Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Fakta Pendaratan Darurat Citilink | Update Kasus Dugaan Polisi Tembak Polisi

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot
Berita populer di laman Tren Kompas.com, Sabtu (23/7/2022) dari fakta pendaratan darurat pesawat Citilink hingga update kasus dugaan polisi tembak polisi dengan korban tewas Brigadir J

KOMPAS.com - Pesawat Citilink rute Surabaya-Makassar di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur melakukan pendaratan darurat pada Kamis (21/7/2022) pagi.

Pendaratan darurat dilakukan karena pilot mengalami kondisi darurat kesehatan pada saat mengudara.

Berita tersebut menjadi salah satu berita Populer Tren sepanjang Jumat (22/7/2022).

Berita lainnya yang juga masuk list terpopuler adalah perkembangan kasus dugaan polisi tembak polisi dengan korban tewas Brigadir J hingga berita gelombang panas yang melanda Eropa.

Selengkapnya, berikut ini berita Populer Tren sepanjang Jumat (22/7/2022) hingga Sabtu (23/7/2022) pagi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Pesawat Citilink mendarat darurat di Bandara Juanda

Pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG307 lepas landas dari Bandara Internasional Juanda menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar pada Kamis (21/7/2022) pukul 06.10 WIB.

Penerbangan itu dipimpin oleh Kapten Boy Awalia (48) dan membawa 117 orang penumpang.

Belum lama mengudara, sang pilot dilaporkan ada dalam kondisi darurat dan ada dalam keadaan sakit sehingga terpaksa dilakukan pendaratan darurat.

"Kami mendapat report ada permintaan emergency landing dari Citilink QG307 Surabaya-Makasar, karena pilot incapacity (sakit di atas pesawat)," jelas Humas PT Angkasapura I Bandara Internasional Juanda Surabaya, Yuristo Ardi Hanggoro.

Berita selengkapnya bisa disimak di sini: 

Fakta Pendaratan Darurat Citilink di Juanda akibat Pilot Sakit dan Meninggal Dunia

 

2. Kasus dugaan polisi tembak polisi: otopsi jenazah Brigadir J

Atas permintaan keluarga, Polri memutuskan untuk melakukan otopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J.

Hal ini diputuskan usai Polri melakukan pertemuan terkait gelar perkara awal kasus yang menewaskan Brigadir J di Bareskrim Polri, Jakarta, pada Rabu (20/7/2022).

Dilansir dari Kompas.com (20/7/2022), Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi mengatakan, pihaknya telah menerima surat permintaan resmi dari pihak keluarga terkait otopsi ulang tersebut.

Ia juga memastikan, otopsi ulang terhadap Brigadir J akan segera dilakukan dengan melibatkan unsur-unsur di luar kedokteran forensik Polri.

Selengkapnya bisa disimak di sini: 

Perkembangan Kasus Dugaan Polisi Tembak Polisi, dari Luka Jerat di Leher hingga Otopsi Ulang

3. Tempat makan murah di Malang, mulai Rp 5000

Nasi Lengko belakang Universitas Brawijaya, Ayam Goreng Nelongso, Warung Citra Bu Dewi, hingga D'keprek.

Itu lah sederet tempat makan yang cukup murah dan terjangkau di Malang, Jawa Timur.

Harga menu yang ditawarkan juga sangat terjangkau mulai Rp 5.000.

Anda tertarik mencoba mengunjungi tempat-tempat tersebut, simak selengkapnya di sini: 

Tempat Makan di Malang yang Murah, Harga Mulai dari Rp 5.000

 

4. Gelombang panas menyerang Eropa

Fenomena gelombang panas terjadi di sejumlah negara Eropa seperti Inggris, Portugal dan Spanyol.

Dikutip dari Kompas.com (21/7/2022), di Spanyol, bahkan disampaikan korban tewas mencapai lebih dari 500 orang akibat terjadinya gelombang panas 10 hari terakhir.

Akibat gelombang panas yang terjadi, sejumlah negara Eropa bahkan memiliki suhu udara yang mencapai lebih dari 40 derajat.

Selain itu, suhu tinggi ini juga merusak sejumlah infrastruktur, seperti menyebabkan jalanan meleleh di beberapa tempat.

Lantas, sebenarnya apa penyebab dari gelombang panas yang terjadi di Eropa ini? Simak beritanya di sini: 

Gelombang Panas Eropa, Penyebab dan Mengapa Dampaknya Bisa Sangat Mematikan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Editor: Rizal Setyo Nugroho
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi