Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arti "Created by the Poor, Stolen by the Rich", Viral Setelah Baim Wong dan Indigo Mendaftarkan Citayam Fashion Week

Baca di App
Lihat Foto
screenshoot w.brotherhood_
Tangkapan layar spanduk suporter Club Africain asal Tunisia pada 2017 bertuliskan Created by The Poor, Stolen by The Rich
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ungkapan "Created by the Poor, Stolen by the Rich" yang berarti diciptakan orang miskin, dicuri orang kaya, viral di media sosial, Senin (25/7/2022).

Ungkapan itu viral diduga dipicu oleh Baim Wong dan Indigo yang mendaftarkan "Citayam Fashion Week" ke Kemenkumham.

Warganet menilai keduanya tidak berhak mengklaim Citayam Fashion Week karena bukan yang pertama mencetuskannya.

Seperti diketahui, Citayam Fashion Week populer setelah anak-anak remaja Citayam, Bogor, dan Depok sering nongkrong di kawasan Dukuh Atas, Jakarta.

Di kawasan tersebut mereka datang dengan pakaian unik dan nyentrik hingga berlenggak-lenggok di zebra cross layaknya peragaan busana Paris Fashion Week.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa arti "Created by the Poor, Stolen by the Rich" dan sejak kapan muncul?

Baca juga: Baim Wong dan Indigo Daftarkan Citayam Fashion Week, Warganet: Created by The Poor, Stolen by The Rich

Arti "Created by the Poor, Stolen by the Rich"

Dikutip dari HAI Grid, istilah "Created by the Poor, Stolen by the Rich" ini pertama kali dicetuskan oleh supporter Club Africain asal Tunisia.

Saat itu, pada 2017 tersaji laga persahabatan antara Paris Saint Germain asal Perancis vs Club Africain asal Tunisia.

Sebelum dimulainya pertandingan, supporter Club Africain langsung membentangkan banner besar bertuliskan "Created by The Poor, Stolen by The Rich".

Dalam Bahasa Indonesia ungkapan itu berarti "Diciptakan oleh orang-orang miskin, dicuri oleh orang-orang kaya".

Kemungkinan aksi ini dilakukan untuk menyindir PSG dan pemilik yaitu Nasser Al-Khelaifi yang merupakan orang terkaya dengan uang berlimpah.

Dia dengan cepatnya mengubah PSG dengan pemain bertabur bintang, ditransfer dengan harga yang sangat mahal dan digaji sangat tinggi.

Istilah "Created by The Poor, Stolen by The Rich" kembali populer saat muncul kontroversi turnamen European Super League pada 2021 yang akan menyaingi Champions League.

Turnamen tersebut beranggotakan 12 tim yang sebelumnya bergabung merupakan tim elite saja dan kebanyakan pemiliknya merupakan orang terkaya.

Baca juga: Baim Wong Buka Suara soal Pendaftaran Merek Citayam Fashion Week

 

Sejarah klub sepak bola dari kelas pekerja

Dalam sejarahnya, beberapa klub sepak bola dunia dilahirkan oleh kalangan pekerja sebagai hiburan setelah bekerja di pabrik.

Namun saat ini klub-klub tersebut dimiliki para taipan yang dinilai memberatkan suporter kalangan bawah dengan harga tiket yang dinilai mahal.

Baca juga: Citayam Fashion Week: Awalnya Tempat Nongkrong Rakyat Jelata, Kini Diperebutkan Orang Kaya

Melansir Copa90, tim Inggris yaitu Arsenal pada akhir 1880-an ditemukan oleh para pekerja pabrik.

Selain itu, Manchester United juga ditemukan pada akhir tahun 1870-an oleh pekerja di depot kereta api yang berawal dari pertandingan melawan departemen lainnya atau perusahaan kereta api lainnya.

Begitu juga dengan Liverpool yang berawal dari klub pengisi stadion Anfield yang ditinggalkan Everton karena adanya cekcok antara director Everton dengan presidennya selaku pemilik tanah.

Kemudian, City yang juga berawal dari komunitas gereja membuat klub itu untuk tujuan humanisme.

Mereka membantu penduduk setempat lepas dari kecanduan alkohol dan tindakan kriminal sehubungan dengan meningkatnya jumlah pengangguran di Manchester Timur saat itu.

Lalu, ada Tottenham yang ditemukan awalnya oleh anak sekolahan yang merupakan member dari klub kriket. Mereka mencari olahraga lain yang bisa dimainkan sepanjang musim dingin saat itu.

Kemudian, Chelsea saat itu berawal dari Pub di Fulham Road, awalnya ada pebisnis yaitu Gus Mears yang membeli Stamford Bridge Athletic kemudian dia berdebat tentang nama klub itu, pada akhirnya dia menyebut Chelsea FC.

Namun seperti diketahui, klub-klub tersebut kini dimiliki oleh para orang-orang kaya.

Istilah tersebut dinilai mewakili keresahan suporter melihat sepak bola modern saat ini, yang kebanyakan pemilik lebih mementingkan bisnis dibanding arti sepak bola itu sendiri.

Baca juga: Citayam Fashion Week dan Demokratisasi Eksistensi Bergaya Busana

 

Baim Wong buka suara

Artis peran Baim Wong memberikan klarifikasi tentang pendaftaran merek Citayam Fashion Week ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Baim mengaku menyayangkan sejumlah opini negatif yang menyebutkan dia akan meraup keuntungan dari pendaftaran merek Citayam Fashion Week tersebut.

“Saya kadang menyayangkan opini-opini yang negatif ketika niat dan tujuan kita berbeda dengan pandangan sempit mereka. Budayakan mendengarkan orang yang bersangkutan sebelum melayangkan opini. Takutnya semua menjadi fitnah,” kata Baim dalam pesan tertulisnya dikutip dari Kompas.com, Senin (25/7/2022).

Pernyataan yang sama disampaikan Baim Wong di akun Instagramnya, @baimwong, Senin.

Baim Wong mengatakan Citayam Fashion Week memang bukan miliknya.

Oleh karena itu, ia melibatkan Bonge, Roy, Jeje, dan Kurma dalam penyelenggaraan Citayam Fashion Week ini.

Baim mengaku memiliki visi menjadikan Citayam Fashion Week ajang yang mempunyai wadah legal. Hal itu bertujuan untuk memajukan fashion Indonesia di mata dunia.

“Yang kalian harus tahu dan yang terpenting Bonge, Roy, Jeje, dan Kurma ada di dalamnya,” ucap Baim.

“Citayam Itu bukan milik saya. Ini milik Indonesia. Saya hanyalah orang yang punya visi menjadikan Citayam Fashion Week sebagai ajang yang mempunya wadah yang legal. Dan enggak musiman. Dan yang paling penting bisa memajukan fashion Indonesia di mata dunia,” lanjut Baim.

Nah itulah arti "Created by the Poor, Stolen by the Rich" yang berawal dari laga PSG vs Club Africain.

Istilah "Created by the Poor, Stolen by the Rich" juga dinilai mewakili keresahan warganet melihat artis atau orang kaya yang dianggap mengklaim ikon Citayam Fashion Week.

(Sumber: Kompas.com/Cynthia Lova | Editor: Kistyarini)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi