Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bergabung sejak: 20 Mar 2017

Kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru. Kontak: asriniwidjanarko@gmail.com

Firma Arsitek Budi Pradono dan Lima Mantra Istana Wakil Presiden

Baca di App
Lihat Foto
Firma Arsitek Budi Pradono (BPA Studio).
Desain karya firma Arsitek Budi Pradono (BPA Studio).
Editor: Sandro Gatra

TAHUN 2022 memang tahun harapan bagi Indonesia, usai menurunnya statistik jumlah populasi yang terinfeksi wabah Covid-19 dibanding tahun lalu.

Meskipun kita semua tahu, negeri ini masih dihantui banyak krisis, di antaranya isu global yang merembes ke Tanah Air.

Yakni, krisis energi dan perubahan iklim ekstrem serta konflik teritori geo-politik dunia sampai menyoal ketahanan pangan yang salah satu indikasinya: meroketnya harga-harga kebutuhan pokok lokal.

Di sektor kreatif, seni dan arsitektur dalam perspektif kultural telah menggeliat bangkit. Dari catatan penulis, awal 2022 masih tersisa ingatan adanya polemik nasional -- atau dinamika dialektika publik-pemerintah; dengan ditetapkannya desain Istana Presiden berwujud Burung Garuda Mengepakkan Sayap di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) oleh seniman patung Nyoman Nuarta.

Nuarta dianggap kurang mumpuni oleh sebagian pakar desain bangunan, akademisi, arsitek dan sejumlah organisasi profesi seperti Ikatan Arsitek Indonesia (IAI).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nuarta dikritik apakah ia bisa mewakili keahlian menganalisa dan merancang desain bangunan berstruktur beton bertulang, rangka baja, dan sistem pondasi,--yang menurut Nuarta, karya desainnya semuanya memiliki akar tradisi arsitektur kolonial.

Mereka, para profesional dan akademisi serta elemen masyarakat menuntut diadakannya sayembara nasional untuk rancang-bangun kawasan Kompleks IKN.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segera bertindak cepat, mengumumkan diselenggarakannya sayembara arsitektur untuk meredam polemik.

Kementerian PUPR bergerak gesit melakukan Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung di kompleks IKN selain Istana Presiden.

Pada 18 Juli lalu, terpilih para juara dengan sebelumnya mengabarkan sistem open call ke publik dari sayembara tersebut yang diikuti oleh ratusan peserta firma arsitek, perkumpulan-perkumpulan desainer rancang-bangun independen dan para profesional dari seluruh Tanah Air.

Empat Kawasan dalam Kompleks yang disayembarakan menurut penulis—yang mencuri perhatian, salah satunya adalah Kawasan Istana Wakil Presiden.

Ada keistimewaan dari juara ketiga, yakni firma Arsitek Budi Pradono (BPA Studio) telah terpilih dengan proposal desain lima zonasi atau “tawaran lima mantra arsitektural” yang unik.

Kompleks Istana Wapres merupakan salah satu simbol negara penting yang secara struktur Tata-Kawasan yang dirancang berintegrasi dengan Komplek Istana Presiden di IKN.

Kedua kompleks bangunan Wapres dan Presiden seolah berelasi satu dan lainnya sebagai Dwi Tunggal dalam konteks imajinasi negara dan bangsa Indonesia.

Sebagai sebuah simbol, kawasan Istana Presiden menjadi elemen tetenger/penanda atau landmark yang mencerminkan Negara dan Ibu Kota Negara.

Maka Istana Wakil Presiden sebagai sebuah simbol negara seperti juga Presiden merupakan representasi dari negara, dengan kewibawaan memimpin dan ketegasan dan keadilan untuk kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Menurut Budi Pradono, desain ini disebut sebagai Dwiarya Wibawa.

Lima zonasi kompleks bangunan

Firma BPA merancang Kompleks Istana Wakil Presiden dalam lima zonasi utama. Pertama adalah Istana Wakil Presiden yang akan dibangun di lokasi paling tertinggi, yang kemudian diperkaya kompleks Hutan Konservasi dengan menimbang sisi timur kawasan kondisi kontur alamiah yang curam tetap dipertahankan.

Selanjutnya, bangunan Kompleks Gedung Kesekretariatan, kemudian kompleks Gedung Kantor Wapres dan akhirnya Kompleks Rumah Kediaman/Rumah Dinas Wapres berada di sisi utara barat laut.

Setiap kompleks bangunan memiliki akses tersendiri. Terakhir adalah bangunan pendukung khusus untuk Pasukan Pengawal Presiden (Paspampres), yang berbentuk setengah lingkaran mengikuti bentuk keseluruhan integrasi yang bulat.

Bangunan Paspampres berada di tengah dan memiliki akses keseluruh bagian dari kompleks, termasuk landasan helikopter.

Kawasan Istana Wapres dirancang untuk terselenggaranya pertemuan-pertemuan kenegaraan. Ide dasarnya berbentuk oval yang memiliki simbolisasi bunga Rafflesia Arnoldi yang memiliki kelopak lima yang sedang mekar.

Bangunan dikelilingi reflecting pond-taman reflektif; tentang perlambang kejernihan hati dan pikiran.

Kompleks ini memuat ruang-ruang penunjang dan area perpustakaan maupun galeri khusus yang merepresentasikan para mantan Wakil Presiden yang telah purna tugas.

Taman Bunga di Istana Presiden dijadikan wahana bagi masyarakat untuk mengimajinasi dan sarana hiburan dan edukasi historisitas.

Taman Bunga memiliki tema-tema tropikal dari jenis seluruh tanaman di Nusantara. Bentuk teratas bangunan Taman Bunga merupakan lift transparan menuju kepuncak; lambang progresifitas kerja Wapres.

Yang di titik puncak bangunan, masyarakat dapat melihat kompleks lima Zonasi Istana Wapres dan Istana Presiden dari kejauhan.

Sementara, Bangunan Gallery-Museum Wapres Purna Tugas adalah simbol orang terpilih, yang memiliki legitimasi dari rakyat.

Mereka memiliki sejumlah prestasi maupun historisitas dalam pengalaman komunal bangsa Indonesia.

Pembuatan gallery dan ruang perpustakaan dijadikan sebagai materi edukasi generasi baru. Contohnya, sejarah wakil presiden BJ Habibie yang menghasilkan hak paten di dunia teknologi-dirgantara, Hamengkubuwono IX yang menjadi Wapres dengan peran negosiasi dan diplomasi yang ulung dalam masa Kolonial ke Republik, dll.

Bangunan lainnya, yakni Bangunan Rumah Dinas Wapres sebagai rumah kediaman seorang Wapres. Dengan karakter memampangkan ciri arsitektur Nusantara secara modern.

Pola pengaturan-penyusunan ruang-ruangnya mengikuti pakem arsitektur tradisional. Setiap ruangan yang ada mendapatkan pencahayaan matahari maupun atmosfir dekat dengan alam.

Bangunan rumah ini dibuatkan konsep yang sama, seperti sebuah kotak yang di dalamnya ada jalan-taman di area yang saling terhubung yang mengarah tepat di taman di tengah rumah ini.

Untuk bangunan Sekretariat Wapres pada sisi yang lainnya, terdiri dari tiga masa bangunan berorientasi smart office sekaligus green office yang menganut konsep open layout. Rooftop-nya menggunakan panel surya yang menyerap energi matahari.

Ada ruang terbuka hijau dan fasilitas seluruh karyawan dengan prinsip utama masa bangunan memanfaatkan kontur yang ada, menggunakan pilotis yang mempertahankan area hijau yang lebih banyak.

Fasad atau tampak bangunan menggunakan kolom-kolom sebagai sirip untuk mereduksi panas matahari.

Di antara ketiga bangunan disiapkan koridor yang menghubungan ketiga bangunan tersebut dengan atap yang masing-masing memiliki taman.

Sedangkan, Bangunan Kantor Wapres merupakan representasi dari seorang wakil presiden sehingga fasadnya terdiri dari kolom-kolom bangunan untuk menunjukkan kredibilitas dan kewibawaan.

Kompleks ini terdiri dari beberapa court yard (taman) yang saling menghubungkan bangunan satu dan lainnya.

Khusus area kantor Wapres berada di paling depan dan tertinggi sehingga dari dalam bisa melihat area istana wakil Presiden.

Satu kompleks ini juga menggunakan konsep open layout dan semuanya menggunakan level deck hijau di setiap lantai maupun atapnya.

Pada area entrance dibuat portecochere khas Indonesia yang merupakan grand entrance bagi para tamu.

Sementara Bangunan Masjid di Kompleks Wapres dibuat di antara kantor wapres dan kantor sekretariat wapres, yang memiliki akses bangunan independen; mengacu pada konsep green building.

Masjid bisa diakses masyarakat dengan berjalan kaki dengan jarak yang terjangkau kira-kira 100-200m dari Kantor Wapres dan Kantor Sekretariat Wapres.

Bangunan masjid dibuat oval menjadi satu tema dengan Istana Wapres dan bangunan ini mempersatukan lini masa di sekitarnya.

“Inovasi yang diajukan dalam rancang bangun secara keseluruhan adalah metode sandwich dengan membuat lapisan-lapisan untuk perspektif wisata bagi pengunjung di Kompleks Istana Wapres ini” ujar Budi Pradono.

Strategi arsitektural dan green building

Selain seluruh bangunan menggunakan green roof, BPA Studio merancang berdasarkan kontur yang ada sehingga mengurangi metode cut and fill.

Roof-nya menggunakan green roof dan vertical garden. Semuanya sebisa mungkin menggunakan pilotis dan memiliki jarak agar bangunan yang memiliki aspek keamanan yang baik dan memiliki akses jalanan utama.

Konsep atruktur secara konseptual adalah Desain Kolom Kuat Balok Lemah atau yang kebih dikenal dengan istilah strong column weak beam concept.

Salah satu cara inovasi desain struktur dengan cara membuat sistem struktur yang fleksibel mampu berdeformasi saat terjadi gempa (memiliki daktilitas yang tinggi) pada jenis perencanaan SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus).

Persyaratan yang ketat harus dipenuhi, untuk menghasilkan struktur yang dapat berperilaku daktail secara SRPMK sesuai dalam SNI 03-2847-2002 bab 23.3. dan SNI 03-1726-2012.

Konsep struktur secara perencanaan bangunan mengunakan konsep pilotis yang artinya struktur bangunan dibuat mengambang di atas tanah atau tidak menapak di dasar tanah.

Sehingga memberikan ruang bernapas untuk tanah di bawahnya, sebagai ruang udara maupun resapan air.

Konsep pilotis tersebut juga merupakan respons perencanaan bangunan untuk merespons kondisi site yang berkontur untuk meminimalkan intervensi langsung terhadap tanah asli, seperti perlakuan cut and fill sehingga dapat diminimalkan.

Untuk Strategi Sistem Mekanik-Elektrikal Kompleks Wapres menggunakan pendekatan konservasi alam, konsep perencanaan sistem mekanikal mengedepankan konsep sustainability, dengan aplikasi Reduce, Reuse, Recycle.

Konsep sustainability didesain tidak hanya dilakukan secara aktif menggunakan perangkat-perangkat MEP, namun juga didukung dengan secara pasif desain bangunan yang merespons kontekstual tapaknya.

Secara keseluruhan desain sirkulasi udara-penyejuk ruang bangunan untuk area spesifik menggunakan sistem buatan dengan AC, namun penggunaan penyejuk buatan diharapkan bisa di-reduce dengan desain facade yang mereduksi sinar matahari.

Hal lain juga diaplikasikan di dalam konsep konservasi alam di dalam pengolahan limbah air di dalam site, dengan sistem dark and grey water, air di dalam site tidak hanya dimanfaatkan sekali buang, namun ada upaya reuse di dalam penggunaannya.

Semua sistem dikontrol oleh kolam retensi, pembuangan limbah air kotor ke kawasan mampu dikendalikan baik debit maupun keluaran dari air limbah tersebut yang menuju ke saluran kawasan.

Sistem utilitas kawasan juga didesain dengan memperhatikan aspek estetika, fungsi dan perawatan, dengan sistem box underground.

Semua sistem mekanikal maupun elektrikal kawasan komplek wakil presiden dibuat di dalam tanah sehingga tidak mengganggu visual secara keseluruhan.

Dengan Box Tunnel memungkinkan adanya kemudahan di dalam perawatan perangkat utilitas tersebut, mudah secara akses pun ruangan untuk utilitas itu sendiri.

Strategi bangunan lain, dengan strategi Sekuritas Paspampres Komplek Wapres pendekatan susunan radial penataan kawasan Kompleks Wakil Presiden memudahkan layering untuk sistem keamanan, terutama untuk keamanan Wapres.

Bangunan inti, yaitu Istana Wapres berada di titik pusat kawasan sehingga dikelilingi dengan bagunan-bangunan penunjang yang secara tidak langsung menjadi benteng atau tembok ke bangunan utama.

Meskipun secara protokoler tetap ada pengawal untuk wakil presiden, penempatan-penempatan bangunannya juga didesain berdampingan untuk kemudahan akses keamanan.

Seperti bangunan Paspampres yang secara zonasi berdekatan atau menjadi penghubung antara bangunan Istana Wapers dengan Rumah Dinas Wapres.

Penempatan bangunan dan area Paspampres di antara dua massa bangunan tersebut juga menjadi jalur evakuasi darurat untuk Wapres.

Di antara dua massa bangunan tersebut terhubung dengan tunnel underground atau bungker menuju ke gedung utama Paspampres, sehingga apabila ada keadaan kedaruratan bungker tersebut menjadi area penyelamatan dan akses langsung ke Heli Pad yang terdapat di area atap bangunan Paspampres.

Firma Arsitek Budi Pradono berkolaborasi dengan PT. Ciriajasa yang meraih Juara III dalam penyusunan rancang bangun Kawasan Istana Wapres sempat menuai perhatian dari sebagian praktisi.

Selain tentunya para akademisi, organisasi IAI, serta publik arsitektur nasional bulan ini.

Dari catatan penulis dan wawancara langsung dengan Budi Pradono, juga membaca berbagai info dari kalangan arsitek, sempat muncul problem etis dari sistem penjurian untuk Juara II di Kawasan Istana Wapres di IKN tersebut.

Juri telah berperan ganda sebagai peserta—yang seharusnya ada sistem diskualifikasi oleh Dewan Juri dan Penyelenggara Sayembara--dari empat Kawasan dengan peserta yang berpartisipasi di salah satu lokasi/kawasan tertentu.

Tentunya peristiwa ini sebuah catatan serius tentang dibaikannya etika profesi bagi penyelenggaraan sayembara nasional sejenis; dan semoga tidak terjadi lagi di masa-masa mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi