau computerized tomography (CT).

Pada pemindaian CT atau MRI, lesi otak muncul sebagai bintik gelap atau terang yang tidak terlihat seperti jaringan otak normal.

Biasanya, lesi otak adalah temuan insidental yang tidak terkait dengan kondisi atau gejala yang mengarah pada tes pencitraan.

Kemungkinan lesi otak melibatkan area kecil hingga besar di otak, dan tingkat keparahan kondisi yang mendasarinya dapat berkisar dari yang relatif kecil hingga mengancam jiwa.

Baca juga: Penyakit Rabies Buat Penderitanya Takut Air, Benarkah?

Gejala penyakit lesi otak

Dilansir dari WebMD, gejala lesi otak bervariasi tergentung jenis, lokasi, dan ukuran lesi.

Beberapa gejala umum dari lesi otak meliputi:

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Aktivitas Otak Sesaat Menjelang Kematian

Penyebab lesi otak

Lesi otak dapat disebabkan oleh cedera, infeksi, paparan bahan kimia tertentu, masalah dengan sistem kekebalan tubuh, dan lainnya.

Namun demikian, biasanya penyebabnya tidak diketahui.

Baca juga: Otak Kucing Disebut Menyusut Jauh Lebih Kecil daripada Nenek Moyangnya, Kok Bisa?

Jenis penyakit lesi otak

Meskipun memiliki definisi yang sama, yakni cedera atau kerusakan jaringan di dalam otak, lesi otak sangat bervariasi.

Beberapa kondisi yang umum antara lain:

  • Abes

Abses otak adalah area infeksi, termasuk nanah dan jaringan yang meradang. Kondisi ini tidak umum tapi mengancam jiwa.

Abses otak sering terjadi setelah infeksi, biasanya di area terdekat seperti infeksi telinga, sinus, atau gigi.

Kondisi ini dapat muncul setelah cidera atau operasi pada tengkorak.

Baca juga: Jenis Makanan yang Berdampak Negatif pada Perkembangan Otak Anak

  • Malformasi arteriovenosa (AVM)

AVM adalah jenis lesi otak yang terjadi selama perkembangan awal. Arteri dan vena di otak tumbuh menjadi kusut dan dihubungkan oleh struktur seperti tabung yang disebut fistula.

Arteri tidak sekuat arteri normal. Vena sering membesar karena aliran darah yang konstan langsung dari arteri melalui fistula ke vena.

Pembuluh darah yang rapuh ini bisa pecah, membocorkan darah ke otak. Selain itu, jaringan otak mungkin tak menerima cukup darah, sehingga tidak berfungsi dengan baik. Kerusakan otak dapat menyebabkan kejang sebagai gejala awal dari AVM.

Baca juga: 15 Monyet Elon Musk Mati Saat Uji Coba Microchip di Otak

  • Infark serebral

Infark mengacu pada kematian jaringan.

Infark serebral atau stroke adalah lesi otak di mana sekelompok sel otak mati saat tidak mendapatkan cukup darah.

  • Cerebral palsy

Cerebral palsy merupakan jenis lesi otak yang terjadi ketika bayi masih dalam kandungan.

Kondisi ini tidak berkembang seiring waktu, tapi lesi otak memengaruhi kemampuan anak untuk bergerak, yang juga dapat membuat komunikasi dan keterampilan terkait menjadi sulit.

Baca juga: 11 Fakta Unik Seputar Otak Manusia

  • Multiple sclerosis (MS)

Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan menyerang dan merusak lapisan saraf (myelin) di otak dan sumsum tulang belakang.

Lesi otak mempersulit pesan untuk dikirim dan diterima dengan baik antara otak dan bagian tubuh lainnya.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Otak

  • Tumor

Tumor merupakan gumpalan sel yang tumbuh secara tidak normal. Beberapa tumor di otak tidak bersifat kanker atau jinak.

Sedangkan yang bersifat kanker, mungkin tumor mulai di otak atau menyebar dari tempat lain di tubuh (metastasis), bahkan kemungkinan tumbuh dengan cepat atau tetap stabil.

Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Otak

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Pendarahan Otak, Penyebab, dan Gejalanya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi