Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Ini Cara Penularan Penyakit Cacar Monyet

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
Ilustrasi Cacar Monyet
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah cacar monyet atau monkeypox sebagai darurat kesehatan global.

Diberitakan Kompas.com, Sabtu (23/7/2022), status darurat kesehatan global ini sebagai alarm diperlukannya respons internasional yang terkoordinasi.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, cacar monyet telah meluas di lebih dari 70 negara.

Hal itu disebut sebagai situasi luar biasa yang sekarang memenuhi syarat sebagai keadaan darurat global.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dinyatakan Menjadi Darurat Kesehatan Global, Ini Daftar Negara yang Melaporkan Kasus Cacar Monyet

Lantas, bagaimana penularan cacar monyet?

Penularan cacar monyet menurut Kemenkes

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, cacar monyet bisa menular dari hewan ke hewan dan dari hewan ke manusia.

Apabila dari hewan ke manusia, penularannya melalui kontak langsung antara hewan dan manusia.

Penularan dari hewan ke manusia melalui cairan tubuh terutama bagian tubuh yang ada cacar seperti di sekitar muka atau tubuh hewan.

Baca juga: Kasus Cacar Monyet Global Telah Lebih dari 5.000 kasus, Apakah Indonesia Masih Aman?

Selain itu, penularan ke manusia bisa melalui daging hewan tersebut yang tidak dimasak secara matang.

Sementara itu, penularan dari manusia ke manusia bisa melalui udara, cairan tubuh atau cacar yang ada di muka, mulut, tangan maupun di badan.

Kalau kontak langsung juga bisa melalui saluran napas atau terjadi droplet.

"Ini juga bisa menjadi sumber penularan dan juga ada penularan dari ibu ke bayi melalui transmisi atau plasentanya," ucapnya, dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, 24 Juni 2022.

Baca juga: WHO Tetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan, Kemenkes: Indonesia Belum Ada Kasus

 

Masa inkubasi cacar monyet

Syahril menturkan, masa inkubasi cacar monyet 5-13 atau 5-21 hari.

Terdapat dua periode, pertama masa invasi, terjadi 0-5 hari terjadi demam tinggi, sakit kepala yang berat, dan ada benjolan atau pembesaran kelenjar limfa di leher, kemudian di ketiak, atau selangkangan.

Kedua, masa erupsi, terjadi 1-3 hari pascademam, terjadi ruam pada kulit, ruam pada wajah, telapak tangan, kaki, mukosa, alat kelamin, dan selaput lendir mata.

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa cacar monyet dapat sembuh dengan sendirinya setelah 2-4 minggu pasca-masa inkubasinya selesai.

Baca juga: Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari Menurut Kemenkes

"Penyakit ini akan sembuh sendiri tidak terlalu berat. Dari negara-negara yang melaporkan kasus monkeypox hanya sekitar 10 persen pasien dirawat di rumah sakit," ucapnya saat itu.

Kemenkes pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada.

Yang perlu diperhatikan, lanjutnya, adalah adanya komplikasi, yakni infeksi sekunder, bronkopneumonia, maupun sepsis, ensefalitis, infeksi kornea sehingga menyebabkan kebutaan.

"Kita diimbau untuk tetap tenang dan tetap waspada karena ini juga sangat menular dan membuat tidak nyaman bagi kita semua," tuturnya.

Baca juga: Waspada Penyakit Cacar Monyet, Ini Pedoman dari Kemenkes

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi