Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pendaratan Darurat Pesawat Komersial di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Pesawat Citilink meninggalkan Bandara Ngloram, Cepu, Jawa Tengah, saat penerbangan perdananya, Jumat (26/11/2021). Maskapai Citilink penerbangan rute Jakarta - Cepu dengan pesawat jenis ATR-72 ini melayani dua kali dalam seminggu yaitu Senin dan Jumat.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Pesawat udara diketahui menjadi moda transportasi publik yang paling aman di dunia.

Demi mewujudkan keamanan perjalanan, pesawat bahkan tak jarang melakukan hal-hal tak terduga demi mengupayakan keselamatan semua penumpang dan kru yang ada di dalamnya.

Salah satu upaya itu misalnya dengan melakukan pendaratan darurat apabila ada suatu hal yang membahayakan terjadi dalam penerbangan tersebut.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta Maskapai Batik Air, Lion Air, Garuda Indonesia, dan Citilink

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamis (21/7/2022) pagi, pesawat Citilink rute Surabaya-Makassar melakukan pendaratan darurat di Bandara Juanda, Surabaya, setelah sang kapten mengalami kondisi darurat kesehatan.

Setelah berhasil mendarat dengan selamat, pilot yang ada dalam kondisi kritis langsung dibawa ke Rumah Sakit terdekat. Namun, kondisinya dinyatakan dokter sudah dalam keadaan tidak bernyawa alias sudah meninggal dunia.

Kejadian serupa ternyata tak hanya terjadi sekali dua kali saja. Di Indonesia, pesawat komersial yang melakukan pendaratan darurat beberapa kali terjadi.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Pekanbaru-Jakarta Maskapai Garuda Indonesia, Lion Air, hingga Citilink

Pendaratan darurat pesawat komersial di Indonesia

Dan berikut adalah beberapa kisah pendaratan darurat pesawat komersil di Indonesia:

1. Pendaratan darurat Garuda Indonesia di Biak

Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-699 rute Manokwari-Jayapura mendarat darurat di Bandara Frans Kaisiepo, Biak.

Pesawat melakukan pendaratan darurat dikabarkan karena tersambar petir saat terbang dalam cuaca yang buruk.

Dugaan pesawat dengan 90 orang penumpang ini tersambar petir berasal dari pemeriksaan teknisi Garuda yang mendapati ada bekas hitam di bagian sayap pesawat.

Peristiwa ini terjadi pada 7 tahun silam, tepatnya pada akhir Januari 2015.

Baca juga: Kursi Pelontar di Pesawat T-50i Golden Eagle Ramai Ditanyakan, Ini Penjelasan TNI AU

2. Pendaratan darurat Garuda di NTB

Pendaratan darurat selanjutnya masih dilakukan oleh pesawat dari maskapai pelat merah, Garuda Indonesia pada September 2015.

Pesawat dengan nomor penerbangan GA7026 rute Denpasar-Labuhan Bajo terpaksa mendarat darurat di Bandara Internasional Lombok (BIL), Nusa Tenggara Barat (NTB).

Alasannya, ada salah satu penumpang yang diduga mengalami gangguan jiwa saat pesawat mengudara.

"Pesawat Garuda Denpasar-Labuhan Bajo mendarat di BIL dikarenakan ada penumpang yang diduga mengalami gangguan jiwa. Supaya cepat ditangani segera, makanya pesawat divert ke Lombok," kata Humas Bandara Lombok ketika itu, Gede Eka Sandi.

Penumpang yang dimaksud tiba-tiba berteriak saat pesawat baru terbang selama 15 menit.

Pendaratan darurat dilakukan untuk dua tujuan, pertama menangani penumpang yang gangguan jiwanya kambuh, dan kedua agar penumpang lain tidak panik.

Baca juga: Gaji Pilot

3. Pendaratan darurat Batik Air di Kupang

Kali ini kondisi darurat yang menyebabkan pesawat harus melakukan pendaratan di luar lokasi semestinya dialami oleh pesawat komersial dari maskapai Batik Air.

Pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6548, rute Jakarta-Kupang mendarat darurat di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 17 November 2019.

Pesawat mendarat dan berhenti di ujung landasan. Hal ini membuat petugas di bandara harus menarik badan pesawat ke tempat parkir yang semestinya.

Pendaratan darurat ini disebut akibat sang pilot yang tak sadarkan diri alias pingsan saat bertugas.

Namun, hal itu dibantah oleh pihak maskapai yang menyebut pilot masih ada dalam kondisi sadar hingga mendarat dan menjalani perawatan di RS Siloam.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Padang-Jakarta Maskapai Lion Air, Garuda Indonesia, hingga Citilink

4. Pendaratan darurat Citilink di Palembang

Selanjutnya adalah pesawat Citilink yang mendarat darurat pada 27 September 2021, akibat ulah seorang anak yang membuka tuas pintu darurat pesawat.

Hal ini terjadi pada pesawat Citilink nomor penerbangan QG 944 rute Jakarta-Batam, yang akhirnya memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.

Pihak maskapai menyebut keputusan untuk mendarat darurat diambil setelah terjadi gangguan di dalam kabin.

Gangguan yang dimaksud adalah terdapat seorang penumpang anak-anak yang tiba-tiba melepas penutup pelindung tuas pintu darurat atau cover handle emergency exit di luar pengawasan orangtuanya.

Akibatnya, awak kabin yang bertugas langsung melakukan tindakan sesuai prosedur, yakni dengan menginformasikan kejadian itu kepada kapten pilot.

Baca juga: Seorang Anak Lepas Penutup Tuas Pintu Darurat, Pesawat Citilink Mendarat Darurat di Palembang

5. Pendaratan darurat Air Asia di Kualanamu

Terakhir adalah kisah pendaratan darurat pesawat Air Asia akibat diserang kawanan burung.

Pesawat Air Asia QZ-104 rute Medan-Penang, Malaysia akhirnya memutuskan untuk memutar arah dan kembali mendarat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Keputusan ini diambil setelah pesawat ditabrak oleh sejumlah burung tak lama setelah lepas landas.

Bahkan beberapa ekor diketahui masuk ke dalam salah satu mesin pesawat. Ini terjadi pada 26 September 2017.

Untungnya, pesawat berhasil didaratkan dengan selamat, bersama seluruh penumpang dan awak kabin.

AirAsia mengonfirmasi serangan burung terjadi pada mesin nomor dua, dan menyebabkan kerusakan pada fan blade nomor 16 dan 17.

Baca juga: Diserang Burung, Pesawat Air Asia Mendarat Darurat

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Ramai-ramai Larang Penggunaan Boeing 737 Max 8

(Sumber: Kompas.com/ Alfian Kartono, Karnia Septia, Sigiranus Marutho Bere, Aji YK Putra, Mei Leandha | Editor: Gloria K. Wadrianto, Caroline Damanik, Amaranth Nadia Kemala Movanita, Abba Gabrilin, Aditya Jaya Iswara, Reni Susanti)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi