KOMPAS.com – Kasus Covid-19 di dunia, masih menunjukkan peningkatan kasus.
Dikutip dari laman Worlometers, jumlah kasus virus corona sampai dengan Senin (25/7/2022) jumlah kasus virus corona di dunia ada sebanyak 575.144.901 kasus.
Sedangkan jumlah kematian ada sebanyak 6.403.131 kasus. Total yang sudah sembuh ada sebanyak 544.861.496 kasus. Sementara jumlah kasus aktif Covid-19 di dunia saat ini ada sebanyak 23.880.274 kasus.
Kasus Covid-19 di Indonesia
Kasus Covid-19 pada hari Minggu (24/7/2022) di Indonesia masih bertambah sebanyak 4.079 kasus.
Dengan demikian total kasus Covid-19 ada sebanyak 6.168.342 kasus, sedangkan korban meninggal tetap di angka 156.902.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh di Indonesia bertambah 2.684 kasus. Secara kumulatif, jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 menjadi 5.970.988 kasus.
Kasus Covid-19 di dunia
Berikut ini negara-negara dengan 10 besar kasus di dunia:
- Amerika Serikat : 92.194.892 kasus, 1.051.996 meninggal dunia, dan 87.432.184 sembuh
- India: 43.902.112 kasus, 526.033 meninggal dunia, dan 43.210.522 sembuh
- Brasil: 33.591.356 kasus, 677.021 meninggal dunia, dan 31.954.094 sembuh
- Perancis: 33.532.262 kasus, 151.350 meninggal dunia, dan 31.300.823 sembuh
- Jerman: 30.331.131 kasus, 143.177 meninggal dunia, dan 28.255.800 sembuh
- Inggris: 23.212.565 kasus, 182,727 meninggal dunia, dan 22.516.990 sembuh
- Italia: 20.660.065 kasus, 170.875 meninggal dunia, dan 19.059.325 sembuh
- Korea Selatan: 19.247.496 kasus, 24.890 meninggal dunia, dan 18.426.989 sembuh
- Rusia: 18.532.255 kasus, 382.155 meninggal dunia, dan 17.938.674 sembuh
- Turki: 15.524.071 kasus, 99,184 meninggal dunia, dan 15.221.506 sembuh.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, Pemerintah Belum Akan Lakukan Pengetatan
China galakkan vaksin booster
Update terbaru terkait virus corona di dunia, di antaranya mengenai pejabat China yang menyampaikan pada publik bahwa vaksin Covid-19 China aman dan telah digunakan oleh peimpin negara.
"Para pemimpin negara bagian dan Partai China semuanya telah divaksinasi terhadap Covid-19 dengan suntikan buatan dalam negeri," kata Zeng Yixin, wakil kepala Komisi Kesehatan Nasional dikutip dari Reuters.
Ucapan tersebut dilontarkan untuk merangsang program booster yang tengah digalakkan China.
Meski demikian tak jelas kapan pemimpin negara China melakukan vaksinasi.
Apa yang disampaikan pejabat China tersebut terbilang langka, hal ini karena sebelumnya status vaksinasi pejabat termasuk Presiden China Xi Jinping tak pernah diungkap ke publik.
Ucapan tersebut juga dilontarkan usai sebelumnya muncul spekulasi online mengenai keamanan vaksin termasuk tuduhan vaksin bisa menyebabkan diabetes pada anak-anak meskipun statistik menunjukkan tak ada bukti tentang tuduhan ini.
Kondisi Joe Biden setelah positif Covid-19
Update selanjutnya adalah mengenai perkembangan Joe Biden yang sempat dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu.
Dikutip dari NYTimes, Presiden Joe Biden telah membaik setelah mengalami Covid-19 akibat subvarian Omicron BA.5.
Dokter Presiden Dr. Kevin O’Connor mengatakan, Biden tak mengalami gejala sesak napas dan penurunan oksigen.
Adapun gejala utamanya hanyalah sakit tenggorokan.
Ia mengatakan bahwa Biden merespon terapi pengobatan yang diberikan dengan baik.
Biden sebenarnya sudah menerima vaksin booster kedua, adapun selama dinyatakan positif dirinya diobati dengan Paxlovid yang merupakan obat antivirus yang dipakai mencegah keparahan penyakit.
Baca juga: Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Bukan Prioritas, Kita Fokus Booster
Kasus Covid-19 di Jepang 176.554 kasus dalam sehari
Perkembangan berikutnya terkait virus corona adalah mengenai kasus Covid-19 di Jepang.
Setelah sebelumnya kasus baru di Jepang mencapai rekor lebih dari 200.000 kasus harian baru, kasus Jepang pada Minggu (24/7/2022) kembali turun menjadi 176.554 kasus.
Dikutip dari Kyodonews, jumlah ini mengakhiri empat hari berturut-turut kasus mencapai rekor tertinggi di tengah gelombang ke 7 Jepang.
Pada Minggu, Tokyo tetap menjadi kota dengan kasus terbanyak di Jepang, namun kasus sudah turun menjadi di bawah 30.000 angka.
Meskipun jumlah kasus di negara Jepang masih cenderung tinggi di masa liburan musim panas, namun Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menegaskan tak akan melakukan pembatasan pergerakan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.